Bab 6

2.6K 99 4
                                    

"Karena, 1.) hanya dia yang hidup, kau tidak aneh gitu saat hanya dia yang masih hidup dengan berdiri pula bahkan sambil membawa pedang.

2.) jika memang orang tuamu dibunuh oleh Raja dan Ratu Renbow Weel, mungkin beliau juga memiliki luka bukan.

3.) tanyakan kepada mereka dimana beliau saat seminggu lalu. Sudahkan sekarang pikirkan baik baik" jelasku

Saat ini hanya ada keheningan. Aku pun lebih fokus kepada Draco yang sedang makan daging yang sudah kubakar.

"Em, nona bolehkah kami semua berkenalan denganmu? Kita belum tau nama anda sebenarnya" ucap seorang raja yang entah aku pun tak tau.

"Anatasya Crystal Putri Jordan" jawabku

"Berasal dari kerajaan mana anda?" tanya seorang gadis yang mungkin memiliki umur yang sama denganku.

"Rahasia" jawabku

"Peter tolong ambilkan saya minum untuk Draco" ucapku tanpa mengalihkan tatapanku dari draco yang sudah selesai makan.

"Baik" jawab Peter

Tak lama Peter datang membawa semangkuk air lalu memberikannya kepadaku. Aku pun langsung memberikannya kepada Draco dengan aku yang memegangi mangkoknya.

"Kekuatan apa yang kau miliki nona?" sekarang yang bertanya adalah seorang pemuda yang kira kira 2 tahun lebih tua dariku.

"Api, air, tumbuhan, dan Darah" jawabku singkat tanpa melihat wajah mereka yang terkejut, kecuali keluargaku, Draco, Peter, Lim, dan Sam.

"Su-sungguh hebat" gumam mereka yang terkejut.

"La-lalu apa kekuatan tambahanmu?" tanya seorang raja

"Membaca pikiran, teleportasi, healing, dan berbicara dengan hewan" jawabku

"Waw" ucap mereka

Setelah itu hanya ada keheningan. Jadi, aku memutuskan untuk melihat kamarku.

"Raja Ronald anda taukan bahwa besok adalah hari pertamaku sekolah. Bolehkah aku istirahat sekarang" ucapku tanpa memandang wajah Ayahanda.

"Baiklah. Pelayan antarkan Princess Tasya ke kamarnya" ucap Ayahanda

"Ah tunggu sebentar, apa kalian menginap disini juga?" tanyaku

"Iya/tidak" ucap mereka serempak, yang menjawab tidak adalah prince marcel dan yang lain mengucapkan iya.

"Baiklah, ayo" ucapku.

Saat sampai di kamarku, aku dapat melihat bahwa kamar ini adalah kamar khusus tuan putri, artinya ini adalah kamarku yang sebenarnya. Warna kamarku adalah putih.

Setelah melihat kamarku, aku memutuskan untuk mandi dan setelah selesai mandi aku tidur.

Malam pun tiba, aku merasa ada yang menjilatiku. Aku pun membuka mataku, saat itu juga aku tau siapa yang menjilatiku. Kalian tau siapa yang menjilatiku? Jika kalian menjawab Draco maka jawabannya benar.

Setelah selesai mandi, aku memilih gaun untuk makan malam. Mengapa bukan baju dan celana? Karena tidak ada baju dan celana di dalam almariku.

Setelah selesai memakai baju aku pun memoleskan make up tipis terkesan natural. Setelah itu, aku pun turun menuju ruang makan bersama Draco yang ada di gendonganku.

Aku sudah sampai di depan pintu ruang makan disana ada 2 pengawal yang akan mengatakan namaku.

"PRINCESS TASYA MEMASUKI RUANGAN!!!" ucap salah satu pengawal itu.

Saat masuk, aku melihat sudah ada semuanya hanya aku yang belum. Saat aku berjalan menuju meja makan, mereka melihatku dengan tatapan tak percaya. Aku pun menghiraukan saja langsung duduk disebelah kak James.

my is princessWhere stories live. Discover now