{~8~}

1.3K 207 22
                                    

Please vote and comment


{~The Cursed Diary~}



Keempatnya berlari memasuki lobby apartemen. Mereka melihat beberapa penjaga tengah membaringkan tubuh Eric di sebuah sofa tunggu di sana. Juyeon berlari mendekati sofa tempat Eric tengah terbaring itu.

"Eric-ah, kau baik-baik saja?" Tentu pertanyaan Juyeon itu tak mendapat jawaban. Eric kini masih tak sadarkan diri. Kulitnya terlihat sangat pucat. Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya. Andai saja Juyeon atau Sangyeon tidak tidur terlalu pulas saat itu, pasti akan ada yang menyadari kepergiannya dan ini tak akan terjadi. "Sial..."

"Tuan, di mana kalian menemukannya?" Tanya Jacob pada orang-orang yang tadi menemukan Eric.

"Kami menemukannya di lantai UG. Di depan ruang nomor... 16." Jawab salah satu dari mereka dengan gelagat agak gugup. Younghoon melihat dua orang yang lain juga bertingkah sama. Younghoon kebingungan. Tapi hendak bertanya, Jacob memotong duluan.

"Terima kasih banyak! Kalau saja tuan-tuan sekalian tidak ada saat itu, kami tak tahu apa yang akan terjadi padanya. Keadaan tubuhnya sadang tidak baik belakangan ini." Jacob membungkuk.

"Ya. Kalian harus jaga dia baik-baik, kalau memang begitu. Apa lagi sebentar lagi kalian akan masuk kuliah, kan? Itu saran dari kami, sebagai orang yang lebih tua."

"Baik. Sekali lagi, terima kasih!" Jacob membungkuk sekali lagi, sebelum ketiga orang itu mulai melangkah menjauh.

Tapi seseorang dari mereka kembali berbalik, "Oh, satu lagi." Semua pemuda di lobi itu menoleh, mendapati wajah pria itu sangat serius. "Kalian sebaiknya tidak berkeliaran di lantai UG seperti yang teman kalian lakukan itu. Terutama di dekat kamar nomor 16. Ini peringatan keras!"

Mendengar itu, keempat pria itu agak ketakutan dan kebingungan. Namun mereka akhirnya mengangguk.

"Baik, kami mengerti."




{~The Cursed Diary~} 




Di ruangan mereka, Juyeon membaringkan tubuh lemas Eric di kasurnya. Juyeon menatap kekasihnya itu dengan sendu. Keadaan Eric benar-benar mengkhawatirkan. Juyeon benar-benar merasa bersalah atas semua kejadian yang menimpa sang maknae. Entah mengapa, meski kejadian ini bukan seratus persen kesalahannya, ia menyalahkan hanya dirinya sebagai penyebab menderitanya Eric. Bukan Sangyeon, bukan ketiga temannya yang lain, bukan siapa pun, melainkan hanya dirinya. Dan dengan itu, air mata Juyeon tumpah membasahi sisi kasur tempat Eric terbaring.

Melihat keadaan pasangan itu, yang lain ikut merasa iba. Mereka tak tahu apa yang dirasakan Juyeon. Mereka tak tahu apa yang dirasakan Eric. Tapi sebagai teman yang sudah bertahun-tahun bersama, hati mereka ikut sakit melihat keadaan sahabat mereka yang tak menyenangkan seperti ini.

Jacob mendekati Juyeon, mengelus pundak lebarnya. Sedangkan Younghoon menarik selimut hingga menutup tubuh Eric. Berharap dengan itu, keadaan sang maknae dapat lebih cepat membaik. Changmin berdiri agak jauh dari tempat tidur. Tiba-tiba, ia teringat sesuatu.

"Mi- mimpiku..." Gumamnya agak ragu.

Ketiga pasang mata di kamar itu langsung menatapnya.

"Ta- tadi aku bermimpi. Di mimpiku itu, aku berjalan di lorong yang gelap. Kemudian aku terjatuh karena tersandung sesuatu. Ketika kulihat, sesuatu itu adalah Eric. Ia sudah tak sadarkan diri saat itu. Tiba-tiba sepasang tangan membekap mulutku dari belakang, dan menarik tubuhku menjauhi sosok Eric. Ke- kemudian... Aku terbangun."

The Cursed Diary [ JuRic | SangCob | BbangQ ]Where stories live. Discover now