Mingyu x Vernon: Vampire? Yang Benar Saja

1.3K 116 5
                                    

Vernon bukanlah sosok yang mempercayai yang namanya cinta. Baginya cinta itu hanyalah omong kosong. Vernon tumbuh tanpa cinta dari orang tuanya, orangnya tuanya hanya bertengkar dan bertengkar semasa Vernon kecil dan ketika Vernon beranjak remaja. Kedua orang yang bahkan malas ia panggil ayah dan ibu itu bercerai.

Vernon yang memiliki wajah tampan tentu saja banyak yang mendekati. Bahkan ada yang terang-terangan mendekatinya. Namun tentu saja ia tak perduli. Vernon tumbuh menjadi pribadi yang dingin. Cuek akan sekitar. Karena memang sosok orang tua yang seharusnya mengajarkan cara bersikap hangat tak ia dapatkan dari orang tuanya.

Vernon bahkan cenderung tampak ansos, dia tampak lebih suka menyendiri. Jarang berinteraksi dengan orang lain.

Hari ini sama seperti kemaren, Vernon mampir ke kedai kopi sebelum pulang ke rumahnya, rumah yang baru ia sewa selama sebulan itu. Secangkir kopi dapat menghilangkan penatnya. Penat akan pekerjaannya. Pekerjaan yang menguras banyak stok sabar. Tidak lah mudah bekerja sebagai seorang guru. Kau membutuhkan banyak kesabaran untuk itu.

Setelah memesan segelas kopi, Vernon pulang di temani segelas kopi panas, sangat cocok dengan cuaca yang dingin ini. Dari kejauhan tampak lah sebuah rumah  yang tampak nyaman, rumah dengan aksen kuno. Dengan langkah ringan ia masuk ke dalam. Tak ada yang aneh dari ruang tamunya. Ruang tamunya masih tampak seperti saat ia tinggal tadi pagi. Namun, saat masuk ke dalam kamarnya, yang niat awalnya ia ingin berganti pakaian, ia sungguh terkejut.

"Oh my god, what happen?" Ia sungguh terkejut saat melihat cermin kamarnya terdapat tulisan, tulisan itu adalah

- PERGI ATAU TINGGAL!!!!

Tulisan itu berwarna merah, tampak seperti darah, dengen langkah yang gemetaran dan jantung yang berdetak tak karuan. Dan ketika menyentuh tulisan tersebut dan menciumnya, tercium bau amis, sekarang ia meyakin bahwa tulisan itu benar benar di tulis dengan darah. Vernon terduduk di cermin dengan tangan yang bergetaran, pikirannya berkecamuk, demi tuhan, siapa yang menerrornya?, kenapa dia di terror?, apa maksudnya?, pergi atau tinggal? Pergi dari mana?

*****

Rumah itu masih sama, tak ada yang berbeda dari rumah itu, yang berbeda adalah si pemilik rumah yang tampak sedang frustasi, semua yang ia pikirkan mendapatkan jalan buntu. Dia duduk di kursi yang berhadapan dengan jendela, tirai jendela itu telah di sibak dan menampakan pemandangan malam hari. Vernon, si pemilik rumah duduk sambil menyesap kopi sesekali, ia nampak sangat tertekan.

"Tenang Vernon, Calm down, ini mungkin hanya lelucon, mungkin hanya kerjaan orang iseng". Vernon mencoba menenangkan dirinya sendiri.

Saat sedang asyik melamun terdengar suara ketukan pintu. Ketukan tersebut berhasil membangunkan Vernon dari lamunannya.

"Siapa yang bertamu semalam ini?" Jam rumahnya menunjukkan jam 22.00.

Vernon membuka pintu rumahnya dan saat di buka ternyata seorang wanita tua lah yang mengutuk kali tidak salah wanita tua itu adalah nenek Choi, wanita yang bisa di bilang sesepuh di sini. Namun, hati Vernon sangat gusar melihat nenek lee bertamu ke rumahnya. Entah mengapa feelingnya tak enak.

"Ah, nenek Choi, mari masuk!" Ajak Vernon halus.

"Tidak usah nak vernon, saya hanya ingin berbicara denganmu sebentar". Ujar nenek Choi dengan suara yang lirih, matanya melirik ke sana kemari tampak sedang ketakutan akan sesuatu.

"Walaupun sebentar namun baiknya nenek masuk, di sini begitu dingin. Ayo masuk dan saya akan mebuatkan coklat panas buat nenek".

"Saya tidak bisa masuk, nanti dia dengar dan saya akan tamat". Lagi lagi nenek Choi berbicara dengan lirih, kali ini ia berbicara sambil meremas tanganya sendiri.

LOVE STORY (CRACK PAIR)Where stories live. Discover now