Bab 2

3.6K 129 0
                                    

"CRYSTAL CEPAT TURUN SEKARANG!!! KAMU MAU KAKAK TINGGAL" teriak kak Satria sambil menggedor gedor pintu kamarku.

"Iya" ucapku singkat sambil membuka pintu kamarku.

'Dasar balok es, bicaranya singkat bener' batin kak Satria kesal.

"Kak aku dengar" ucapku dingin.

'Ah iya aku lupa kalau dia bisa baca pikiran' batin kak Satria.

"Ekhm" dehemku membuat kak Satria sadar.

"Ah adikku yang manis jangan marah dong yayaya" ucap kak Satria sambil menyatukan kedua tangan dan menggunakan puppy eyes.

"Hm"

'Hufh beginilah kalau punya adik datar dan dingin selalu bicara singkat, paling banyak 10 kata dan jika tidak hanya bengangguk atau meng...' batin kak Satria kupotong dengan tatapan tajamku.

"Hehehe piss" ucap kak Satria sambil berlari meninggalkanku di depan pintu.

Aku pun langsung menuju ke lantai bawah disana sudah ada papa dan mama tentunya juga kak satria.

"Pagi" sapaku sambil tersenyum kecil.

Beginilah aku, walau aku bicara datar dan dingin kepada semua orang termasuk keluargaku, aku akan akan memberikan senyum tipis kepada keluargaku. Tapi ada saatnya aku ceria kepada keluargaku.

"Pagi juga Crystal" mereka menjawab sapaanku dengan serempak.

"Mau makan apa?" tanya mama kepadaku.

"Roti selai nanas" ucapku singkat sedangkan mama hanya menganggukan kepalanya, sambil mengoleskan selai nanas pada rotiku.

Setelah beberapa menit sarapan bersama, kami pun segera pergi ke tujuan masing masing, aku dan kak Satria pergi ke sekolah, mama pergi ke butik dan papa pergi ke kantor.

Setelah 15 menit perjalanan menuju ke sekolah, akhirnya sampai juga. Saat aku turun dari mobil bersama kak Satria, seperti biasa banyak sekali yang memujiku dan kak satria. Tapi aku tau mereka hanya memanfaatkan ketenaran dan kepopuleran saja.

Aku pun langsung memberikan tatapan tajam kepada mereka agar diam. Dan benar saja saat aku berikan tatapan tajam, mereka semua diam tak berani bicara. Mungkin mereka takut, saat tahu aku bisa berbagai jenis bela diri.

Saat sampai diluar kelas aku bisa mendengar suara temen sekelasku. Satu kata untuk kelasku saat ini berisik. Saat aku masuk kelas semua tak berani bicara keras keras.

Aku pun tak memperdulikan mereka, aku pun langsung menuju tempat dudukku yang berada dibelakang pojok dekat jendela. Aku duduk sendiri karena aku tidak suka ada yang duduk di sampingku karena ketenanganku bisa saja terganggu.

Tak lama datanglah sahabat sahabatku. Mereka kembar tapi tak seiras. Mereka bernama Lita dan Dita. Hanya warna rambut dan matanya saja yang sama yaitu coklat. Lita memiliki rambut pendek sementara dita memiliki rambut yang panjang.

Mereka pun segera menuju tempat duduknya yang berada didepan tempat dudukku. Saat sampai mereka pun menyapaku.

"Pagi Crystal" sapa mereka kompak.

"Pagi" aku membalas sapaan mereka singkat.

"Crystal besok lusa kamu ulang tahun kan?" tanya Dita yang kubalas dengan anggukan kepala.

my is princessWo Geschichten leben. Entdecke jetzt