Part 2

13.1K 1.6K 381
                                    

Sorry for typo ~

☆☆☆

Felix membuka pintu kamar dimana ia tidur dengan pelan-pelan. Takut jika pintu itu mengeluarkan suara dan membangunkan Singa yang ia takuti.

"Huft..aman." ucap Felix lega.

Lalu berjalan keluar kamar setelah melirik kanan kirinya, dan tak menemukan orang yang dia takuti.

"Mau kemana?"

Suara berat orang yang dia takuti menginterupsi jalannya. Felix sudah gemetar dan tidak berani berbalik hanya untuk sekedar melihat siapa yang bertanya kepadanya.

Changbin berjalan mendekat ke arah Felix yang sudah membeku dan keringat keluar dari pelipisnya.

"Tenang Felix. Dia bukan setan atau pun titisan Malaikat maut. Tenang. Lu cowok Felix. Jangan takut!" - batin Felix yang menyemangati dirinya sendiri.

Felix perlahan berbalik. Dan melihat Changbin yang kini sudah berdiri tepat di depannya.

Deg!

"Mamih. Felix gak kuat! Ada malaikat maut sebentar lagi ngajak adek pergi hiks." - batin Felix yang kaget menemukan wajah Changbin yang tak jauh darinya.

Felix membuang pandangannya ke segala arah asal tidak bertemu dengan mata Changbin.

Tapi, Changbin memegang rahangnya dan membuat Felix menatap kepadanya.

"Mau kemana adek manis? Kenapa jalan pelan kayak pencuri?"

"L-lepas!" Ujar Felix memberanikan diri membentak Changbin.

"Mamih. Kalau setelah ini adek gak ada kabar, berarti udah mati di tangan Changbin si titisan iblis. Hiks." - batin Koala yang terus menjerit.

"Wow! Sans dong dek. Kamu mau kemana? Sekolah apa kabur? Berangkat bareng kakak ntar."

Felix menggeleng secepat kilat. Tapi tak dipedulikan Changbin. Dia menarik tangan Felix pelan ke arah meja makan.

"Kita sarapan dulu. Kakak udah capek bangun pagi bikinin kamu ini."

Changbin menyodorkan sepiring omelet kepada Felix yang kini sudah duduk diam di hadapan Changbin.

Dia hanya memerhatikan omelet itu. Sebenarnya dia lapar dan mau, tapi takut jika makanan itu sudah diberi racun oleh Changbin.

Kakak tingkatnya itu kembali membawa segelas susu cokelat dan meletakkannya di depan Felix.

"Ayo makan. Atau mau disuapin? Dasar anak Mamih."

Felix melotot dan memberi tatapan tajam kepada Changbin yang kini telah menyodorkannya sepotong omelet dengan sumpit.

Dia masih menutup rapat mulutnya. Kesal karena dikatakan Anak Mamih. Walaupun itu fakta.

"Iya-iya. Bukan anak mamih. Nih makan. Ntar kita telat, manis."

Felix menginjak kaki Changbin dengan keras.

"Akh!"  Teriak Changbin yang mengusap kakinya di bawah meja.

Dan potongan omelet tadi terjatuh.

"Rasain! Siapa suruh bilang aku anak mamih."

Felix mengambil sumpit baru lalu memakan omeletnya. Peduli apa dia jika makanan itu sudah diracun, yang terpenting kini dia lapar dan ingin makan.

Rasa takutnya sudah menguap gara-gara kelaparan.





☆☆





Felix membuka pintu mobil Changbin lalu berlari dengan kecepatan cahaya ke kelasnya.

Changbin tertawa ngakak melihat hal itu.

"Ngapain lu ketawa pagi-pagi bos?" Tanya seorang lelaki dengan permen karet yang masih dia kunyah dan berjalan mendekati Changbin yang baru keluar dari mobilnya, diikuti temannya yang lain.

"Tumben lu semua gak telat." Ucap Changbin tanpa menjawab tanya laki-laki yang ber-name tag 'Kim Samuel' dan di sampingnya sudah ada anggota geng Changbin yang lain; Mark, Hyunjin dan Jeno.

"Tadi gue berangkat bareng Daehwi, jadi gak telat heheh." Ucap bule blasteran nyasar itu.

Changbin tak mempedulikan hal itu dan berjalan ke arah kelasnya diikuti oleh anggota gengnya.

"Btw, tadi gue liat si bule aussie keluar dari mobil lu dan lari terbirit-birit ke arah kelasnya."

Jalan Changbin terhenti mendengar kalimat Jeno.

"Lu ada hubungan apa sama dia?" Tanya Mark kemudian.

Changbin berbalik dan menatap teman-temannya. Lalu menyeringai.

"Jangan lagi." Keluh Hyunjin.

Iya, diantara empat sekawan itu, Hyunjin yang paling malas untuk ikut membully seorang Felix.

Karena Hyunjin itu tidak suka penindasan. /Eaak 😂


Changbin dan kedua temannya sudah berjalan ke arah kelas Felix. Hyunjin pada akhirnya mengikuti.

Siswa-siswa lain menepi saat geng Changbin lewat. Mereka tidak mau jadi bahan bullyan Changbin dan gengnya yang tak kenal ampun itu.

Changbin menendang keras pintu kelas Felix yang tertutup sebelah. Semua siswa yang ada di dalam menatap takut-takut ke arah Changbin dan gengnya.

Felix ingin resign dari dunia.

Sebelum Changbin sampai di meja Felix yang terletak di pojok paling belakang, seseorang sudah menghalanginya.


"Jangan ganggu Felix lagi."




















TBC
Publish: 12.07.2018

Hmm..enaknya Hyunjin atau orang lain yg jadi pelakor sementara? 😏

Sebelum berlayar jauh 😆

Phobia (?) - CHANGLIX ✔ [Under Revision]Where stories live. Discover now