Part 10

1.1K 71 4
                                    

Melody pov

Di perjalanan menuju kantor polisi entah kenapa hati aku merasa tak enak.saat nabilah meminta bantuan untuk mencari shania dan dalang kematian bundanya.aku meminta bantuan pada dyo kalo Ve dan dia bilang ad urusan di luar negeri.

"Bil kok diam ajah?"tanyaku sambil fokus menyetir.

"Gak papa kok.aku cuman kepikiran sama dalang kecelakaan itu semua aku gak bakal maafin orang itu karena saat itu dia kabur tanpa informasi"ucap nabilah.

Entah kenapa aku merasa hatiku sakit dan takut jika dia akan marah padaku.

"Tapi kalo orang itu minta maaf dan orang itu salah satu orang terdekat kamu gimana?"tanyaku lagi.

"Keputusanku bulat mah aku akan buat orang itu bertanggung jawab"ucap nabilah kekeuh.

Aku pun mengangguk dan memilih fokus menyetir.

Author pov

Di sebuah rumah yg cukup terbilang mewah kini berdiri seorang pria bermata sipit yg tengah memandangi foto sosok gadis kecil yg sedang bermain basket.

Pria putih bermata sipit dengan paras yg tampang dan nama yg berinsial 'b' tertawa menyeringai lalu membakar foto gadis itu.

"Permainan akan dimulai sayang"ucapnya menyeringai foto gadis gingsul kecil itu yg terbakar.

.

.

.

.

.

Sedangkan di ruang inap rumah sakit terdapat sosok gadis cantik yg terbaring lemah di ranjangnya dengan berbagai alat di tubuhnya.

Diluar ruangan terdapat sosok wanita berparas bidadari tengah berbincang dengan dokter.

"Bagaimana perkembangan keadaannya dok?"tanya wanita itu.

"Sebenarnya dia sudah membaik tapi seperti nya benturan di kepalanya itu sangat keras hingga ia kembali drop"jelas dokter.

"Sudah satu tahun dia koma kapan dia akan siuman dok"tanya wanita itu lirih.

"Hanya allah yg menentukan kita berdoa sajah.karena masa hidupnya menipis, kalo begitu saya permisi kamu boleh melihatnya sore hari"ucap dokter menepuk bahu wanita itu lalu pergi.

Wanita itu mengintip di balim kaca dan tak terasa air matanya kembali menetes.

"Shan kakak yakin kamu kuat"ucapnya lirih dan tersenyum tipis.

.

.

.

.

.

Sedangkan melody dan nabilah sudah berada di kantor polisi dan kini mereka sedang berada di ruangan dyo.

"Jadi ada apa mel"tanya dyo.

"Ini soal kasus kecelakaan"ucap melody.

"Kecelakaan siapa?"tanya dyo.

Melody pun menyuruh nabilah menjelaskan nabilah pun berbicara tentang kecelakaan di malam hari itu.dyo menyimak dengan bener begitu juga dengan melody.

"Kecelakaan yg terjadi pada tanggal 24-6-17 coba kita liat"ucap dyo mulai mencari cari tanggal kecelakaan itu.

Dyo membacanya teliti hingga akhirnya satu tangg kecelakaan yg sama dengan kecelakaan keluarga tiri nabilah membuatnya terkejut lalu dia menatap melody dan nabilah bergantian.

"Kecelakaan itu sama persis dengan kecelakaan orang terdekat kamu"jelas dyo gugup.

"Siapa dia?"tanya nabilah.

"Kau sungguh ingin mendengarnya ya"ucap dyo lagi.

"Ayo cepat katakan dyo"ucap melody.

Dyo menghela nafas kasar lalu mulai membaca namun...

Drtt.... Drt...

Suara ponsel dyo berbunyi.

Dyo pun mengangkat teleponnya.

"Hallo"

"..."

"Baiklah segera laksanakan"

.

Dyo mematikan sambungannya lalu kembali menatap melody dan nabilah.

"Sebaiknya kalian kembali besok sajah aku ada urusan mendadak"jelas dyo.

Mereka pun mengangguk.

Saat hendak pergi berkas kecelakaan tidak sengaja melody terjatuh di depan kaki nabilah.

Nabilah yg melihat itu pun mengambil kertas itu lalu.

"Kecelakaan 24-6-17 terjadi di malam harinya oleh ketidaksengajaan.saat itu.korban yg meninggal bernama shinta naomi satu keluarga prasetya kasus sudah di tutup oleh melody nurhamdhani laksani"

Deggg

Mata nabilah membelalak seketika emosinya pun muncul lalu menatap melody dan....







Plakkkkk








Apdett maaf lama maaf juga pendek lain kali di panjangin.

Tunggu ya kelanjutannya see u😘😘
















Melonab(end)✔Där berättelser lever. Upptäck nu