Bad days

4.4K 346 5
                                    

"jadi seperti itulah pig, aku benar-benar kesal karena setelah insiden di kantin besoknya aku langsung jadi trending topik di sekolah. Banyak yang mengecamku terutama anak perempuan, karena menurut mereka aku ini genit lah,playgirl lah bahkan ada yang menyebutku si jalang beruntung". Ino hanya bisa cengo mendengar cerita panjang lebar ku.

"Yah... Aku suka untuk panggilan yang terakhir" katanya santai sambil meminum jusnya hingga tandas.

"Piiiigggg...."

"Oke nona, lalu kau mau apa? Lagi pula didekati dua pria itu tak masalah, justru itu keberuntungan". Dia menjeda ucapannya "Lagi pula, bukankah Sasuke senpai itu cinta pertamamu hemm.."

Blush

"I...iya sih, tapi aku tidak tau sebenarnya dia itu suka padaku atau tidak. Kadang dia baik tapi terkadang juga menyebalkan" aku cemberut saat mengingatnya.

"Jalani saja, bukankah ini sangat bagus. Kau bisa mengakhiri status jomblomu dengan berpacaran salah satu dari mereka". Ino memberesi barang-barangnya yang berserakan di meja.

"Huh... Kau ini. Ya sudah aku juga mau pergi, kau pasti sudah ditunggu Sai-kun mu itu kan!".

Ia hanya nyengir sambil membentuk tanda peace."Ah... Kau ini memang perhatian sekali, kalau begitu aku pergi dulu ya forehead".

Aku berjalan pulang sambil sesekali menghela nafas. Aku memikirkan bagaimana hariku besok, bagaimana aku harus menghadapi Gaara dan terutama Sasuke.Haahhh, ya sudahlah mungkin ini sudah takdirku yang mengenaskan.

PUK

Eh...

"Selamat siang Sakura-Sensei"

Panjang umur kau ini. Aku hanya membatin kesal,kenapa ini anak sepertinya indigo kali ya tau aja lagi mikirin. Duh, untung dia nggak dengar ya kalau dengar pasti gr kali ya.

"Oh,Gaara... Sedang apa?" Aku hanya tersenyum paksa berusaha serakah mungkin meskipun dongkol setengah mati.

"Sedang menyapa Sakura-Sensei" ujar Gaara dengan polosnya. Aku hanya bergumam untuk menanggapi ucapannya itu sambil melanjutkan langkahku pulang karena memang aku sedang bad mood untuk menghadapinya.

"Tunggu sensei! Sensei mau pulang? Perlu kuantar? Apa rumah anda jauh?".

Aku berhenti sebentar dan meliriknya sedikit. Entah perasaanku saja atau memang dia jadi lebih cerewet. lalu aku berlalu tidak menanggapi.

"Sensei"

Aku masih diam.

"Sakura-Sensei"

Aku terus berjalan sembari melihat kendaraan yang lewat.

GREPP

"Bisakah kau sopan sedikit pada sensei hah!". Aku berikan dia deathglear terbaikku. Aku sudah mulai emosi sekarang, mungkin wajahku sudah benar-benar merah padam.

Tapi, apa ini. Kenapa wajahnya malah malu-malu seperti itu, bahkan aku bisa melihat semburat merah kecil di pipinya.

"Kau....

Tik

Tik

Tik

....sangat manis saat marah". Jawab Gaara sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Aku hanya melongo dan sedikit salting mendengar jawabannya yang sama sekali tidak terpikirkan oleh otakku. Aku menundukkan wajahku dan seketika itu juga aku tersadar kalau tangannya masih berada di lenganku.

Srett

"Minggir!"

Aku sedikit terhuyung ke belakang saat ada seseorang yang tiba-tiba muncul di depanku dan menjadi pemisah antara aku dan Gaara. Dia mengambil tanganku yang tadi dipegang Gaara dan malah menggenggam erat. Aku ingin memarahinya, tapi saat aku melihat wajahnya aku malah mengkerut dan lemas seketika.

"Sa...sa...sasuke-senpai!"

Aku bergidik merasakan aura hitam diantara mereka berdua. Mereka saling melemparkan tatapan tajam dan itu semakin membuatku frustasi.

Tapi kemudian Gaara tersenyum dan menatapku.

"Baiklah, aku pergi ya Sakura. Sampai bertemu besok di sekolah". Ia lalu pergi meninggalkan aku dan Sasuke-senpai senpai disini.

Oh kami-sama, situasi apa ini. Aku merasa seperi TERCIDUK, ketahuan selingkuh oleh pacarku. Hah, sudahlah sakura kau ini berpikir terlalu jauh. Mimpi untuk menjadi pacarnya saja belum terwujud.

"Kuantar"

"Eh..". Aku bingung dengan perkataannya yang tiba-tiba.

"Pulang"

Aku hanya bisa terbengong ria sambil melihat tanganku yang digenggamnya saat dia menarik ah bukan, tapi menyeretku pulang.

Senpaiku sayang, jangan buat aku tambah baper akan perlakuan mu padaku. Kalau begini kan bisa susah move on.

"Nah, sekarang masuk"

Aku tersentak saat dia tiba-tiba membukakan gerbang rumahku dan mendorongku masuk dan kembali menutupnya dan dia pergi begitu saja bahkan sebelum aku sempat bicara.

"Hah, dasar"

Aku masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarku untuk berbaring. Hari ini benar-benar melelahkan, lalu bagaimana hariku besok.

Hhhh....

.

.

.

Thanks buat yang udah vote:) terharu saya ...

Hmmm moga banyak yang suka
Moga banyak yang vote
Moga banyak yang baik2 lainnya
Hehehehe.....


Maaf ya bila ada salah kata...

Ya, harap maklum



My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang