Billionaire's Love -22- Honest Feeling

12.8K 627 44
                                    

Ditulis oleh PhiliaFate untuk Sexy Project

"Mysha, are you okay?" tanya Willliam pada wanita itu ketika mereka baru saja kembali dari pemakaman Axel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mysha, are you okay?" tanya Willliam pada wanita itu ketika mereka baru saja kembali dari pemakaman Axel.

Mysha masih memakai setelan resmi berwarna hitam. Rambut peraknya tersanggul sederhana sementara matanya masih sembab oleh air mata. Dia sengaja tidak memakai riasan berlebih, tapi garis-garis air mata masih terlihat jelas di pipinya. William yang hari ini memakai jas hitam hanya bisa mendampingi Mysha, berusaha tegar walaupun rasa kehilangan juga mencengkeramnya erat.

"Apa kau ingin makan sesuatu sebelum aku mengantarmu pulang?" tanya William lagi ketika Mysha tidak menjawab.

Terdengar helaan napas. Mysha menatap pria di sampingnya dengan bimbang. Dia ingin sendirian dan mencerna segalanya, tapi juga tahu betapa rapuh dirinya jika pikirannya dibiarkan mengembara tanpa teman. Ketenangan yang memancar dari William membuat Mysha ingin menggantungkan dirinya pada pria itu dan tanpa sadar dia mengangguk.

Ada senyum samar di wajah William ketika Mysha menjawab. Dia dengan halus membelokkan mobilnya keluar dari jalur kembali ke Manhattan dan berhenti pada sebuah rumah makan sederhana yang terletak di sekitar St. John Cemetery, tempat peristirahatan terakhir Axel. William membukakan pintu untuk Mysha dan mereka berdua masuk ke sebuah bangunan sederhana yang sepi. Hanya ada mereka berdua sebagai tamu, sebuah tempat yang cocok bagi Mysha untuk menenangkan diri.

Seorang gadis muda yang terlihat seperti anak pemilik restoran menyambut dan menanyakan pesanan. Mysha memilih pasta sementara William menambahkan pizza sebagai menu makan siang mereka. Setelah gadis itu meninggalkan mereka, Mysha menghela napas dan menatap meja kayu bertaplak putih dengan sulaman tangan.

"Are you alright?" tanya WIlliam.

"I'm good," balas Mysha lemah. "Aku hanya tidak menyangka bahwa akhirnya akan seperti ini. Aku masih dapat mengingat jelas ketika Axel memutuskan pertunangan kami dan saat ini dia sudah pergi."

Mysha terdiam, pikirannya kacau, apalagi hatinya. Rasanya semua perasaan tercampur aduk menjadi satu hingga sulit dilerai. Marah dan kecewa karena perbuatan Axel, sedih karena harus melihat pria itu sekarat dan meninggal, lega karena akhirnya dia mengetahui kebenarannya.

"It's okay." William meraih tangan Mysha dan menggenggamnya erat. "Ambil waktu sebanyak yang kau bisa untuk menata hatimu. Aku selalu berada di sini untukmu."

Mysha mengangkat kepala dan memandang William. Sebuah senyum muncul di wajahnya, senyum lembut penuh terima kasih. Wanita itu membalas genggaman William hangat.

"Thank you."

Hanya itu yang keluar dari bibir Mysha, mewakili perasaan hangat yang mengalir lembut dalam dirinya, membasuh luka. Dari segala hal yang mungkin terjadi dalam hidupnya, keberadaan William adalah hal yang dia syukuri. Pria itu dalam diamnya selalu hadir saat Mysha membutuhkan seseorang, menjadi jangkar bagi kehidupannya baik di masa lalu, masa kini dan mungkin masa depannya. Kesunyian rumah makan sederhana itu membuat Mysha perlahan tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

The Billionaire's Bride (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang