Kebenaran bersama Kebohongan

13 1 0
                                    

Paijo dan Pairun kemalaman saat pulang dari menonton konser indie sebuah group musik yang telah lama bubar. Group musik dengan dua lead vokalis yang sekarang memilih jalan masing-masing, bersolo karir. Sayang disayangkan, tapi keputusan telah diambil. Konser tadi disebut sebagai konser kenangan, sebagai refleksi perjalanan masing-masing vokalis.

Paijo dan Pairun duduk di dekat halte bis, agak bergeser sedikit dari terangnya lampu halte. Mereka memesan driver online. Sembari menunggu datangnya mobil pesanan, Paijo memperhatikan laju mobil-mobil dengan kecepatan tinggi yang melintas di depan matanya. Paijo makin lama makin memperhatikan gerakan velg roda mobil yang lewat. Saat itu, Paijo mengamati, mobilnya melaju ke kiri tapi kenapa velgnya berputar ke kanan, pelan-pelan lagi, tak sebanding dengan kecepatan mobilnya.

Lama-lama Paijo nyeletuk juga, "Run, kenapa roda mobil itu muternya ke kanan dan pelan ya? Padahal mobilnyakan melaju ke kiri?" pertanyaan Paijo itu meluncur tanpa menoleh ke arah Pairun saking penasarannya Paijo dengan fenomena yang dilihatnya.

"Yaelah, itu macam kipas angin di rumahmu itu lho, makin kamu cepetin malah makin lambat", Paijo terhenyak, 'benar juga ya?' batinnya.

"Oiya ya, itu kenapa ya?, kog bisa begitu" tanya Paijo.

"Itu karena lampunya ga cukup menangkap frekuensi putaran mobilnya atau frekeunsi cahanya lebih rendah, lampu itukan kira-kira 50 herz dari PLN, lha kemungkinan itu putaran roda mobilnya lebih dari itu, jadi yang terlihat bukan aslinya" terang Pairun yang sedikit mengerti sabab musababnya.

"Jadi, yang bener yang mana, Run?. Mataku yang melihat roda itu berputar ke kanan salah ya?" tanya Paijo.

"Ya bener, ya salah" jawab Pairun
"Lhah, gimana sih, Run. Kan yang bener ke kiri?"

"Lha yang kamu lihat yang mana? Ke kanan apa ke kiri?"

"Yang aku lihat ya ke kanan"

"Ya sudah, itu yang bener"

"Tapikan ndak masuk logika, harusnyakan ke kiri"

"Ya kalau nuruti logika, kamu salah, kalau nuruti matamu, kamu bener. Atau bisa dibalik juga, kalau nuruti logika, kamu bener, kalau nuruti matamu, kamu salah" jawab Pairun

"Gimana sih, Jo. Masak dua-duanya ga ada yang salah ga ada yang bener?"

"Kebenaran menurut logika, kadang harus menolak kenyataan kebenaran menurut mata. Kebenaran menurut mata, kadang harus menolak kebenaran menurut logika. Jadi kamu mau pilih yang mana? Dua-duanya kebenaran sekaligus kebohongan, manapun yang kamu pilih" Pairun menjelaskan sambol nyengir puas.

"Ah, demikian ya.... ah entahlah. Tapi, kalau sudah tau alasan2nya begini, sekarang aku tau bahwa logikaku lebih benar"

"Ya kalau kasusnya kamu tau penyebab asal muasalnya, lha kalau ndak tau?"

"Aku kog jadi laper ya, Run. Dahlah, itu keknya mobilnya dah dateng"

Mereka berdua beranjak memasuki mobil online yang mereka pesan. Di dalam mobil yang melaju, toh putaran roda itu ke depan apa ke belakang hanya terlihat di dalam angan-angan. Mau menelisik kebenarwn lewat angan-angan?. Ah, lupakan saja, enaknya lapar ini mau dibawa makan kemana 😬😬😬

Maret 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lucunya HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang