Satu

874 146 106
                                    

Ami memindahkan ponselnya ke telinga sebelah kiri sementara tangan kanannya masih asyik bergelut dengan stir mobil.

"Ami, pulang sekarang juga!" terdengar seruan seorang perempuan dari ponsel Ami yang membuat Ami meringis lalu sedikit menjauhkan telinganya dengan telepon.

"Ia Ma, aku lagi di jalan sekarang. Nggak sabar banget sih! Bentar, aku sekarang lagi nyetir nih...."

"Awas kamu ya kalo nggak pulang sekarang!" seru Mamanya dari telepon lalu langsung mematikan panggilannya secara sepihak dan membuat Ami langsung berdecak sebal.

"Aish, Mama apa-apaan sih, nyebelin banget deh!" serunya seraya meletakkan ponsel kembali di kursi jok yang ada di sebelahnya dan langsung menyetir dengan kecepatan penuh.

Setelah sampai di rumah, ia langsung masuk ke dalam rumah tanpa memedulikan Mama yang memanggilnya.

"Ami, berhenti!" seru Mamanya yang bernama Marisa itu.

Ami tidak menggubris dan langsung masuk ke kamarnya.

"Ami, Mama bilang berhenti!" seru Mama Marisa lagi dengan suara keras sambil mengikuti Ami ke kamarnya.

Ami tetap biasa saja, ia malah menyalakan musik dari ponselnya dengan suara keras. Musik favoritnya, K-pop. Saat ini ia menyetel lagu dari boyband Exo favoritnya yang berjudul Kokobop.

"Ami, kecilin musiknya!" seru Mama Marisa lagi.

Ami tetap tidak menggubris. Ia malah bernyanyi-nyanyi kecil sambil melepas seragam sekolahnya itu.

"It goes down down baby, rideume onmomeul down down baby." Ami langsung bernyanyi nyanyi kecil seperti itu.

"Amiii!" Mama menjerit lagi dengan suara keras. Karena sudah tidak tahan akan kelakuan anak semata wayangnya itu, Mama meraih ponsel Ami dan langsung mematikan musiknya.

"Ami, udah cukup!" serunya sambil meraih tangan Ami.

"Mama, aku mau ganti baju dulu Ma...," seru Ami.

"Ganti baju sih ganti baju, tapi seenggaknya dengerin Mama ngomong dulu dong, Ami," seru Mama Marisa lagi.

Ami mendesis pelan seraya mengalihkan pandangannya untuk menatap Mamanya itu.

"Oke oke, aku dengerin. Tapi aku tebak ya, Mama pasti mau nanya kenapa aku bisa di DO lagi dari sekolah. Iya, kan?"

"Ami!" bentak Mama Marisa sambil mengguncang tangan Ami yang ada di genggamannya. "Kamu di DO dari sekolah sikap kamu biasa-biasa aja?"

"Terus aku harus gimana Ma, apa aku harus ngemis-ngemis di kaki pak kepala sekolah memohon agar aku tidak dikeluarkan dari sekolah gitu? Ih Mama, ogah banget deh!" seru Ami sambil duduk di pinggiran tempat tidurnya.

"Tapi Ami, mau jadi apa kamu jika besar nanti? Inget loh, waktu di sekolahmu yang pertama, kamu di DO. Dan sekarang, di sekolah yang kedua kamu di DO juga. Mau jadi apa kamu di masa depan nanti? Coba sekarang, apa yang bakal kamu lakuin? Pindah sekolah, atau bahkan berhenti di jalan?"

"Mamaaa...," seru Ami sambil menarik tangan Mamanya untuk duduk di sebelahnya. "Mama ini apa-apa'an sih, masa iya aku harus berhenti di jalan!"

"Ya terus mau gimana? Pindah sekolah gitu, nggak gampang Ami. Kamu di DO dari sekolah, jarang ada sekolah yang nerima siswi nakal yang pernah di DO kaya kamu."

"Tapi pas kemarin Mama bisa mindahin aku ke sekolah yang sekarang. iya, kan? Masa sekarang nggak bisa?"

"Ya itu juga karna kepala sekolahnya kenalan Papa," seru Mama Marisa menjelaskan.

Begin ✔Where stories live. Discover now