Part 6

9.6K 1.2K 124
                                    

[Mulmed] Foto lama. Tapi efeknya masih berasa 💓

Koala yg seperti itu yg bikin diabetes tingkat akut (make choker) 😭😭😭

Jangan sering-sering kayak gitu dek
Gak sanggup ngadepin kekiyowoan kamu 😭

☆☆☆


Changbin membuka matanya dan menyesuaikan dengan cahaya yang menerpa wajahnya dari celah-celah gorden jendela.

Dia merasakan ada beban di lengannya tapi pusing di kepalanya mengalihkan perhatiannya. Untuk sesaat dia memijit kepalanya tersebut. Sisa mabuk semalam.

Dia bangun dan bersandar di kepala ranjang. Lalu kemudian melihat apa yang menjadi beban di lengannya.

Dia mengucek matanya beberapa kali. Untuk meyakinkan bahwa yang kini dia lihat adalah nyata.

Felix, laki-laki manis yang selalu dia ganggu dan takut kepadanya seperti dia itu masuk ke dalam daftar salah satu phobia, kini tidur di atas ranjangnya dengan memeluk lengannya erat.

Seperti bayi kucing yang sedang kedinginan.

"Ini bukan mimpi kan? Semalam gue minum berapa botol? Kok bisa halusinasi gue setinggi ini?" - monolog Changbin seraya mengelus pipi gembil Felix.

Perlakuan Changbin membuat sang empunya terganggu.

"Eunghh...Kak Guan. Bentar lagi. Masih ngantuk." - cicit Felix yang semakin mengeratkan pelukannya kepada lengan kekar Changbin.

Changbin yang masih berpikir dia berhalusinasi itu menatap tak percaya pemilik sumber suara.

Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Felix yang masih terlelap itu.

Menggigit kecil pucuk hidung mungil Felix untuk melakukan percobaan..daaann...

"Akh..Mamih..kak Guan jahaaattt...sakit hiks.."

Teriak Felix yang kini sudah terduduk dengan mengusap pucuk hidungnya bekas gigitan Changbin.  Dia mengerucutkan bibirnya kesal. Matanya masih belum terbuka.

"Maaf maaf. Aku kira tadi aku berhalusinasi."

Changbin dengan panik mengambil alih mengelus pucuk hidung Felix dan meniupnya agar sakitnya hilang.

Felix sudah membolakan matanya ketika mendengar suara Changbin yang tepat di depan wajahnya.

"Eemm..i-itu..gapapa. Aku bisa sendiri. Maaf aku lancang masuk dan tidur disini." Felix berdiri dengan cepat, berniat untuk turun dari ranjang Changbin lalu pergi.

Tapi, Changbin mencekal tangannya, menariknya kembali, sehingga Felix jatuh ke ranjang. Changbin menindihnya sebelum dia sempat kabur.

Changbin menatap intens kedua manik cokelat karamel milik Felix. Manik itu kini menatap berlarian kesana sini menghindari tatapan manik kelam Changbin yang membunuh sekaligus membuatnya tenggelam.

Changbin kini beralih ke bibir pink milik Felix. Changbin membasahi bibirnya.

Sepertinya efek alkohol semalam masih ada pada dirinya. Karena dia tanpa memikirkan ketakutan Felix, sudah menempelkan bibirnya ke bibir laki-laki manis di bawahnya.

Felix berusaha mendorong Changbin agar menyingkir dan melepaskannya, namun usahanya sia-sia. Kekuatan Changbin jauh lebih besar dari kekuatannya. Changbin menahan kedua tangan Felix agar diam.

Changbin melumat bibir pink milik Felix lembut seolah itu adalah permen yang berperisa memabukkan. Manis. Changbin kecanduan. Tak ingin melepaskan.

Phobia (?) - CHANGLIX ✔ [Under Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang