Forty One

31.4K 3.8K 176
                                    







I Want Mom!!



❤❤❤








Sudah pukul sembilan malam dan Taeyong belum mendapatkan kabar sama sekali tentang Jaehyun.


Tentu membuatnya semakin gelisah. Bahkan sudah berulang kali dia menekan nomor telfon Jaehyun dan sama sekali belum ada jawaban.


"Tuhan lindungi dia lindungi dimanapun dia berada"


Tak henti-hentinya Taeyong berdoa dalam gelisahnya.


"Tae~"


"Ah Ten, ada kabar dari Johnny?"


Ten hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan mendekat kearah Taeyong. Wajahnya terlihat murung, bahkan bekas-bekas air matanya tercetak jelas.


"Ssstt, tenangkan dirimu Ten. Ingat ada nyawa yang harus kau perhatikan juga, disini"


Taeyong mengelus perut Ten dan berusaha memberikan ketenangan pada sahabatnya itu.


"Hiks, bagaimana nasib ku dan anak ku jika Johnny tidak kembali huweee Tae bagaimana!"


"Semuanya akan baik-baik saja, dia akan kembali. Mereka akan kembali. Sekarang kau istirahat ya, aku akan membuatkan coklat panas untukmu"


Tangannya mulai menuntun Ten untuk berbaring diatas ranjang, memastikan pada posisi nyamannya.


Jika boleh jujur Taeyong jelas sangat takut dan khawatir, tapi dia juga tidak bisa mengatakannya pada Ten.


Sungguh Taeyong tidak ingin melihat hal buruk pada sahabatnya.


Berbagai pertanyaan yang sama dengan Ten pun selalu muncul diotaknya. Bagaimana jika Jaehyun dan Johnny tidak kembali? Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi?


Taeyong terbangun pagi-pagi ketika matahari yang menyelinap masuk mengusik tidurnya melalui celah-celah tirai kamarnya.


Cepat-cepat tangannya meraih ponsel yang tergeletak disamping tubuhnya. Bibirnya tak henti mengerutuki kebodohannya karena tertidur.


"Kau bodoh Tae! Kenapa kau tidur. Issh"


Dengan cepat jarinya mendial nomor telfon yang sangat dihafal.



Tut....



Masih sama. Tidak ada jawaban. Kekhawatirannya semakin tercetak jelas diwajah.


Meski sama rapuhnya tapi Taeyong harus terlihat tegar didepan Ten. Apalagi didepan Mark. Dia tidak ingin anaknya tau akan hal ini.


Setelah selesai menyiapkan sarapan sederhana untuk Ten dan Mark, Taeyong bergegas kekamar anaknya dan mengajaknya turun.


Meja makan yang biasanya terdengar ramai dengan ocehan Mark dan Ten pun kini terasa sepi. Itu karena Ten yang tidak begitu fokus dengan ucapan keponakan empat tahunnya.


"Maa~ apa yang terjadi dengan paman Ten?"


Raut cemas diwajah anak empat tahun itu begitu terlihat. Dan Taeyong akan merasa sangat bersalah jika Mark sampai mengetahui ayahnya yang belum ada kabar sama sekali.


I Want Mom!! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang