{~3~}

1.5K 251 15
                                    

Vote and comment



{~The Cursed Diary~}





Changmin hanya bisa terdiam dengan keringat yang mengucur deras dari keningnya. Sekali tubuhnya bergerak, bilah tajam itu akan membelah kulit lehernya. Tapi Changmin tak habis pikir, apa yang terjadi pada sang maknae.

"Eric-ah. Le- lepaskan aku... Ini tidak lucu!" pinta Changmin. Tak ada jawaban dari Eric. Deru nafasnya makin terdengar jelas di telinga Changmin. Bahkan lelaki yang lebih tua itu bisa merasakan keringat dari lelaki yang berdiri di belakangnya saat ini. Hingga akhirnya, ujung pisau itu menyentuh kulit Changmin. Darah mulai keluar dari sana. Changmin mulai panik. "E- Eric! Hentikan, kumohon!"

"DIAM!" Teriak Eric.

Tepat saat itu juga, keempat teman mereka tiba dan mendengar suara sang maknae. Mereka pun melihat apa yang tengah terjadi.

"Changmin!" Younghoon berlari dari arah pintu masuk diikuti yang lain.

Dengan cepat, Jacob mengambil pisau di tangan Eric. Meski begitu, Eric masih enggan melepas cengkramannya dari tubuh Changmin meski Sangyeon dan Juyeon sudah berusaha menariknya menjauh.

"Eric, sadarlah! Dia Changmin, dia hyung-mu!" Jacob berteriak di dekat telinga Eric. Tanpa disangka, itu berhasil menyadarkan Eric. Anak itu akhirnya mundur beberapa langkah dan melepaskan cengkramannya pada Changmin.

Changmin hampir ambruk ke lantai, namun Younghoon berhasil menahannya. Perlahan, Younghoon membantu Changmin duduk di lantai. Tubuhnya lemas, dan nafasnya berat. Younghoon menahan darah yang masih merembes keluar dari leher Changmin menggunakan sapu tangan.

"Changmin, kau baik-baik saja?" Younghoon menarik Changmin ke dalam pelukan.

"Ya... Aku baik-baik saja, hyung. Ba- bagaimana dengan Eric?"

Changmin mengangkat kepalanya. Matanya bertemu dengan tatapan kosong dari Eric. Setelah itu, Eric tak sadarkan diri.

{~The Cursed Diary~}





YOUNGHOON'S POV

Aku masih tak mengerti apa yang terjadi. Eric mencoba menusuk leher Changmin dengan pisau. Apa dia mencoba membunuh Changmin? Tapi kenapa?

"A- ah! Hyung, hati-hati!" Ringisan Changmin menyadarkanku dari lamunanku. Saat ini aku sedang mengobati lukanya.

"Oh, maaf." Perlahan, kuoleskan obat pengering luka di lehernya, serta menempelkan plester. "Changmin, bisa beri tahu aku apa yang tadi terjadi?"

Changmin menatapku sebentar, kemudian menunduk, "Aku juga tidak mengerti, hyung. Aku sedang membuatkannya telur dadar karena dia bilang sudah sangat lapar dan tak bisa menunggu sampai kalian pulang. Tiba-tiba saja, ia berdiri di belakangku dan mengangkat pisau itu ke leherku. Saat itu, aku sudah tak bisa begerak karena takut. Dan saat itu juga, ia membisikkan sesuatu padaku."

"Apa yang dia katakan?" Tanya Sangyeon hyung yang tiba-tiba duduk di sampingku.

"Dia bilang, 'Aku sangat ingin membunuhmu, hyung'. Itu yang dia katakan. Tapi aku yakin itu bukan suara Eric." Aku dan Sangyeon saling pandang.

"Apa dia kerasukan?"

"Aku tak tahu. Aku tak sempat melihat wajahnya sama sekali." Ucap Changmin. Dan setelahnya kami terdiam. Namun tak lama, Changmin berdiri. "Aku ingin lihat keadaannya."

"Jangan!" dengan cepat kutarik tangannya dan ia berhenti melangkah. "Aku khawatir dia akan melakukan hal buruk lagi padamu. Sebaiknya kau menjauhinya sementara waktu."

The Cursed Diary [ JuRic | SangCob | BbangQ ]Onde histórias criam vida. Descubra agora