kookga : Mr. Bunny

454 35 5
                                    

Mr. Bunny, siapa yang tidak mengenal sosoknya, memang tidak ada yang tau wajah asli dari si Mr. Bunny itu. Tapi semua orang tau bahwa dia adalah orang yang paling kejam di dunia. Dia telah membunuh banyak orang. Siapa yang tak tau apa ciri-ciri korban dari si Mr. Bunny? Bahkan si malas Yoongi pun tau, ia tau bahkan ia akan menjadi korban dari si Mr. Bunny yang berikutnya. Iya melihat sebuah boneka kelinci imut yang di penuhi darah, namun kedua tanngannya terborgol dan mata si boneka tertutup kain hitam. Boneka yang malang.

Yoongi tidak tampak seperti korban yang lainnya. Ia tidak melaporkan kasus itu ke polisi. Ia bahkan tak tampak ketakutan. Memang jika kita telisik lebih dalam. Sinar kehidupan di matanya sudah meredup. Ia memang sudah bosan hidup, lalu buat apa ia takut? Itulah kira-kira yang ada di pikiran Yoongi.

Yoongi membawa boneka itu kedalam rumahnya, rumah yang kecil bernuansa hitam putih itu sungguh tampak dingin. Yoongi tinggal sendirian di sini. Orang tuanya bahkan tidak perdulikan dia. Yoongi menderita sendirian di sini. Menghadapi ketakutannya sendirian di sini. Berjuang melawan rasa sakitnya sendiri.

Yoongi mendudukkan boneka itu di kursi di ruang tamunya.

"Kau tau, kau tampak menyedihkan. Apa aku juga akan seperti kau nanti?" Tanya Yoongi pada si boneka. "Ah, aku memang benar-benar sudah gila, mana mungkin kau menjawabnya" ujar Yoongi sambil tersenyum miris. Setelahnya terdengar suara tawa yang sangat terdengar menyedihkan.

"Kenapa aku begini? Kenapa tidak ada yang perduli padaku? Kenapa tidak ada yang mengerti aku? Kenapa? Kenapa aku harus menderita sendirian? Kenapa tidak ada kebahagiaan untukku?" Air matanya berlomba-lomba turun. Rasanya sesak, ia memukul-mukul pelan dadanya yang sesak, menjambak rambutnya bahkan memukul-mukul kepalanya. Meluapkan semua kesedihan dan kemarahannya.

"Aku tidak boleh begini terus, aku harus bekerja untuk menyambung hidupku, yang mungkin tidak akan lama lagi." Kembali Yoongi bermonolog sambil menyapu air matanya yang dengan lancangnya turun membasahi pipinya. Dan lagi-lagi di iringi senyum miris.

Yoongi pun pergi menuju kamarnya, ia harus pergi bekerja sekarang, ini bukan waktunya untuk meratapi nasib yang enggan memihaknnya.

*******

Yoongi pulang saat matahari sudah terlelap dan bulan lah yang terjaga. Sekarang sudah hampir tengah malam. Yah, hidup itu itu memang tak seindah dongeng-dongeng yang pernah Yoongi baca ketika ia tk. Ah, Yoongi kecil nan malang, sungguh tertipu dengan sebuah cerita dongeng.

Tak ada yang aneh dari rumahnya, yah, kecuali sebuah boneka kelinci belumuran darah yang ia temukan di depan pintu tadi pagi. Ah, juga jangab lupakan bekas tetesan darah di lantai yang putih. Okay, memang rumahnya tampak aneh. Belum lagi tulisan-tulisan yang ada di dinding rumahnya. Tidak perlu di cek, sudah pasti itu di tulis dengan darah. Tulisan itu semuanya sama, tulisan yang tidak Yoongi tau artinya apa. Tapi satu hal yang pasti itu artinya buruk dan mengancam hidupnya.

Tulisan itu bertuliskan

-De Mijne

Yoongi berjalan menuju kamarnya, ia sudah tidak perduli apapun juga. Ia ingin tidur. Tidak perduli jika ia mungkin tidak akan bisa bangun lagi dari tidurnya. Yang penting sekarang ia ingin mengistirahatkan tubuh lelahnya.

Kamarnya tampak mengerikan, pecahan kaca-kaca berserakan, buku-bukunya sudah penuh dengan bercak-bercak darah. Bau hanyir memenuhi ruangan itu.

Yoongi hanya menatapnya miris. Bukan menatap kamarnya. Tapi menatap miris sosok yang ada di depannya. Pria tinggi yang menatapnya tajam dan dingin. Pria itu tersenyum ke arahnya, bukan senyum yang bagus artinya namun sebuah senyum keji. Dan sekarang ia tau bahwa itulah Mr. Bunny. Orang yang akan membantunya, membantunya mengakhiri semua penderitaannya.

LOVE STORY (CRACK PAIR)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora