CHAPTER 9

557 75 22
                                    

Aku menunjukan rasa dengan caraku
Walau ada Jelaga ditengah kita
Namun kamu harus tau
Bagiku kamu segalanya

............

Key berjalan menyusuri koridor sekolah menuju parkiran untuk menunggu jemputannya datang.

Ditengah Langkahnya, Key melihat pria yang sangat dikenalnya yaitu Farga sedang duduk di atas motornya sambil memainkan kunci motor dengan diputar-putar.

Key menahan dirinya untuk menemui Farga. Ia memang tak boleh terlalu berlebihan. Baiklah, Key akan masa bodoh.

Saat langkahnya sudah dekat dengan gerbang, dengan tiba-tiba lengannya di cekal oleh seseorang.

Farga. Key mengerut keningnya.

"Apa?" Tanya Key.

"Lo pulang bareng gue, lupa?" jawab Farga dengan raut datarnya.

"Tap-"

Belum ia melanjutkan perkataannya, Farga sudah membawanya pergi ke arah parkiran.

"Pakai,"

Dengan raut dinginnya Farga menanti Keyza menerima helm yang ia sodorkan.

"Kenapa lo mau anter gue pulang?"

"Penting?"

"Penting buat gue, jadi jawab."

"Gue pengin aja, kenapa?"

Key mendecih pelan. Berbicara dengan es balok memang butuh kesabaran ekstra, dengan raut wajah dinginnya ditambah setiap kata acuh yang terkesan menggampangkan tanpa peduli sangat membuat Key kesal. Namun, terkadang perlakuan Farga juga dapat membuat tubuh Key membeku.

Key tidak membalas lagi jawaban Farga. Ia sibuk berada dalam pikirannya sendiri, tanpa mengingat bahwa Farga mungkin sudah mulai jenuh menyodorkan helm tersebut.

"Lama," decak Farga.

Dengan raut malas, Farga maju selangkah di depan Key. Tanpa gadis itu duga, Farga memakaikan helm itu. Lagi dan lagi, perlakuan Farga sukses membuat Key tak berkutik. Itu memang hal kecil, tapi apa manusia kutub itu tak menyadari bahwa itu bisa dikategorikan suatu hal yang manis?

"Nggak usah ngelamun, lo kesurupan gue malas ngurusin." celetuk Farga.

Key buru-buru menguasai kesadarannya. Ia membenarkan posisu helm yang terpasang di kepalanya dan mulai akan menguncinya. Farga sudah mengeluarkan motor sportnya itu dari barisan parkirnya. Namun, entah memang helmnya yang susah atau Key yang tidak bisa, helmnya tida bisa terkunci.


"Farga," panggil Key dengan menepuk bahu Farga.

Farga yang sudah menaiki motornya dan akan memakai helm juga jadi menoleh ke arah Key.

Saat ia menengok, ia langsung tertawa melihat Key yang tenggelam di dalam helmnya yang kebesaran bagi Key. Tunggu, Farga ketawa? Beri Key hadiah.

"Loh kok ketawa, ini gue nggak bisa ngunci helmnya. Udah gitu kegedean lagi" jelas Key, ia ingin meminta tolong Farga untuk menguncikan helmnya.

Dengan masih menahan tawa Farga pun turun lagi dari motornya untuk membantu Key.

"Sini," titah Farga dengan memegang helm ya sudah terpasang dikepala Key, alhasil mereka berhadapan.

My Secret PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang