Part 13

8.5K 1K 125
                                    

[Mulmed] Ciyee...saling memikirkan uwu 😍😍😍

Changlix 😍💓💓💓

☆☆☆

Changbin menarik dua koper itu keluar dari lift ketika sudah sampai di lantai apartemennya berada.

Felix jalan duluan dengan ransel di punggungnya. Masih jaga jarak dengan Changbin.

Setelah berada di depan pintu apartemen Changbin, Felix memasukkan beberapa angka lalu dia menarik kenop pintu tersebut hingga pintu tersebut terbuka dan masuk duluan.

Changbin mengikuti dengab menggeret dua koper itu masuk hingga ke kamar Felix.

"Kamu mau makan apa buat makan malam?" Tanya Changbin yang kini masih berdiri di pintu kamar Felix.

Felix yang masih tiduran di ranjangnya bangun dan melirik Changbin sekilas.

"Hmm...apa aja. Tapi kakak gak bakal racunin aku kan buat bales dendam?"

Changbin terkekeh lalu melangkah mendekat ke arah Felix yang masih duduk di pinggir ranjangnya.

"Maunya sih gitu. Tapi gak seru kalo kamu mati dengan mudah." Goda Changbin yang kini mengelus pipi gembil Felix.

Felix? Sudah membulatkan matanya dan gemetar membayangkan dia diracun.

"Hahahah..kamu lucu banget sih. Ya gak mungkinlah. Aku yang bakal dimutilasi kakak kamu duluan. Akh"

Felix menendang kaki Changbin dengan kesal.

"Ish. Suka banget ngerjain aku. Udah tau aku takut sama kakak. Aku kabur nih." Ancam Felix dengan wajah kesalnya sekarang. Walaupun beberapa saat yang lalu dia gemetar ketakutan.

Changbin yang masih memegang kakinya bekas tendangan Felix, cepat-cepat menarik Felix ke dalam pelukannya.

"Jangan. Nanti kita gak jadi dijodohin."

"Siapa juga yang mau dijodohin sama kakak. Kakak mukanya sangar gak kayak kak Minho." Dengus Felix di dada Changbin.

Changbin melepaskan pelukannya dan menatap manik karamel Felix intens.

"Trus ngapain mau tinggal lagi disini?" Tanya Changbin ingin tahu.

"Ngilangin takut aku aja. Masa aku takut sama orang bobrok kayak kakak."

"Untung sayang. Kalo gak udah gue lempar dari jendela." - batin Changbin.

"Iya iya. Sana mandi. Ntar kakak masakin makanan yang enak."

Ekpresi Felix berubah seratus delapan derajat, sangat senang mendengar kalimat Changbin tersebut. Dengan kecepatan tinggi dia menyambar handuk dan meluncur ke kamar mandi.

Changbin hanya tersenyum melihat tingkah lucunya lalu keluar dari kamar Felix.

30 menit kemudian.

Felix menatap semua makanan di atas meja dengan mata yang berbinar-binar.

"Ayo dimakan. Jangan liatin terus." Ucap Changbin yang sudah melahap makanannya.

Felix tersenyum manis hingga matanya tinggal segaris.

"Makasih kak."

Lalu dia melahap makananya dengan khidmat.

"Lucu banget sih."
Changbin mencubit pipi Felix yang menggembung karena makanan.

Felix mendelik kesal.

"Ish...jangan ganggu dong."

Dia menjauhkan tangan Changbin dari pipinya dengan wajah super kesal.

Phobia (?) - CHANGLIX ✔ [Under Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang