27: Maaf

12 3 35
                                    

"Ini bukan mimpi kan? Iya kan?"

"Hei sadarlah"

"Huaaaa"

~~Plak~~
《《???????????》》》》》》

"Aduuuuhh" Afin beranjak sambil memegang pipinya yang baru saja tertampar sedangkan Monica sang pelaku hanya bisa terkikih pelan menahan tawanya melihat Afin yang meringis kesakitan karena tamparannya. Namun beberapa saat kemudian terdapat sebuah kupu-kupu kertas yang hinggap di kakinya, tanpa pikir panjang Monica langsung mengambil kupu-kupu kertas itu dan menatapnya dengan tatapan begitu dalam. Terdapat beberapa tetesan airmata yang sudah tampak kering di sayap-sayap cantiknya.

"K..Kakak, Mungkinkah ? Aku membuatnya sedih? " Matanya mulai kembali sendu seketika terus menatap kupu-kupu kertas itu. Kupu-kupu kertas yang dulunya di rusaknya kini telah di perbaikinya dengan penuh perasaan yang mendalam.

Afin yang menatap Monica langsung duduk di dekatnya sambil ikut menatap kupu-kupu kertasnya. "Sungguh disayangkan bukan? Kau begitu di rindukan.. ayo ku antar pulang"

Monica menggelengkan kepalanya sedikit, "Maaf aku tak bisa, aku tak ingin pulang.. aku ingin disini bersamamu! "

Afin memeluk Monica dengan erat sambil mengelus lembut rambutnya. "Aku akan selalu mengunjungimu"

Monica juga ikut membalas pelukan Afin dengan erat. "Hanya itu??? Kau tak punya keinginan lain seperti,-" Kata-kata Monica terhenti ketika jari telunjuk Afin menyentuh lembut bibirnya. "Aku akan menikahimu, aku akan perkenalkan dirimu kepada kedua orang tuaku"

"Tapi kau baru usia 17 tahun, sedangkan aku mungkin sudah 15 tahun. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi besar begini ya, apa ada yang salah dengan diriku? Apakah keluargaku akan mengenalku? " Tanya Monica dengan begitu polosnya.

Afin terkikih pelan. "Biar aku yang menjelaskan kepada mereka .. ehmmmm lantas apa salahnya jika kita menikah di usia muda, kan enak bisa jadi ibu sama bapak muda buat anak-anak kita kelak"

~~pletak~

"Awww heiiii " Seru Afin sambil mengusap kepalanya yang baru saja kena jitakan.

"Rasakan !!" Kesal Monica sambil beranjak berdiri dari duduknya. "Ayo antar aku pulang"

"Huh , baiklah" Afin berdengus pelan sambil beranjak bangkit dan menggandeng tangan Monica.
Monica terus terkikih melihat raut wajah Afin yang merah tomat antara malu dan kesal.

☆☆☆
Semua perjalanan telah dilewati hingga tibalah di sebuah istana, namun tampak sangat kebetulan sekali terlihat sosok sedang berdiri di ambang pintu dengan tatapan yang begitu sendu.

"Tadaima "

Qyuma menoleh saat mendengar suara panggilan dari Monica yang masih tergandeng oleh tangan Afin. "Hmmm ada apa ya? Apa kalian mencari seseorang? Ayahku sedang tidak ada dirumah bersama paman Ayashi, katanya ada urusan sebentar dan ibuku sedang istirahat. Hanya aku seorang disini "

"Dia adikmu Qyuma" Sahut Afin dengan singkat.

"Adik??? "

"Aku Monica kak, kau ingat aku ? Entah kenapa aku bisa jadi seperti ini" Sela Monica.

Qyuma terkikih masih tak percaya. "Kau terlalu dewasa untuk menjadi Monica, adikku masih kecil sekitar 5 tahun "

"Mungkin ini bisa membuatmu ingat" Monica menyodorkan sebuah kupu-kupu kertas yang baru saja diambilnya dari saku bajunya.

Mata Qyuma terbelalak kaget seraya sulit mempercayainya. "D..Darimana kau dapatkan ini? Tidak mungkin "

Afin berdengus kesal dengan Qyuma yang masih tak kunjung percaya. "Adikmu terkena serbuk sihir hingga dia tiba-tiba berubah menjadi seorang gadis yang akan menginjak dewasa, dan kupu-kupu itu adalah kupu-kupu kertas yang kau lepas dengan sihirmu sendiri kan.. dia hinggap di kakinya "

Monica mengangguk membenarkan ucapan Afin. "Itu semua benar hehe kau percaya sekarang kan?"

Air mata Qyuma kembali tergenang mendengar semua penjelasan keduanya dan langsung memeluk Monica dengan erat dan semakin erat hingga Monica tak bisa bergerak sedikitpun. "Jangan tinggalkan aku lagi, aku minta maaf karena tak becus menjadi seorang kakak yang baik untukmu. Berilah aku kesempatan kedua"

"Aku akan terus bersamamu kok dan aku sudah memaafkanmu sebelum kau minta maaf padaku" Ucap Monica di tengah harunya membuat suasana menjadi seakan ikut terharu dengan pertemuan keduanya.
Sungguh tiada kata paling indah kecuali kata maaf dan memaafkan.

==========================
           》》》TBC《《《

The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang