[Telephone-3/END]

2.3K 276 60
                                    

~ Telephone ~
[DEATH NUMBER]

“HYUNG..!!!” Pekik Yoongi dan Namjoon ketika Melihat Seokjin terjatuh dan Menghantam lantai dengan kepala sebagai pendaratan Utama. Mereka menghampiri Seokjin.

Darah Mengalir dengan derasnya dari kepala Seokjin. Yoongi memangku Kepala Seokjin mencoba mencari Sumber pendarahan dan Menahan pendarahannya, Namun percuma. darah terus saja keluar Hingga membanjiri Lantai. Yoongi tau bahwa Seokjin tak Lagi bernafas, namun ia membantah Hal itu.

Tangis nya pecah seakan Semua ini benar benar membunuhnya. Namjoon  Hanya Bisa terdiam dengan airmata Juga. Hoseok Mulai terbangun, mendudukkan dirinya Dan melihat keadaan  Seokjin yang kembali membuatnya syok.

“Hyung??” Ucap Hoseok tak percaya dengan apa yang ia lihat. wajah nya sudah kembali pucat dan tampak nya ia akan pingsan kembali. tapi Namjoon langsung menutupi Seokjin agar Hoseok tidak lihat.

“Kau tak usah melihat itu.. dan jangan Pingsan! kau merepotkan.!” Gumam Namjoon, Hoseok malah menangis pelan.

“Kita harus mencari jalan Keluar, jika tetap disini, kita takkan aman..” Ujar Namjoon. tapi Yoongi menggeleng ia merasa tak tega meninggalkan Seokjin. isak tangis nya terus saja menyayat hatinya. setelah Bertahun tahun bersama seperti ini kah akhirnya mereka?

“ Kita harus segera pergi dan terus bergerak mencari jalan keluar" ulang Namjoon  memegang Pundak kanan Yoongi agar Yoongi segera bangun. Yoongi bangun dan menatap Seokjin dengan mata nanar.

“Kajja.” Ucapnya dengan Suara Parau.

Sejenak mereka hanya terdiam memikirkan bagaimana caranya keluar.

“Yak! Hyung! Aku menemukannya! Aku  menemukan siapa dibalik semua ini!!” Ujar Jungkook dari Suatu arah. mereka semua menoleh.

"Jungkook?" Gumam mereka. Bukankah Jungkook sudah...

“Aku  harus cepat..” Ujar Jungkook pelan. Dan mndekati mereka.

"Hyung, ayo!" Ajak Jungkook.

"Bukankah kau sudah..."

"Kepala itu bukan milikku Hyung, lain kali lihatlah dengan teliti -_-" sambar Jungkook, mereka pun mengikuti Jungkook hingga tiba di suatu tempat.

“Ini... Apa??” Gumam Namjoon dengan senyuman dipaksakan. sembari menatap Sebuah dinding dimana tampak wajah wajah member mereka yang sebagian telah dicoret. tepatnya tampak seperti sebuah projek untuk membunuh mereka.

Yoongi hanya menatap datar gambaran itu. meski matanya telah menunjukkan kemarahan yang telah mengebu ngebu. ia menggertakkan Giginya dan menatap kearah Namjoon.

“Aku yakin dia berada dirumah sakit ini. yang aku bingungkan kenapa tak ada Siapapun disini? apa ini hanya sebuah candaan?” Geram Yoongi . Namjoon mengangguk sependapat Dengan Yoongi.

“Kita harus bergerak cepat dan tak boleh lengah..” tambah Jungkook

“Apa ini? Apa Ini Sebuah Permainan?” Gumam Hoseok.

“Orang ini sangat Berasumsi untuk menghabisi kita, Mungkin orang yang kita kenal” Saut Yoongi

“Heol.. Kejam Sekali. ”

“Kurasa Aku tau Siapa”
“Kita Harus segera menemukannya. Dia pasti masih disekitar Sini..” Ujar Jungkook. mereka pun Mulai Bergerak. dan memang benar, Orang itu belum jauh. mereka pun mengejar orang itu, namun orang itu menyadari keberadaan mereka dan ia pun berlari jauh.

Namjoon memimpin didepan ia terus mengerahkan tenaganya untuk mengejar pria itu. Larinya sangat cepat dan Mereka hamper Kehilanganya Hingga akhirnya benar benar kehilangan jejak.

[BANGTAN TERROR]Where stories live. Discover now