Dua Puluh Sembilan

189 14 4
                                    

Ami yang baru saja duduk di kursi kantin bersama dengan Kiki dan juga Bambam merasakan sakit di perutnya, ia ingin buang air kecil sekarang.

"Gue ke toilet bentar ya...," seru Ami lalu langsung berjalan pergi meninggalkan mereka berdua. Kebetulan arah ke kamar mandi dia harus melewati ruang uks dulu. Baru saja ia melewati ruang uks, ia jadi teringat kalau di ruangan itu juga ada sebuah kamar mandi. Daripada harus pergi ke toilet siswa yang jauh, lebih baik menumpang di toilet uks saja, bukan?

Akhirnya Ami berbalik memasuki ruangan uks itu. Ia membuka pintu uks dengan pelan dan hati-hati karena takut kalau ada siswa yang sedang istirahat akan terganggu karena keberadaan Ami. Namun yang ia dapati saat baru membuka pintu membuat dadanya benar-benar sesak. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Rifa meraih tubuh Elsa dan memeluknya. Apa-apaan? Apa yang terjadi? Jadi ini alasan Rifa menolaknya untuk makan siang bersama?

Ami memilih diam tidak mengeluarkan suara. Ia yakin mereka berdua tidak menyadari keberadaannya karena mereka berdua berdiri sedikit jauh dari Ami. Ami penasaran sekarang, apa yang akan mereka bicarakan? Masa bodoh dengan perasaannya, toh air mata yang sekarang sudah mengalir di pipinya dapat terkalahkan dengan rasa penasaran Ami.

"Lo berubah Rif, sekarang lo sering bentak gue..." terdengar ucapan Elsa dengan nada lirih. Ami sedikit tidak tega mendengarnya. Namun apa yang barusan Elsa katakan, berubah? Rifa berubah? Memang dulu Rifa seperti apa?

Rifa hanya diam saja di sana. Mungkin ia berusaha untuk menenangkan perasaan gadis itu. Tapi hei, justru perbuatannya membuat gadis yang satunya lagi menatapnya dengan tatapan kebencian. Pacarnya sendiri dibiarkan untuk melihat adegan mesra seperti ini?

"Gue tau sekarang lo milik Ami. Tapi apa lo lupa, sebelum Ami ke sini, yang sering berada di samping lo siapa? Gue Rif gue!"

Lo tau Rifa milik gue? Tapi apa yang lo lakuin sekarang? batin Ami lirih.

Tapi apa yang barusan Elsa katakan? Sebelum ia ke sini? Sebelum ia ke sini, ada hubungan apa di antara mereka berdua?

"Gue tau gue salah karna waktu itu gue nolak lo di depan umum. Bukan karna gue gak sayang sama lo Rif, gue sayang. Cuman gue punya alasan waktu itu tapi lo gak mau dengerin alasan gue."

Nolak? Jadi waktu itu... gadis yang menolak Rifa didepan umum... Elsa? Kenapa Rifa tidak pernah mengatakannya?

"Apa alasannya?" terdengar suara Rifa yang tadi hanya diam saja mulai bertanya.

"Gue trauma sama yang namanya jatuh cinta. Lo taukan cerita tentang masa lalu gue sama Ami?"

Jadi gara-gara masa lalu itu lo nolak Rifa? Lo trauma, Els?

"Gue cuman takut kejadian itu terulang lagi. Gue takut seseorang yang dekat dengan gue bakalan merebut orang yang paling gue sayangi, kaya Ami waktu itu. Bahkan gara-gara kejadian itu gue harus kehilangan Salsa, saudara kembar gue."

Ini apa-apa an sih! batin Ami. Kenapa mereka berdua membuat Ami seolah bodoh di sini. Ami tidak tahu sama sekali tentang mereka, tentang mereka yang dulu saling jatuh cinta. Dan sekarang, Apa yang sudah Ami lakukan? Ami sudah merebut orang yang disayangi Elsa! Rifa membuat Ami mengingkari janjinya untuk tidak merebut orang yang Elsa sayang. Kenapa ini harus terjadi?

"Gue minta maaf..." terdengar suara Elsa lagi yang membuat Ami langsung muak dengan semua keadaan ini.

"Jadi, ini rahasia besar yang sama sekali gue gak tau?" terdengar suara Ami yang sedikit gemetar dan langsung membuat keduanya menoleh.

Rifa yang menyadari keberadaan Ami langsung mendorong Elsa untuk melepaskan pelukannya. "Ami...," serunya, Rifa benar-benar terkejut sekarang.

Ami tertawa hambar sambil mengalihkan pandangannya untuk menyeka air mata yang mengalir di pipinya itu lalu kembali menatap ke arah mereka berdua. "Gue bodoh banget sampe gak tau semua ini."

Begin ✔Where stories live. Discover now