Begining : II

7.2K 694 39
                                    

Thropisland
.
.
.
.
.
.
.
.
..

Happy reading~

Nasib sial bagi seorang Kim Seokjin. Harapan tinggal harapan. Nyatanya doa yg telah dia panjatkan sepanjang jalan tidak di kabulkan. Jeon Jungkook beserta antek-anteknya sudah ribut di pojok kelasnya.

Lemas sudah kaki jenjang Kim Seokjin. Belum lagi tempat duduknya di pojok kelas. Masih pagi sudah jadi bahan. Terkutuklah Jeon Jungkook.

Dengan langkah berat,dirinya berjalan perlahan ke arah bangkunya. Bisa dia rasakan,Jungkook memperhatikan gerak-geriknya. Belum apa-apa Seokjin sudah berkeringat dingin.

"Oy oy si cupu telah datang~"

Teriak si cebol,Park Jimin diikuti tawaran nyaring dari yang lainnya.

Seokjin terkadang heran. Apa yang membuat dirinya di bully separah ini. Seokjin gak cupu-cupu amat. Kuper juga gak terlalu. Temannya bisa di hitung jari. Tapi mengapa,Jungkook senang sekali mengganggunya.

"Masih pagi,jangan cemberut Kim"

Ucap Jungkook sambil menghisap permen lolipop nya.

Seokjin hanya mendesah pasrah atas nasibnya.

-----------------------------------------------------------

Bruk

Seokjin membanting keras tubuhnya diatas kasur. Dirinya lelah seharian di sekolah. Ingin rasanya dia pindah sekolah. Namun,keinginannya harus ia kubur rapat-rapat. Ingat,orang tuanya sangat perhitungan.

Mengingat kejadian beberapa jam yang lalu membuat harga dirinya terinjak-injak. Yang membuatnya harus membolos pertama kalinya. Jika,ayahnya tau akan hal ini mungkin Jungkook bisa di bantai habis-habisan. Bukan kah itu bagus?

Tidak-tidak. Seokjin masih baik.

Flashback on

Bel istirahat membuat semua siswa berhamburan keluar kelas secepat mungkin. Termasuk Seokjin. Dia ingin cepat-cepat kabur dari Jungkook cs.

Seokjin segera mengambil makanan yang sudah di sediakan. Setelah dirasa cukup,Seokjin berjalan cepat ke arah meja teman-temannya. Karena nasib sial,lagi-lagi dirinya tertimpa musibah.

PRANG

Dengan tidak elitnya,Seokjin tersungkur. Apa yang membuatnya tersungkur? Tali sepatunya sendiri. Oh,betapa malangnya dirimu Seokjin.

Dan seketika itu juga seluruh kantin penuh dengan tawa menggelegar. Seokjin rasanya ingin ditelan bumi saat itu juga. Ditambah lagi datanglah Jungkook yang menambah keruh cobaan hidupnya. Bagaimana tidak,Seokjin disiram air es buah dengan tidak senonohnya oleh Jeon Jungkook.

Saat itu juga,tawa semakin kencang. Apakah dengan ditindas nya seseorang membuat kalian tertawa? Oh betapa kejamnya kalian.

Seokjin ingin marah namun tak bisa. Ingin menangis tak bisa. Jika dia lakukan hal itu,mereka akan semakin senang. Yang bisa ia lakukan hanya diam. Menikmati ini semua.

Seokjin menatap nanar keadaan tubuhnya. Memandang sekelilingnya dengan pandangan terluka. Dengan lemas,Seokjin bangkit dan berjalan cepat meninggalkan kantin disertai tawa sorai yang mengiringi langkahnya.

Flashback off

Seokjin menghela napasnya kasar. Jika seperti ini,rasanya ingin melampiaskan dengan makanan. Ramen sepertinya enak. Batin Seokjin.
Dengan cepat,dia menyambar hoodie kesayangan nya dan bergegas cepat keluar dari rumahnya.

.
.
.

Semangkok ramen memang yang terbaik. Agaknya,emosi nya sudah stabil. Coca cola sepertinya enak. Dengan cepat Seokjin membayar pesanan nya,dan bergegas keluar untuk membeli cola kesayangannya.

Berjalan santai di sore hari membuat dirinya rileks. Melupakan kejadian tak mengenakkan tadi siang. Mengingat kembali,membuat hatinya sesak.

Sabar Seokjin,sabar.

Langkah Seokjin terhenti,kala kedua netranya bertabrakan dengan netra yang lainnya.

Di depannya berdiri gagah seorang Jeon Jungkook dengan pakaian nya yang serampangan,berdiri angkuh menghadang jalan Seokjin.

Entah mengapa Seokjin jadi takut jika melihat Jungkook.

Tiada angin tiada petir,langit tiba-tiba menangis. Hujan lebat. Secepat kilat,tangannya dirampas oleh Jungkook. Dengan enggan,dia ikut berlari mengikuti Jungkook.

Jungkook membawanya berteduh di sebuah toko kecil yang sudah tutup. Thropisland shop.

Seokjin hanya bisa diam. Tidak tau apa yang harus dia katakan. Canggung. Seorang Jeon Jungkook menolongnya. Bisa gila Seokjin.

Seokjin memandang aneh rintikan hujan yang deras mengggutur bumi. Tanpa sadar dia berucap,
"Ingin rasanya hilang entah kemana."

Tanpa dia sadari,seseorang di sampingnya membatin hal serupa.

Ingin rasanya hilang entah kemana

WUSSSSHH

Angin kencang menubruk kedua lelaki yang sedang berteduh.  Tiba-tiba muncul lingkaran lebar berwarna ungu berputar cepat di depan Seokjin dan Jungkook. Dengan sekejap,mereka terhisap kedalamnya.

Sepertinya keinginan keduanya terkabulkan,eh?

TBC


OY OY

Ini masih permulaan. Saya harap kalian suka
Ini ide mengalir apa adanya. Saya bahkan gak tau chapter selanjutnya gmn,jd maap kalo agak ngelantur wkwk

Hope you like it~

Vote and comment ne~

Pinkypingky

Thropisland || KookJinWhere stories live. Discover now