54. Salah paham berujung masalah

6 3 29
                                    

Suasana malam yang sepi kini terasa sangat mencekam diiringi oleh isakan tangis yang begitu pedih menusuk jiwa, tak sanggup melihatnya terus menangis akhirnya Qyuma memegang kedua pundak Kimtinh dan membantunya berdiri.

"Sudah berhenti menangis, ehmm kau boleh ikut dan menginap sementara di rumahku, malam ini sudah sangat larut " Qyuma membujuk kimtinh dengan suara lembutnya sedangkan kimtinh sama sekali tak mau bicara dan hanya menanggapi bujukan Qyuma dengan anggukan pelan .

Qyuma langsung merengkuh bahu Kimtinh dan membantunya berjalan perlahan.
Perlahan-lahan berbagai tempat mereka lewati bersama, Kimtinh sama sekali tidak berbicara sepatah katapun. Hanya diam dan diam dirinya untuk saat ini.

" Masih kaburkah pandanganku sekarang?
Karena aku melihat tidak hanya cahaya, tapi juga dengan gelap.
Depannya yang terang begitu kosong di belakangnya, tampaknya yang indah, begitu berduri di punggungnya.
Mengertikah aku sekarang? Dan sekarang aku berjalan dengan sosok pemuda aneh di sampingku , tempat ini begitu asing untuk ku pijak..
Apalah aku ini " Gumamnya dalam hati sembari melirik ke arah Qyuma yang berjalan disampingnya sambil merangkulnya dengan penuh perlahan.

Qyuma yang merasakan dirinya telah di amati kini tertegun menatap manik mata Kimtinh dengan dalam.
"Kenapa kau menatapku? " Tanya Qyuma dengan penasaran. "Apa ada yang salah dariku ? " Tanya Qyuma sekali lagi.

Kimtinh terperangah seketika mendapati Qyuma yang mengetahui dirinya telah ia perhatikan.
Kimtinh segera mungkin menggelengkan kepalanya, "Tidak sama sekali, sudah jangan hiraukan aku"

"Baiklah" Ucap Qyuma dengan pasrah sehingga membuat Kimtinh menghembuskan nafas leganya. Meski sebenarnya Qyuma masih heran terhadap Kimtinh.

Sedangkan beberapa saat kemudian ketika mereka berdua hendak melewati sebuah jalan yang gelap,

~~Srekk Srekk~~

Qyuma terperangah seketika mendengar suatu suara aneh di balik semak-semak lalu pandangannya kembali mengarah kepada Kimtinh yang kini menatapnya dengan polos seakan keheranan melihat Qyuma yang tiba-tiba terperangah seketika.

"Ada apa ? " Tajya Kimtinh dengan penasarannya.

"Tidak kok, mungkin hanya firasatku saja " Qyuma menjawab pertanyaan Kimtinh dengan begitu entengnya seolah tak terjadi apapun.

"Ya sudah , ayo " Ajak Kimtinh sembari langsung menggandeng tangan Qyuma.

"Heee.. Ba..Baiklah" Qyuma gagap menanggapi ajakan Kimtinh. Tunggu, tak seperti biasanya Qyuma bicara gagap seperti ini. Sepertinya telah terjadi sesuatu yang membuatnya jadi gagap begitu.

"Kau benar-benar tak apa kan Qyuma?." Tanya Kimtinh sekali lagi saat mengetahui bicara Qyuma mulai gagap. Kimtinh tampak sangat khawatir terhadap Qyuma,

"Ti..dak kok" Qyuma kembali menggelengkan kepalanya dan netra matanya pun terarah ke tangan Kimtinh yang menggandeng tangan Qyuma.

"Hah okay" Kimtinh menghembuskan nafas kasarnya dan mulai melangkahkan kakinya untuk kembali berjalan pergi.

~Srekk~

Baru saja hendak berjalan maju selangkah, kini Kimtinh yang terperangah kaget. "Suara apa itu? Kau mendengarnya?" Tanya Kimtinh kepada Qyuma dengan sikap siaga.

Qyuma mengangguk dan menunjuk ke suatu arah, "Aku mendengarnya, disebelah sana.. di balik semak-semak"

Tanpa pikir panjang lagi Kimtinh langsung menghampiri semak-semak yang di tunjuk oleh Qyuma .

"Kimtinh !" Qyuma yang ingin memastikan keselamatan Kimtinh berlalu menghampirimya.

"Sudah ku bilang aku bukan iblis"

"Berhentilah menyangkal dasar licik "

"Aku sama sekali tidak menyangkal, sial "

"Lalu apa hah, masih mau mengakui kau manusia biasa sedangkan kenapa kau menyerangku dari atas langit? "

"Aku tidak menyerangmu !!!"

Qyuma dan Kimtinh yang hendak mendekati semak-semak akhirnya membolakkan kedua matanya seketika. "Suara itu " Qyuma dan Kimtinh terperangah hingga mereka saling bertatapan kemudian langsung melangkah cepat ke balik semak-semak.

"Kak Tianwang " Seru Qyuma dengan Shyock.

"Kak Bao kau kau masih hidup" Seru Kimtinh saat melihat Bao telah main guling-gulingan dengan seorang pemuda lain.
"A..Anno itu..itu wajah kok mirip " Kimtinh menunjuk memainkan jarinya ke arah Tianwang yang masih berkelahi dengan Bao. "Tolong hentikan mereka ne " Kimtinh menarik-narik lengan Qyuma dan Qyuma mengangguk mengerti lalu menarik salah satu di antarnya yaitu Bao.

"Hah , beraninya menganggapku iblis " Dengus kesal Bao masih memuncak hebat. Ya , manusia mana yang tidak akan marah jika dirinya di sebut-sebut sebagai iblis.

"Sial, hei Qyuma kau kenapa membela iblis yang menyamar sebagai diriku hah, kau mulai terpengaruh dengannya " Tianwang menunjuk tepat di wajah Qyuma dengan kesal.  "Dan Kau juga " Telunjuk TianWang berpindah ke dekat hidung Kimtinh.

"Apa-apaan dia kakakku, sialan kau " Kimtinh menepis tangan Tianwang dengan kasar dan beralih memeluk Bao dengan erat.

"Tenangkan dirimu kak, kau emosian " Kesal Qyuma hingga membuat TianWang terperangah seketika.

"Tunggu, dia siapa? " Tanya TianWang dengan penasaran sambil menunjuk ke arah Bao.

"Sudah ku bilang, aku Bao " Jawab Bao dengan kesal.

"Dia kakakku ! " Bentak Kimtinh sambil memeluk bao makin erat.

"Itu benar kak.. tenanglah " Ucap Qyuma mencoba menenangkan suasana yang menakutkan ini.

"Waahhh berarti iblis bersaudara, mati saja " TianWang menghunuskan pedangnya.

"Wooooiiii " Teriak Qyuma semakin depresi dan mulai bergegas cepat.

==========================
        》》》Tbc《《《

The HeartHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin