PROLOG

872K 25.3K 902
                                    


WARNING!

Pelanggaran hak cipta termasuk :

Barang siapa yang mengadaptasi, menjual, mengaransemen, memperbanyak, dan mengkomunikasikan ciptaan kepada publik melalui sarana apa pun. Tanpa persetujuan pencipta.

Sebagaimana dijelaskan dalam Undang - Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta :

“Barang siapa yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing - masing paling singkat 1 (satu) bulan atau denda paling sedikit Rp 1.000.000 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000.00 (lima milyar rupiah).”

******

Apa reaksimu ketika menikah di usia muda karena di jodohkan secara mendadak tanpa persiapan sama sekali. Tanpa gaun, tanpa gedung mewah, tanpa ritual selayaknya adat pengantin di Indonesia, tanpa kehadiran teman-teman serta keluarga dekat, tanpa make up yang selalu membuat pangling dan juga tanpa tahu dengan siapa kamu akan dinikahkan. Bagaimana sifatnya, apakah dia baik? Apakah dia good looking? Atau yang lebih penting apakah dia setia?

Mungkin itu pertanyaan yang si pemeran utama pikirkan.

Kisah ini dialami oleh Mei Leara Khanza dan Leo Terra Rigel. Mereka terpaksa menikah di usia muda yaitu 16 tahun. Meskipun sekolah di tempat yang sama yaitu SMA Kartini akan tetapi keduanya tidak kenal dekat, bertegur sapa saja mereka tidak pernah, secara murid dari SMA tersebut cukup banyak dan tidak hanya terfokus kepada mereka berdua. Namun semesta mempertemukan mereka dalam sebuah keadaan yang terdesak. Di rumah sakit, tempat dimana ibunda dari Leo di rawat.

Tepatnya di hari minggu pagi Leo mendapati Irene tidak sadarkan diri di depan pintu kamarnya dan setelah di bawa ke rumah sakit ternyata ibunya memiliki penyakit jantung kronik, dokter yang menangani Irene bilang harusnya tindakan operasi transplantasi jantung sudah dilakukan tiga hari yang lalu akan tetapi beberapa hari sebelumnya Irene beralasan perusahaannya tengah tertimpa musibah penggelapan dana yang dilakukan salah satu karyawannya sehingga rencana itu batal karena Irene harus menghandle semuanya kalau tidak ingin bangkrut.

Mungkin itu salah satu dari sekian banyaknya alasan Irene guna menghindari operasi yang kemungkinan berhasilnya sedikit. Alasan terbesarnya yaitu dia belum siap meninggalkan keluarga terutama Leo, putranya yang masih membutuhkan perhatian dari dirinya setelah Ayah yang dia anggap pahlawan malah mengecewakannya.

Kalau ada yang bertanya kepada Leo mengenai apa patah hati terdalam mu. Mungkin tanpa berpikir panjang Leo akan langsung menjawab, “perceraian orang tua.”

Definisi dari sakit hati yang paling sakit, sangat sulit diumpamakan dengan kata-kata.

Leo tertunduk lesu setelah keluar dari ruang rawat ibunya yang sudah siuman tiga puluh menit yang lalu.

“Mama kamu gimana?” tanya Sasa adik dari Irene. Salah satu keluarga yang Leo hubungi karena dia tidak ingin membuat semua orang panik, selain itu tempat tinggal Sasa cukup dekat dengan kediaman Leo.

“Mama mau di operasi.” Jawab Leo seraya mendudukkan dirinya di kursi.

Mendengar kabar baik itu membuat Sasa dan Dito—suaminya—bernafas lega.

“Leo mau nikah.” Ujar Leo selanjutnya membuat Sasa dan Dito membelalak kaget. Lantas Sasa langsung duduk di samping Leo.

“A-apa?” tanya Sasa guna memastikan karena takut dirinya salah dengar.

Leo yang semula menunduk lantas mendongak menatap Sasa dengan mata sayu yang terlihat lelah.

“Kemarin malem Mama nyuruh Leo buat ketemu sama anak temennya, katanya kita satu sekolah. Mama bilang pengen jodohin aku, tapi aku gak mau. Aku sempet bentak Mama terus pergi dari rumah, paginya pas pulang aku nemuin Mama yang udah pingsan, mungkin itu gara-gara aku. Makanya tadi aku bilang mau nikah kalo Mama mau di operasi dan Mama setuju.” Jelas Leo panjang lebar.


Dari semua kejadian yang menimpa Irene, Leo pikir semua itu salahnya. Maka dari itu dia menyetujui perjodohan ini hitung-hitung menebus rasa bersalahnya.

Mendengar penjelasan dari Leo membuat Sasa menggeleng tidak percaya.

Sasa menggenggam tangan Leo guna meyakinkan. “Jangan asal ambil keputusan, kamu masih muda loh, coba pikirin baik-baik, pasti ada cara lain buat bujuk Mama.”

Leo menggeleng, “asal Mama bahagia dan cepet sembuh, Leo siap tante.”

Sasa tidak tahu lagi harus merespon apa lantas dia langsung memeluk Leo. “Tapi gak gini juga, kamu bebas pilih pasangan Leo.” Ujarnya seraya mengusap punggung Leo.

“Leo pengen Mama cepet sembuh. Leo gak punya siapa-siapa lagi tante.” Ujar Leo dengan suara yang terbenam bahu Sasa.

Meskipun dia masih memiliki Ayah dan Kakak perempuan tapi semua itu rasanya tidak sama dengan kasih sayang seorang Ibu. Semua orang memiliki pembeda yang tak kasat mata sekalipun ada darah yang sama mengalir di tubuhnya.


******

TBC

Follow official akun instagram :
@Leoterrarigel


@ Learakhanza

@ Maurajasmineee

@ Ssh_andra

@ Taniatanuwidjaya

@ Alanahndt_

@ Salshaasha

@ Josep_hharis

@ Baaguss.ak

@ Fakhriyansah

@ Aing_Aldyfahmi

@ Adnanhusenofficial

@ UniJuni_29

Jangan lupa follow
#Sudah direvisi

Jawa Barat, 15 Januari 2018.

THE SECRET RELATIONSHIPWhere stories live. Discover now