10: Calm Down

27 9 50
                                    

"TianWang darimana saja kau? Aku mencemaskanmu" Terlihat wajah EunSang yang tampak cemas terhadap TianWang setelah baru saja membuka pintu rumahnya saat mendengar sebuah ketukan.

TianWang hanya tersenyum menanggapi pertanyaan kecemasan dari EunSang dan menoleh ke arah Ayashi hingga Ayashi yang menjawab pertanyaan EunSang. "Anno, maaf membuatmu cemas karena sejak tadi pagi hingga sore menjelang malam TianWang ada bersamaku di kerajaan"

"Apa terjadi suatu kesalahan?" Tanya EunSang dengan wajah yang semakin cemas.

"Tidak, hanya saja dia begitu asyik bermain dengan anakku dan anak raja Alvander, jadi ku suruh saja mampir dulu sekalian bertemu dengan raja, dia tampak muda akra dengan siapapun" Jawab Ayashi sambil mengembangkan senyumannya.

EunSang menghembuskan nafas leganya setelah mendengar semua perkataan Ayashi bahwa tak terjadi masalah apapun kepada TianWang. Namun entah mengapa tiba-tiba EunSang malah sangat mencemaskan TianWang yang pergi tanpa izin beberapa saat.
"Apakah saat ini aku mulai jatuh hati kepadanya?" Gumam EunSang sambil sedikit menolehkan wajah tersipunya ke belakang.

"Kalau begitu aku permisi " Pamit Ayashi sambil berlalu melangkah pergi meninggalkan tempat.

TianWang tampak sangat ceria hari ini karena hidupnya merasa mulai memiliki banyak teman walau terkadang sebagian ada yang aneh di balik teman yang satu ini,
"Hey, kau tak apa?"

EunSang terkejut pelan saat mendengar suara TianWang dan memalingkan kembali pandangannya menatap TianWang yang sedari tadi masih mengamatinya. "A..Aku tak apa "

TianWang sedikit masih merasa aneh dengan EunSang yang tiba-tiba bersikap seperti merpati yang ada maunya, entah mengapa tatapan netra TianWang tak kunjung berpaling ke arah lain atau pergi ke kamar atau ke dapur untuk makan karena lapar mungkin, tapi TianWang malah justru mendekat hingga membuat EunSang mundur perlahan hingga tubuhnya tersender ke tembok. Namun itu semua tak menghentikan langkah TianWang untuk terus maju mendekat.
"Hmmm" TianWang mendekatkan wajahnya tiba-tiba ke arah wajah EunSang yang masih terpaku menatap wajah TianWang yang kini berjarak sejengkal.

"A..Apa?! " Suara EunSang tampak terdengar gugup saat menyadari bahwa ini baru pertama kalinya bertatapan dengan TianWang dalam jarak sedekat ini, jantungnya terasa berdebar kencang hingga membuat keringan dingin mulai terasa.

TianWang terus mengamati wajah EunSang dengan tatapan yang begitu mendalam lalu menurunkan padangannya sejenak menatap tangan EunSang yang kedua telapak tangannya tiba-tiba menempel pada dada bidangnya. TianWang yang menyadari itu langsung mengambil kedua tangan EunSang dan menggenggamnya. "Tanganmu dingin sekali"

"M..Mungkin efek angin malam " EunSang tampak terlihat semakin grogi setelah menyadari kedua tangannya telah di genggam oleh TianWang dan satu lagi EunSang juga tak bermaksud menyentuhnya seperti tadi, itu hanya refleks. namun entah mengapa TianWang tiba-tiba mencium tangan EunSang, hal itu benar-benar membuat pikiran EunSang semakin campur aduk dan ia merasa bahwa sepertinya TianWang mulai berpikir yang aneh-aneh atau bisa juga mulai mesum karena keadaan suasana.

"Kyaaaa dasar pria mesum!!!"

~Bukk

Sebuah tendangan keras kini benar-benar membuat pemuda itu jatuh tersungkur seketika. "Siapa juga yang mesum, aku bukan tipe orang seperti itu.. aduuhhh " Ringisnya sambil memegangi perutnya yang baru saja mendapat tendangan lutut EunSang yang lumayan keras.

EunSang yang masih Shyock baru tersadar bahwa sebenarnya TianWang hanya menggenggam tangannya dan sama sekali tidak mencium tangannya. "Astaga, jadi semuanya hanya ilusi.. Ahh syukurlah" EunSang akhirnya dapat bernafas lega setelah menyadari dirinya masih baik-baik saja tanpa memikirkan keadaan TianWang yang masih tersungkur di depan kakinya, namun tak berapa lama kemudian EunSang mengalihkan pandangannya kearah TianWang. "Astaga kau tak apa?" EunSang langsung membantu TianWang untuk bangkit.

"Dengan keadaanku yang begini kau masih menanyakan aku tidak apa-apa???!! Hei seharusnya aku yang bertanya kepadamu kenapa tiba-tiba menendangku! " Protes TianWang dengan wajah kesalnya.

"Kau terlalu banyak protes , mending tidur aja sana " EunSang langsung mendorong TianWang hingga jatuh ke tempat tidur.

"Itteeeiii, hati-hati doong" TianWang semakin tampak kesal melihat perlakuan EunSang saat ini, apa dia marah atau bagaimana yang jelas TianWang tidak tau. Tapi entah kenapa wajah kesal TianWang tampak perlahan mulai memudar dan berubah menjadi merah merona saat menyadari suatu kecupan telah mendarat sempurna di dahinya. "A..Apa yang kau lakukam barusan ? Kau sadar barusan kau telah menciumku" Mata TianWang membulat sempurna karena rasa terkejutnya, dahinya perlahan mengerut dan tangan kanannya bergerak mengusap dahinya sambil terus menatap heran EunSang yang tiba-tiba mulai merona tanpa sebab. "EunSang! Kau ini sebenarnya kenapa sih? "

EunSang tetap saja tak menjawab pertanyaan TianWang, wajahnya mulai semakin merona dan semakin merendamkan wajahnya di balik kedua telapak tangannya, wajah polosnya seakan tergambarkan ia akan mengatakan suatu hal. Entah apa yang ingin dia katakan, hal itu terus tak mengakhiri keinginannya untuk terus memendam keinginannya untuk menyampaikan ungkapan yang tersembunyi dalam hatinya kepada TianWang. "Tak bolehkah jika aku menyukaimu?" Tanya EunSang dengan nada ada berat hingga membuat TianWang tertegun sebentar dan tiba-tiba terkikih seakan mencoba menahan tawa. "EunSang.. EunSang.. Tentu saja boleh, aku juga menyukaimu kok buktinya aku senang berteman denganmu dan tinggal berdua denganmu di rumah sederhana ini.."

"Hmmmm bukan itu maksudku, " EunSang mendelik lesuh ke arah TianWang yang terus menikmati tertawanya sehingga TianWang bangkit dari terbaringnya dan memegang pundak EunSang. "Jadi apa maksudmu yang sebenarnya? Anata daijyobou? (Kau baik-baik saja kan?) " Tatapan TianWangpun terpaku lurus ke arah manik mata EunSang.

EunSang mengangguk pelan, keringatnya mulai dingin kembali, wajahnya seakan memucat karena tak tau harus menjawab apa dan bagaimana ? Mungkin TianWang akan berpikir ia adalah gadis aneh yang pernah ditemuinya jika ia mengatakan maksud yang sebenarnya.

"EunSang! Jawab pertanyaanku jangan cuma mengangguk" Wajah penasaran TianWang mulai berubah menatap EunSang dengan tatapan geli dan seakan ingin kembali tertawa karena TianWang tau sekali jika seorang gadis mulai bertingkah jinak-jinak merpati itu adalah pertanda bahwa gadis itu menyukainya dengan maksud ingin memilikinya.

EunSang masih tampak ragu karena keadaan yang semakin menguncinya untuk berkata jujur, tak bisa berbuat apa-apa lagi akhirnya EunSang menghembuskan nafas beratnya. "W..watashi wa daisukiiii .. gomenasaai (A..Aku mencintaimu .. maaf)" Jerit EunSang sambil langsung menutupi wajahnya dengan bantal.

TianWang kaget seketika mendengar jeritan EunSang yang terdengar menyakitkan telinga tapi tidak untuk hati yang mulai berbunga. TianWang mulai tersenyum geli dan akhirnya kembali terkikih sambil menjimpit pipi EunSang yang tersembunyi di balik selimut. "Okeee okee hahaha kau ini lucu deh "

==========================
      》》》Tbc《《《

Maaf jika agak telat post kelanjutannya xD ada sedikit kendala.. tapi janji deh akan ku usahakan lebih baik lagi dalam menulis part kelanjutannya *v*


The Heartحيث تعيش القصص. اكتشف الآن