BAB 14 : Jalan-Jalan Berdua

315K 16.7K 768
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW, KOMEN DAN VOTE.

KALO NEMUIN PART YANG KURANG JELAS ALIAS ACAK-ACAKAN DENGAN KALIMAT BERULANG COBA HAPUS DULU TSR DARI PERPUSTAKAAN ABIS ITU ADD LAGI.

PLIS YA KERJASAMANYA KARENA SEMUA ITU DAMPAK DARI PART YANG UDAH DI REVISI ;)

******


“Kencengan dikit dong. Cemen banget jadi laki.” Perintah Lea karena Leo membawa mobilnya terbilang santai tidak seperti di film-film yang memacu adrenalin.

“Ini masih di perumahan. Banyak orang. Kalo di timpuk batu baru tau rasa lo.”

“Alah bilang aja takut. Banci,” cibir Lea tanpa memikirkan betapa sulitnya mengendarai mobil sport yang memiliki banyak tombol. Salah sedikit bisa bahaya. Apa lagi dalam kamus jet darat ini tidak ada kata pelan ataupun lambat.

“Bilang aja lo sirik pengen bawa.” Leo tahu sedari tadi Lea terus saja meremehkannya supaya dia kesal lalu menyuruhnya untuk mengendarai mobil ini. Meskipun otaknya pas-pasan tapi gadis ini sangat licik dan bermulut tajam.

“So jadi peramal lo, Saepuloh.”

“Emang benerkan?”

“Mana ada, enak aja.” Delik Lea.

“Halah boong banget.”

Lea melipatkan tangan di depan dadanya dengan pandangan keluar jendela. “Dih ya udah kalo gak percaya.”

“Ya udah, siapa yang mau percaya.” Sahut Leo.

Kemudian keadaan menjadi hening sejenak sampai mobil yang dikendarai Leo keluar dari perumahan Lea.

“Nanti di depan ada tukang seblak. Beli dulu buat ganjel perut,” perintah Lea memecah keheningan.

“Yang lain ajalah, ribet makannya.” Tolak Leo. Dia berpikir kalau makan seblak di tempatnya takut ada orang yang mengenali, gini-gini juga Leo banyak kenalannya karena wajah bule yang dia miliki membuatnya familier.

“Tinggal makan terus buka mulut, udah kelar. Dimana ribetnya coba?”

“Kalo dimakan disana nanti banyak yang kenalin, kalo di mobil? Yakali. Ogah gue nanti kotor sama bau seblak lagi.”

Lea mendengus kesal. Lagi-lagi Leo so ngartis. “Gue pengennya makan seblak. Udah itu aja! Seblak pokoknya!”

“Ciki ajalah atau buah-buahan? Kalo mau kita beli sekarang,” bujuk Leo sambil terus menatap ke arah jalanan yang tidak terlalu padat di depan sana.

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Leo membuat Lea tertawa bahak-bahak karena terdengar aneh.

“Hahaha ngakak so hard. Gue baru kali ini denger bule ngomong ciki.” Ujar Lea masih terus tertawa tidak lupa dengan tepukan tangan heboh, kebiasaannya kalau sedang tertawa terbahak-bahak. Aneh saja gitu, muka sama bahasa tidak sesuai. Biasanya orang-orang gedongan seperti Leo pada bilang snack bukan ciki.

Leo mendengus kesal. “Kita ke mini market aja, puas-puasin deh lo jajan di sana. gue yang bayarin.” Ujar Leo sambil memacu mobilnya lumayan kencang membuat Lea yang masih tertawa langsung berpegangan saking kagetnya.

THE SECRET RELATIONSHIPWhere stories live. Discover now