1

9.5K 144 2
                                    

Hinata termenung di atas atap sekolah melihat sekitar sekolah dan aktipitas semua orang yang asik bercanda, sedangkan dirinya hanya bisa duduk berdiam diri sambil termenung dengan nasibnya. Semenjak ibunya kembali kedalam kehidupannya, hinata merasa kehidupannya begitu kelam berwarna abu. Tapi saat sahabatnya sendiri sekarang mulai menjauhinya karena dia menyukai gadis lain rasanya begitu sakit, hinata seperti tak memiliki gairah untuk hidupnya.

"Bisakah kau diam"

Hinata menatap kedua orang yang berbeda gender, orang itu terus mengoceh kepada seorang wanita berambut pink. Hatinya begitu sakit saat sahabatnya sendiri melupakannya karena dia sedang jatuh cinta, sebenarnya hinata dari dulu memendam perasaannya kepada sahabatnya sendiri. Hinata menatap nanar kearah kedua sejoli yang sepertinya sedang dimadu kasih, tapi dari raut si gadis sepertinya dia tidak menyukai sahabatnya. Hinata berdiri, hempasan angin yang menerpan rambutnya membuat dirinya terkesan begitu cantik seperti bidadari yang turun di atap sekolah bahkan semua lelaki yang melihat hinata terpana akan paras rupawannya, karna kesan dirinya yang bersipat dingin dan cuek membuat semua lelaki enggan untuk mendekatinya hanya memandang hinata kagum dengan parasnya. Hinata membalikan tubuhnya sampai dia tidak sadar ada seorang lelaki berambut kuning yang menatapnya lalu pergi untuk menyusul dirinya di atap sekolah, hinata yang baru akan membuka pintu seketika terlonjat kaget sampai pantatnya mencium lantai dengan menahan sakit hinata memejamkan matanya.

"Dari mana ajah"

Hinata membuka matanya dan langsung menusuk mata lawan bicaranya yang berwarna biru langit yang selalu dia tatap, mata biru itulah yang seperti sihir menyihir hinata sehingga dia bertekuk lutut padanya.

"Siapa yang kau maksud?" tanya hinata sambil berdiri dan membersihkan bokongnya yang kotor, lelaki itu mendengus kesal karena ucapan hinata kalo bukan dirinya siapa lagi.

"Hinata aku benar-benar pusing sudah berbagai cara aku lakuin agar sakura itu mencintaiku"

Hinata hanya melewati lelaki itu tidak menggubris ucapannya yang membuatnya sakit, bahkan lelaki itu tidak sadar bahwa dirinya sudah menyakiti hati lawan bicaranya.

"Hinata aku mohon bantu aku"

Lelaki itu terus mengikuti langkah hinata, hinata hanya diam bahkan semua siswa siswi menatap mereka berdua biasanya mereka berdua selalu bercanda bahkan paling heboh dikelas itupun hinata perlihatkan hanya kepada lelaki berambut kuning saja sedangkan kepada orang lain dia begitu cuek kaya bebek, semua orang menatap heran kenapa dengan kedua sahabat itu tak biasanya hinata mendiamkan lelaki berambut kuning itu.

"Hinata kamu ini kenapasih, bukannya kita sudah berjanji akan membatu satu sama lain"

Hinata menghentikan langkahnya dan lelaki itu berdiri di hadapannya, hinata menatap sendu lelaki itu begitu banyak cobaan yang sekarang dia hadapi bahkan sahabatnya sendiri tidak tau bahwa dirinya sekarang memiliki masalah. "Naruto aku.." ucapan hinata yang bergetar menahan tangis, membuat naruto diam menatap wajah hinata yang menunduk. Naruto baru kali ini melihat sahabatnya menangis dihadapannya membuat dia mengulurkan tangan menepuk kedua bahu hinata, naruto menarik tubuh hinata kedalam pelukannya sedangkan hinata menumpahkan air matanya sampai baju seragama naruto basah.

"Hinata aku sudah berjanji bukan akan selalu bersamamu.. kau tak boleh menyembunyikan apapun dariku kau itu sahabatku hinata, bukannya sahabat harus saling terbuka satu sama lain"

Hinata menganguk didalam pelukan naruto sambil mengeratkan pelukannya kepada naruto, sedangkan naruto terus menepuk-nepuk punggung hinata.

.
.
.

Hinata melihat naruto yang sedang main basket, naruto adalah idola semua gadis di sekolahnya bahkan hinata juga idola semua cowo di sekolah tapi hinata sibuk memperhatikan naruto sampai dia tak sadar di semua sekitarnya menatap hinata dengan penuh damba seperti ingin memiliki. Semenjak kejadian hinata yang menangis di pelukan naruto, hinata terus dipaksa oleh naruto untuk menemaninya dan terus mengoceh hinata tau kalo naruto berusaha menghiburnya berbagai cara sampai hinata terkadang terkekeh melihat tingkah koyol naruto.

sahabatWhere stories live. Discover now