Melupakan

11.5K 593 69
                                    

Ali menatap Yasmin yang terlelap. Saat memeluknya sambil menangis tadi Yasmin kelelahan hingga tak sadar ia tertidur. Jemari Ali menelusuri wajah Yasmin. Ia menghela napas saat mengusap jejak air mata yang mengering di pipi Yasmin.

"Sebenarnya kamu kenapa?" tanya Ali pelan.

Ingatannya kembali saat Yasmin mengucapkan hal-hal yang tidak ia mengerti.

"Maafkan aku. Jangan tinggalkan aku."

"Aku berdosa, Mas. Maafkan aku."

"Jangan tinggalkan aku."

Yasmin mengucapkannya berulang-ulang tanpa mengatakan hal lain. Ali yang tidak tau maksud istrinya itu tidak bisa berbuat banyak.

Jujur, Ali memang tidak tau pasti bagaimana kehidupan Yasmin di masa lalu. Ia hanya tau jika Yasmin mencintai seorang pria yang sudah menikah.

Saat pertama kali melihat Yasmin, Ali sempat ingin mundur dari tawaran Dina. Saat itu Yasmin belum berhijab dan wajahnya terlihat sangat terpuruk. Namun Allah memberikan dorongan untuk menghalalkan perempuan itu.

Dan ada akhirnya mereka menikah meski cinta belum tumbuh di hati Yasmin untuknya.

Ali menarik tubuh Yasmin untuk dekat padanya. Ali mengecup keningnya kemudian memejamkan mata untuk ikut terlelap menyusul Yasmin.

✳ ✳ ✳

Yasmin merasakan silau cahaya menerpa wajahnya. Matanya bergerak gelisah berusaha untuk terbuka namun terasa sulit. Yasmin berusaha lebih keras dan berhasil membuka matanya.

Ia mengerjap kala cahaya perlahan hilang. Wajahnya menunjukan ekspresi bingung kala ia sedang terduduk di ruang tengah. Seingatnya ia berada di dekat tangga bersama Ali.

Yasmin bangun dari duduknya kemudian menelusuri rumah untuk mencari Ali. Ketika menuju kamarnya ia melihat Ali sedang sibuk memasukan pakaiannya pada koper besar.

Apa Ali akan pergi?

Yasmin berjalan pelan menghampiri Ali. Suaminya itu sama sekali tidak menatapnya seakan tidak menyadari jika ia ada.

"Mas..." panggilnya yang tidak di gubris sama sekali.

Yasmin mengekori Ali yang bergerak kesana kesini memasukan seluruh barang-barangnya.

Tunggu, Ali mau kemana sih? Batinnya bertanya gelisah.

"Mas, mau kemana?" Yasmin meraih tangan Ali yang langsung hempaskan begitu saja oleh Ali.

Ali menatapnya tajam, dalam matanya, tersirat kemarahan juga kekecewaan yang begitu besar.

Tak berbicara apapun, Ali berbalik kemudian menutup kopernya. Yasmin yang tidak mengerti apa-apa langsung meraih Ali. Menahannya agar tidak pergi begitu saja tanpa ada penjelasan.

"Mas kenapa pergi gitu aja?"

Ali berdecak kesal mendengar pertanyaan Yasmin. "Kamu lupa atau pura-pura lupa?" sentak Ali membuat Yasmin mengerutkan keningnya.

"Kenapa?" tanyanya pelan. Sungguh, Yasmin tidak ingat apa yang telah ia lalukan malam itu. Apa ia telah berbuat sesuatu yang salah sehingga Ali semarah ini?

"Selama perceraian kita di proses, kamu boleh tinggal di sini."

Cerai. "Perceraian? Siapa yang mau cerai Mas?" tanya Yasmin.

Ali semakin kesal kala Yasmin bertindak seolah tidak tau apa-apa. "Apa belum cukup kamu mempermainkan perasaan saya, Yas? Apa belum puas melukai hati saya sejauh ini? Saya sadar saya tidak akan pernah bisa menjadi yang paling penting di hati kamu. Tapi bisakah untuk berhenti menyakiti saya dengan mulutmu itu?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 14, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dia Bukan Jodohku - [ Marriage Love Series 2 ]Where stories live. Discover now