23: Pertemuan dari sebuah kerinduan

8 3 40
                                    

"Panjang umur untukmu tuan Alvander" Sambut Afin dan Kipi secara bersamaan sambil membungkukkan sedikit badannya di hadapan Alvander, Alvander mengerinyitkan dahinya seakan masih heran dengan semua yang terjadi kepadanya. Alvander hanya bisa terdiam tanpa kata dan mencoba bangkit dari terbaringnya secara perlahan-lahan.

"Selamat datang kembali" Sambut Afin dan dilanjutkan oleh Kipi. "Aku Kipi penyihir kegelapan yang berasal dari hutan fantasy dan ini Afin teman sekaligus asistenku, aku senang kau kembali lahir"

"Sebenarnya apa yang terjadi? Aku tiba-tiba kembali hidup? Bagaimana bisa? " Tanya Alvander seakan masih tak percaya.

"Kau memiliki anak perempuan bernama Monica kan " Ucap Afin sambil memiringkan sedikit kepalanya.

"Dialah yang rela menukar dirinya demi kembalinya dirimu" Lanjut Kipi dengan nada  sedikit sendu.

"M..Monica" Kagetnya hingga seluruh airmata tergenang. Tatapannya seakan kosong seketika tak menghiraukan apapun dan beranjak pergi meninggalkan lokasi.

"Raja Alvander!!" Afin hendak mengejar Alvander tapi langkahnya tercegah dengan sebuah tarikan di tangannya.

"Sudahlah, biarkan dia tenang" Ucap Kipi yang masih memegang erat tangannya.

☆☆☆
Sedangkan di Castalia..

"Terimakasih telah menyelamatkan ankku, maaf saja jika aku merepotkan kalian semua" Lucas menyunggingkan senyum ramahnya kepada semua orang yang kini berada di sekelilingnya.
Walaupun tubuh masih tak semuanya bisa pulih total, walaupun tubuh hanya bisa berbaring itu tetap tidak membuatnya menghindari kebahagiaan yang ia rasakan saat ini.
Pandangan bahagianya selalu tertuju kepada Nichola, Sara, TianWang, Ayashi , Qyuma dan Refia yang ikut tersenyum melihatnya bahagia dapat bertemu lagi dengan sang buah hati tercintanya, ia tampak senang melihat Nanoko terus memeluk Noah dengan penuh kasih sayang.

"Baiklah kalau begitu kami pergi dulu " Ucap Ayashi sambil menundukkan sedikit badannya dengan isyarat akan bergegas pergi.

Lucas mengangguk dan mengucapkan kata terimakasih kepada Ayashi. Disusul dengan Nichola dan Sara. "Hati-hati di jalan"

"Itu pasti" Jawab TianWang sambil menarit tangan Qyuma pergi menyusul Ayashi dan Refia.

"Jadi kita akan mencarinya bersama-sama ? " Tanya Refia yang sedari tadi tangannya di seret oleh Ayashi dan Ayashi mengangguk . "Kita harus mencarinya dimanapun keberadaannya, ayo"

"Monica, kau kemana sih " Tampak wajah cemas diantara manik mata Qyuma. Wajahnya tampak sedih mencemaskan keberadaan sang adik saat ini.

TianWang menepuk pelan pundak Qyuma. "Tenanglah kita pasti bisa menemukannya, tak akan ada apapun yang terjadi"

Qyuma mengangguk namun seketika di tengah perjalanan matanya terbelalak kaget saat tak sengaja menangkap seseorang yang mirip dengan ayahnya sedang berjalan melintas di hadapannya, meskipun tak terlalu dekat dan meskipun berjauhan, Qyuma masih tetap bisa menebak bahwa yang dilihatnya itu adalah sosok ayahnya. "A..Ayaahh !!" Teriaknya seakan tak kuasa menahan hati yang terbebani.

"Qyuma... !! Mau kemana kau?" Teriak TianWang dengan nada lantangnya hingga Refia dan Ayashi menoleh, "Qyuma ! " Panggil keduanya seraya melangkahkan kakinya berlari mengejar langkah kaki Qyuma yang kian menjauh dan berhasil menangkap bahunya hingga terhenti.

Terhenti tepat di hadapan Alvander yang kini sedikit memiringkan kepala mengamati mereka,

"R..Raja A..Alvander" Sapa Ayashi dan TianWang dengan Shyock seakan tak percaya.

"P..paman, ini benar kau kan?" Tanya Refia memastikan sambil mencolek pipinya dengan jari telunjuknya.

Alvander perlahan mulai menyunggingkan senyumannya dan mengangguk pelan hingga akhirnya sebuah pelukan hangat menubruk dirinya. "Aku kangen ayah hiksss" Ucap Qyuma di sela tangisnya. Alvander merasa tersentuh dengan suasana yang mengharukan ini hingga perlahan-lahan Alvander ikut membalas pelukan hangat Qyuma dan membiarkannya terus menumpahkan tangisan di pelukan rindunya.

==========================
            》》》Tbc《《

The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang