Rahasia

4.8K 402 8
                                    

Aku takut, ketika kamu tau kebenarnya, kamu tidak bisa menatapku dengan cara yang sama.

Sebelum makan malam Yasmin memilih untuk mandi terlebih dahulu. Ia membuka kamar Ali dan melihat suaminya ada di sana sedang memainkan ponsel.

"Masaknya udah selesai?"

Yasmin mengangguk, ia membuka tas dan mengambil perlengkapan mandi dan bajunya. Tapi selama mandi Yasmin terpikir akan ucapan Arin. Kira-kira ia harus memanggil Ali dengan sebutan apa?

Aa, Mas, kakak atau apa?

Lama memikirkan itu tak sadar Yasmin sudah terlalu lama berada di kamar mandi sehingga Ali mengetuk pintu heran karena dirinya terlalu lama.

"Ko lama?"

"Itu tadi habis luluran dulu."

Ali mengangguk saja kemudian masuk kamar mandi untuk mengambil wudhu. Ketika Ali akan menggelar sajadah, Yasmin menatap suaminya ragu.

"Kamu kenapa Yas? Ada yang mau di omongin?"

Yasmin mengangguk, "Kamu mau aku panggil apa?"

Ali mengerutkan keningnya bingung, "Maksudnya gimana?"

"Ya kamu mau aku panggil apa? Aku nggak mungkin panggil kamu nama lagi karena secara usia kamu lebih tua dari aku."

"Ko tiba-tiba?"

Yasmin mendengus, ia mengerucutkan bibirnya karena Ali tak langsung menjawab. "Yaudah kalau nggak mau jawab. Aku anggil semau aku aja."

Yasmin yang sebal langsung berdiri di belakang Ali untuk menunaikan shalat magrib berjamaah. Ali hanya terkekeh melihat ekspresi menggemaskan istrinya.

"Jangan cemberut gitu dong Yas," goda Ali membuat Yasmin memalingkan wajahnya malu.

"Tau ah."

"Yaudah, panggil aku Mas aja. Biar kamu nggak bingung harus panggil apa."

Dan setelahnya Ali mengucapkan takbir. Yasmin yang mengikuti sebagai makmun tersenyum senang Ali menjawab pertanyaannya.

Jadi mulai sekarang, Yasmin akan belajar untuk memanggil suaminya dengan kata-kata Mas.

✳ ✳ ✳

"Yas, kamu udah isi belum?" bisik Mama saat Yasmin sedang membantu merapikan meja makan.

Yasmin menoleh dengan wajah bingung, "Isi apa?"

"Itu loh, hamil. Mama nggak sabar pengen punya cucu lagi."

Yasmin terpaku sejenak, ia memperhatikan raut wajah Mama yang tersirat sekali keinginan memiliki cucunya. Yasmin hanya bisa tersenyum tipis.

"Sabar ya Ma, Allah belum kasih."

Mama mengangguk kemudian mengelus kepala Yasmin. "Iya sayang. Nggak papa kok. Mungkin Allah masih ingin kalian pacaran."

Yasmin terenyuh. Bahkan matanya berkaca-kaca. Ia teringat tentang Dina yang masih belum ada peningkatan.

"Maaf ya Ma," ucap Yasmin pelan.

Mama tersenyum, "Nggak apa-apa kok sayang."

Meski Mama bilang nggak apa-apa, Yasmin bisa melihat kalau ada kekecewaan yang tersirat di wajahnya. Namun Mama bisa menyembunyikannya. Dan entah mengapa karena hal itu membuat Yasmin merasa bersalah.

Pelukan tiba-tiba dari belakang membuyarkan lamunan Yasmin. Ia menoleh menatap Ali yang langsung berdiri di sampingnya.

"Kenapa melamun?"

Dia Bukan Jodohku - [ Marriage Love Series 2 ]Where stories live. Discover now