Bab 5

2.8K 104 0
                                    

"Selamat datang di Magic World tuan putri" ucap Peter

Kalian mau tau bagaimana Magic World? Jika iya aku beri tau. Magic World memiliki hutan yang lebat dan rindang, langitnya berwarna biru muda dan awannya berwarna orange, tidak ada polusi disini yang ada hanya udara segar, ada kerajaan yang amat sangat megah yang berwarna putih, emas, dan biru langit, pokoknya beda jauh dari bumi.

"Tuan putri mari ikuti saya kita akan menuju ke kerajaan untuk bertemu Raja Roland dan Ratu Vivi, Ayah dan Ibunda anda" ucap Peter.

Aku hanya menganggukan kepala sebagai balasannya.

Saat sampai di kerajaan, banyak sekali prajurit yang sedang berlatih, berjaga, atau berkeliling. Dan dihalaman juga terdapat banyak kereta kuda mewah.

Saat tiba didepan pintu utama kerajaan, kami dilarang masuk kedalam karena didalam sedang ada pertemuan.

"Kami ingin masuk" ucap Peter

"Maaf kalian tidak diperbolehkan masuk" ucap salah satu penjaga

"Tapi ini penting" ucap Lim

Aku pun hanya diam saja karena aku tidak suka banyak bicara. Aku pun bosan karena mendengar perdebatan mereka. Akhirnya aku dan Draco pergi dari sana dan duduk di taman yang berada tidak jauh dari pintu utama.

Peter, Lim, dan Sam yang melihatku pergi pun segera mengikutiku. Sebelum itu Peter mengancam mereka 'setelah ini kau akan dapat hukuman karena tidak membiarkan kami masuk pengawal' begitulah kira kira.

Mereka masih saja mendumel para pengawal di dalam hati.

'Lihat saja nanti kau akan dapat hukuman karena tidak membiarkan tuan putri masuk' batin Peter

'Untung saja tadi ada tuan putri, jika tidak sudah ku hanguskan kalian' batin Sam

'Huh dasar menyebalkan, nggak tau apa kalau aku sudah capek' batin Lim.

Kami sudah menunggu hampir 1 jam lamanya tapi mereka belum juga keluar. Aku sudah sangat bosan duduk disini terus. Saat aku ingin berdiri untuk membuat sayap, tiba tiba terdengar orang yang sedang berlari. Saat kami menengok ke belakang disana ada Ibunda, 2 orang laki laki, dan beberapa prajurit. Hal itu membuat kami bangun seketika.

"Salam Raja Ronald, Ratu Vivi, dan Pangeran Jemes" ucap Peter, Lim, dan Sam. Sedangkan aku hanya menundukkan kepala sedikit. Dan mereka membalas dengan menganggukan kepala.

'Apa dia benar adikku?' batin kak Jemes

'Akhirnya anakku kembali. Tapi kenapa wajahnya datar sekali?' batin Ayahanda

'Akhirnya kau datang juga nak, Ibunda kangen sama kamu' batin Ibunda

"Kak aku ini memang adikmu. Karena aku nggak suka senyum dan bicara banyak, Ayahanda. Aku juga kangen sama Ibunda" ucapanku membuat semua kecuali Draco, Peter, Lim, dan Sam terkejut.

my is princessWhere stories live. Discover now