Sukiyem

30 1 0
                                    

Sukiyem,
Gadis cantik yang membuatku jatuh cinta pertama kali. Tatapan lembutnya saat menggembalakan kambing, entah kenapa menyihirku. Nafasku berat, meski hanya melihatnya sekelebat. Aku bahkan menemukan keindahan meski saat kupandang kambing itu tanpa kehadirannya.

Aku betah berlama-lama duduk dipinggir sungai. Sengaja berada ditempat tak terlihat hanya agar tak mengganggu kepolosannya
Kadang-kadang, ketika kumemandang seorang gadis, tiba-tiba wujud mereka berubah, hilang dari keasliannya.

Meski bukan demikian yang terjadi pada Sukiyem, tapi kupastikan aku tak ingin kehilangan keindahan kepolosan itu.

Beberapa waktu berlalu, aku tak sempat mengamatinya detik demi detik. Senja memaksaku undur diri dan merebahkan badan, menghentikan sejenak pandangan mataku dari indahnya gerak-gerik Sukiyem.

Aku rindu
Entah kenapa rindu sekali
Meski sudah berkali-kali aku melakoninya
Tapi, kali ini berbeda
Belum genap matahari memancar dari timur
Aku sudah ada di tempat persembunyianku
Herannya, entah kenapa buka Sukiyem yang kutemui

Siapa itu, gadis cantik semampai setinggi Sukiyem, tapi apa iya Sukiyem pagi-pagi sudah ada disini. Bagaimana mungkin menggembala kambing dengan baju seperti itu. Baju putih bersih meski hanya sederhana tapi seperti baju pengiring pengantin yang kulihat di kota-kota. Memakai hiasan bunga di kepalanya, meski kali ini tak keliahatan bunga itu ada dimana.

Rasa penasaran semakin membunuhku. Matahari belum sempurna cahayanya, meninggalkan remang-remang bayang dari tubuh semampainya. Tiba-tiba saja aku menghampirinya. Dan aku tersentak bukan kepalang.

'Sukiyem...' gumamku,
Yang merasa namanya kupanggil menoleh,
'Ya mas?...' suara yang tak pernah kudengar tapi selalu terngiang ditelingaku.

Aku jatuh, serasa mau pingsan
'Mas, mas... bangun mas, mas... ' kudengar teriakan lembutnya memanggilku, juga sentuhan lembut dipipiku.

'Sudahlah, aku tak ingin bangun lagi'

Lucunya HidupDonde viven las historias. Descúbrelo ahora