15: Kemenangan berujung kekalahan

25 7 21
                                    

"Ayo majulah" Villian menantangnya untuk menyerang lebih dulu darinya hingga tanpa pikir panjang lagi akhirnya Lucas menggunakan gerakan gesit pukulan dari kepalan tangannya untuk menyerang Villian, namun satu persatu pukulan dari tangannya berhasil di hindari oleh Villian. Villian menangkap satu persatu serangan pukulan Lucas dengan tangannya. "Darkness wind strike" Villian melayangkan tendangan anginnya ke perut Lucas hingga terpental jauh, namun Lucas berhasil mendaratkan keseimbangan tubuhnya hingga tetap berdiri dengan kaki terselonjor ke samping, kepalan tangan kanannya sengaja ia hantamkan ketanah untuk menyanggah keseimbangan tubuhnya dan tangan kirinya mengusap darah yang mulai mengalir di bibirnya. Ia masih saja tersenyum seolah-olah tak terjadi apapun terhadap dirinya. Tatapannya terus terpaku pada sosok lawan di depannya, Lucas mulai mengatur strategi penyerangan berikutnya dan kembali bergerak cepat menyerang Villian dengan strategi yang telah di aturnya. Lucas melompat ke dinding dan dengan gesitnya ia melayangkan tendangannya ke pelipis Villian hingga terhuyung jatuh ke samping.
Baru saja Villian kembali bengkit berdiri dari jatuhnya.

~~Buk ~~
Serangan pukulan kepalan tangan Lucas kembali mengenai wajahnya, Lucas sama sekali tidak memberikan kesempatan Villian untuk membalas serangannya. Berulang kali Villian terhuyung jatuh karena pukulan dan tendangan yang mengenai tubuh dan wajahnya hingga pada akhirnya Villian mulai geram dan menangkis segala serangan Lucas.
Tendangan kakinya kembali mengenai perut Lucas hingga Lucas terpental mundur. Sedangkan Villian tersenyum getir saat menyadari adanya celah untuk membalas serangan Lucas akhirnya kembali bergerak cepat mengarahkan tendangannya ke perut Lucas sebanyak tiga kali hingga Lucas terus termundur meringis sakit, Villian kini menyunggikan senyum senangnyanya dan kembali bergerak gesit untuk menubruk tubuh Lucas, namun Lucas berhasil menghindarinya dengan melompat ke arah dinding di belakangnya .
Lucas mengambil sikap dengan posisi duduk layaknya laba-laba merayap yang bersiap melompat ke arah Villian yang berada dibawahnya.
Mata Villian membulat sempurna seakan tak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini. Tanpa banyak menunggu lagi Lucas langsung meluncurkan dirinya kearah Villian lalu mendorong bahu Villian hingga terhuyung jatuh ke belakang, "Meteor strike" Teriaknya sambil dengan cepat menekankan kakinya ke perut Villian dan melompat salto ke depan sekaligus mendaratkan dirinya dengan sempurna.

~~ Bruaakkk Dhuaarr ~~

Terdengar suara barang-barang yang terhantam keras oleh tubuh Villian hingga Lucas menolehkan pandangannya ke belakang, seluruh barang-barang hancur dan tubuh Villian masih tergeletak tak sadarkan diri di setumpukan barang tersebut.

Lucas menghela nafas lega setelah menyadari semuanya telah berakhir dan dilihatnya anak laki-laki tadi berlari ke arahnya dengan perasaan senang. Lucas yang menyadari itu langsung merentangkan kedua tangannya hingga terasalah tubuh mungil anak tersebut menubruk lucas sambil memeluknya dengan erat dan Lucas tersenyum sambil ikut membalas pelukan erat anak itu dengan penuh kasih sayang. "Ayah tidak apa-apa ? Aku cemas dan takut untuk saat ini"

"Tak apa , semuanya sudah berakhir kok" Lucas mengelus lembut kepala anaknya yang kini menenggelamkan wajah di tubuhnya.
Semuanya sudah berakhir tapi mungkin saja tidak karena Lucas tak sengaja melihat Villian bangkit kembali sambil terkikih meledek Lucas yang tertegun tak percaya. "Hanya segitu kemampuanmu" Villian langsung menghilang entah kemana hingga membuat Lucas harus mengamati sekitar dengan waspada sambil menyembunyikan anak kecil yang bernama Noah itu di belakang tubuhnya dan tanpa sadar Villian sudah tiba di hadapan Lucas sembari melemparkan parfum beracun pemberian Vali dari Roselia hingga membuat Lucas terbatuk mengibaskan tangannya dan pandangannya mulai buram kehilangan konsentrasi.

~~Scrazzztt

Sebuah tusukan kuku runcing iblis milik Villian berhasil menancap di perutnya hingga tembus dan nyaris mengenai Noah yang masih menempel ketakutan di belakangnya. Mata Noah langsung membulat kaget saat melihat kuku runcing yang menusuk tebus perut Lucas nyaris menggores wajahnya. Noah terjerit ketakutan saat melihat Villian telah menghantamkan punggung Lucas ke dinding dan terus memberikan penekanan di perut Lucas. Hal itu sengaja dilakukan untuk mendengar langsung jerit rintihan sakit Lucas. Namun semuanya benar-benar di luar keinginannya, Lucas terus menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit sambil terus mencengkram tangan Villian, hal itu benar-benar membuat Villian semakin geram dan mencabut kasar kuku runcing tajamnya di perut Lucas hingga Lucas terhuyung jatuh tersungkur dan meringkuk kesakitan. Tak puas melihat keadaan Lucas dengan cepatnya Villian menghampiri dan menarik kerah baju Lucas hendak membunuhnya dengan cepat, namun sebuah lemparan batu berhasil menghentikan aktivitasnya. "Jangan sakiti ayahku "

Villian menoleh kesal ke arah pemilik suara itu dan langsung berjalan menghampirinya. "Beraninya kau melemparku dengan batu, anak nakal" Villian langsung menggotong anak itu pergi.

"Lepaskan aku... Lepaskan.." Noah terus berusaha memberontak dengan memukuli tubuh yang menggotongnya itu dan semuanya sia-sia.

"N...Noaahh! " Lucas berulang kali mencoba bangkit tapi hasilnya nihil, rasa sakit dari luka yang serius kini membuatnya kehilangan kekuatan untuk bangkit, tenaganya seketika melemas bersamaan hembusan nafas yang terasa sesak. Ingin rasanya mengejar tapi apa boleh buat semuanya telah terlambat.

==========================
》》》Tbc《《《

The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang