Bab 8

2.6K 99 4
                                    

"Maaf apa tuan putri serius?" tanya Peter yang kubalas anggukan singkat

"Tapi apa tidak apa?" tanya Sam yang kubalas anggukan singkat

"Tapi bagaimana dengan Raja Ronald, Ratu Vivi, dan Prince James. Ayah, Ibunda, dan kakak anda tuan putri?" tanya Lim

"Akan aku jelaskan nanti. Bagaimana?" tanyaku

"Kami mau tuan putri" ucap mereka kompak

Aku bingung dengan diriku sendiri, dibumi aku sangat dingin dan datar, tapi saat disini entah kenapa aku bicara banyak.

"Kak Peter, kak Lim dan Kak Sam, tolong jaga Draco ya aku mau pergi menemui tabib bersama Ayahanda" ucapku

"Apa tuan putri sakit?" tanya kak Peter khawatir

"Tidak. Hanya ada sesuatu yang perlu diselesaikan" jawabku

"Draco kau disini ya aku akan cepat kembali. Kau bermainlah dengan mereka, ingat jangan melukai mereka mengerti?" tanyaku kepada Draco sambil mengelus puncak kepala Draco

"Iya aku janji Crystal, tapi ingat kau harus cepat kembali jika tidak aku akan membakar mereka" ancam Draco

"Kau mau membakar mereka? Kejam sekali kau Draco nanti siapa yang akan menjagamu disaat aku sibuk hm?" tanyaku kepada Draco dengan mata melotot

Saat aku melihat mereka, mereka tengah pucat pasi. Mungkin mereka tau kalau aku tak cepat kembali mereka akan jadi sasaran kemarahan Draco.

"Ya tinggal bawa saja aku kemana mana, begitu saja kok susah" ucap Draco santai

"Ah..kita lanjutkan perdebatannya nanti. Aku mau menemui Ayahanda dulu. Bye" ucapku

Akupun segera mencari Ayahanda. Dengan menanyakan kepada pelayan atau penjaga. Akhirnya ketemu juga, Ayahanda saat ini berada diruang pertemuan, dan akan selesai sebentar lagi. Jadi kuputuskan untuk duduk dibangku taman dekat ruang pertemuan. Tiba tiba,

"Boleh aku duduk disini?" tanya Aiden yang kubalas dengan anggukan singkat

"Sedang apa kau disini?" tanya Aiden

"Menunggu Raja Ronald" ucapku singkat

"Hm..ada keperluan apa?" tanya Aiden lagi

"Kamu itu kepo ya ternyata" ucapku

'Kepo? Apa itu kepo?" batin Aiden

'Astaga aku lupa ini bukan Bumi' batinku

"Ekhem, kepo itu pengen tau" ucapku diapun menganggukan kepalanya paham

Taklama kemudian Ayahanda keluar dari ruang pertemuan. Akupun segera menghampirinya.

"Raja Ronald" panggilku

"Ah..Princess Tasya ada apa?" tanya Ayahanda

"Apa anda lupa, kita harus menemui tabib bukan?" tanyaku

"Ah..saya hampir lupa mari saya antar" ucap Ayahanda yang kubalas dengan anggukan singkat

Kami pun berjalan beriringan menuju ruang medis. Saat sampai Ayahanda menetuk pintu terlebih dahulu setelah terdengar suara masuk, Ayahanda membuka pintu.

Disana terdapat banyak sekali tabib, tapi ada satu tabib yang berhasil menarik perhatianku, ia masih muda kira kira seumuran kak James. Tapi hanya tertarik ya bukan jatuh cinta or suka.

Para tabib yang melihat Ayahanda dan aku masuk pun membungkuk memberi hormat. Setelah Ayahanda mengucapkan berdirilah, mereka langsung berdiri.

"Saya mau tanya siapa diantara kalian yang dapat menyembuhkan trauma?" tanya Ayahanda

my is princessWhere stories live. Discover now