BAB 11 : Sakit

320K 17.6K 1.1K
                                    

PART INI SUDAH DIREVISI, JADI KALAU ADA KALIMAT YANG BERULANG-ULANG ATAU HILANG, COBA HAPUS DULU CERITANYA DARI PERPUSTAKAAN. TERIMAKASIH :))

******

JANGAN LUPA, VOTE, KOMEN, FOLLOW DAN SHARE :))

******

Setelah pertengkarannya dengan Lea, Leo memutuskan untuk pergi ke sebuah bar milik temannya yang baru saja di buka. Dia butuh pelampiasan untuk menyalurkan emosinya. Dia tidak peduli dengan teman-temannya yang mungkin saat ini sedang menunggu dirinya datang. Gara-gara mereka hubungan Leo dengan Lea menjadi buruk.

Bergelas-gelas minuman beralkohol tidak juga membuatnya mabuk. Leo kesal sekali padahal saat ini dirinya ingin melupakan sejenak semua masalah yang ada. Harusnya Lea tidak boleh egois, gadis itu harus memberikannya kesempatan untuk menjelaskan maksud dari pesan tersebut bukannya malah menutup diri sehingga membuat masalah itu semakin berlarut-larut. Ketika tengah asik minum tiba-tiba ada pesan masuk dari salah satu temannya, Fakhri.

Ting

Fakhri :
Lo dimana? Kita udah di Braga. Cepet keburu si Mauranya dateng ntar

Melihat pesan itu membuat Leo kembali emosi. Coba saja teman-temannya tidak bermain Truth or Dare sehingga mengharuskan dirinya untuk menembak Maura karena telah memilih Dare. Tanpa banyak bicara langsung saja Leo menghubungi Fakhri. Disambugan ketiga telpon Leo diangkat.

“Halo kembaran.” Ujar Fakhri terdengar ceria di seberang sana.

“CABUT LO BANGSAT!” sahut Leo tanpa basa-basi.

“Wait santai, lo kenapa bosku? Kumat lagi gilanya? Hahaha. Cepet kesini ah si Maura udah dateng, kalo enggak motor lo gue ambil nih.”

“PERSETAN ANJINGLAH! AMBIL SANA GAK PEDULI GUE! KALO PERLU GUE OBRAK ABRIK ITU PARTY!” Leo masih membentak tanpa memperdulikan beberapa pasang mata yang menatapnya heran.

“Lah lo kena—”

Tut

Belum sempat Fakhri menyelesaikan ucapannya. Telpon itu telah di tutup terlebih dahulu oleh Leo. Dia tidak peduli kalau teman-temannya di sana marah, Leo tidak takut.

Setelah puas minum-minum Leo memutuskan untuk pergi mengendarai mobilnya dengan ugal-ugalan puluhan telpon yang berasal dari temannya tidak dia pedulikan. Leo ingin pergi ke rumah sakit tapi dengan keadaan yang seperti ini membuatnya mengurungkan diri, Ibunya tidak suka jika dia mabuk-mabukan. Akhirnya Leo memutuskan putar balik, lebih baik dirinya pulang ke rumah Lea. Lari dari masalah  bukanlah hal yang baik.

Beberapa saat kemudian Leo telah sampai di perumahan tempat tinggal Lea, saat ini keadaan di sana tengah hujan lebat. Tidak ada tanda-tanda Pak Her di sana alhasil Leo memutuskan keluar dari mobil meskipun basah kuyup guna membuka gerbang yang menjulang tinggi di hadapannya setelah itu dia memasukan mobilnya ke dalam garasi yang terlihat kosong. Leo yakin jika Ibu mertuanya belum pulang karena jam baru saja menunjukan pukul 15.30 WIB biasanya beliau pulang jam 4 sore.

Ketika membuka pintu Leo langsung disambut dengan suasana ruang tamu yang sepi begitu pula ruang keluarga. Dia berpikir mungkin Lea masih berada di dalam kamarnya.

THE SECRET RELATIONSHIPWhere stories live. Discover now