04.

3K 327 41
                                    

Para prajurit itu sudah mengelilinginya, Naruto sudah siap siaga.

Dia menarik pedang dari sarung yang siap sedia di pinggangnya.

Naruto sudah menatap waspada, sebelum ia melirik   ke arah pria yang masuk kedalam lingkaran prajurit dan berjalan ke arahnya.


"Tenang, aku harus tetap tenang. "Batin Naruto, sambil  menodongkan pedangnya ke arah pangeran ke enam itu.

"Apa maumu?  "Tanya Naruto dengan datar tanpa Ekspresi. "

Pria itu hanya diam, dan dengan secepat kilat dia menendang pedang Naruto hingga terjatuh, Naruto berusaha  mengambil pedangnya lagi sebelum pria  itu menarik bajunya dan mengangkatnya dengan sebelah tangannya.

Seringai mengejek terlihat  di wajah bertopengnya.

Dan itu sangat jelas di mata Naruto, pria ini pria yang jelas dia sangat bahaya.

"Apa maumu Yang mulia? "Tanya Naruto tenang.

Pria itu hanya diam tanpa Ekspresi , dia membopong Naruto ala karung beras.

"Ikut aku. "Perintahnya.

"LEPASKAN AKU SIALAN. "Teriak Naruto, yang tak di hiraukan Itachi.

"Kau mau di hukum mati, bicara tidak sopan pada yang muliamu ini. "

"Baiklah Yang Mulia,bisakah anda melepaskan saya. Saya bisa jalan dan ikut anda baik-baik. "Ucap  Naruto.

"Kau memerintahku? "Tanya pangeran ke Enam itu sambil menatap  Naruto tajam.

"Itu bukan perintah tapi permintaan. "Ucap Naruto.

Pangeran yang bernama lengkap Uchiha Itachi itu segera menurunkan Naruto, dan segera mendorongnya ke dinding.

"Apa? "Tanya Naruto datar. Setelah Itachi menatap wajah Naruto, menelisik setiap sudut dan garis wajah Naruto.

"Wajahmu tidak cantik, tapi kenapa yang mulia raja ingin kau bertemu dengannya. "Gumam Itachi.

"Oh sudah jelas  karna aku cantik dan hebat, bukan begitu! "Ucap Naruto, yang bermaksud menggoda tapi  Itachi  malah menampilkan wajah tanpa Ekspresinya membuat  Naruto mendengus kesal.

"Wajah datarnya itu ingin sekali aku cincang dengan pedang yang ada  di depanyaa sekarang juga, oke-oke aku harus cari ide. " batin Naruto.

"Itu ada ufo. "Tunjuk Naruto kesebalah utara sang pangeran, dan dengan polosnya si pangeran melihat apa yang di tunjuk Naruto.

Dan Naruto  segera kabur saat ada kesempatan.

Tapi baru saja melangkah beberapa langkah, pria itu sudah menarik kerah bajunya dari belakang.

"Ikut aku, dasar hewan peliharaan. "

"A-apa? Tanyanya tak percaya.

Pria itu tak berniat bicara lebih panjang lagi, dia melepaskan cengkramannya dari kerah baju Naruto.

Gadis itupun tak lagi melawan, dia berjalan membuntuti  Itachi dari belakang.

Tak lama mereka sampai di hadapan raja. Naruto Dan  Itachi  membungkukan sedikit   badanya pada raja Butsuma.

"Akhirnya kamu datang juga, kenapa datang terlambat ada halangan dulu?  "Tanyanya ramah tapi tegas membuat Naruto segan dan takut langsung di eksekusi di tempat.

"Maaf yang mulia, hamba tidak akan mengulanginya lagi. "

"Bagus kalau kamu mengerti tatakrama istana, aku salut padamu. "Puji raja Butsuma.

"Terimakasih yang mulia. "

"Aku memanggilmu di sini ada yang ingin aku inginkan dari mu. "Ucapan  Butsuma, dan para pangeran yang hadir saat itu  menyaksikan percakapan mereka.

Naruto hanya diam patuh sehingga raja Butsuma melanjutkan ucapanya yang membuat satu ruangan terdiam kaku termasuk Naruto sendiri.

"Aku memerintahkanmu menikah dengan salah satu putraku, apa kau bersedia? "Tanyanya tegas, Naruto bingung jika dia tidak memilih apakah akan di hukum mati.

"Bisakah saya tidak memilih yang mulia? "Tanya Naruto, membuat  para pangeran di situ terhenyak. Tidak menyangka jika gadis itu menentang Perintah raja.

Beda halnya dengan Butsuma, raja berwibawa itu menyeringai kemudian berkata .

"Jika kau menolak, berarti kau siap jika ku jadikan upeti  untuk raja senju. "

Naruto mengepalkan tanganya, ia ingin hidup bebas seperti di jamannya.

"Saya...

Demi masa depannya dia harus memilih yang tepat.

"Memilih pangeran Uchiha...

Semuanya tak sabar menunggu jawaban dari gadis itu, Naruto  melihat ke arah Itachi, dalam maniknya ada kekosongan yang sangat hampa dan Naruto ingin mengisinya, agar mata itu kembali hidup.

"Itachi. "

Semuanya terkejut bukan main, mereka menyangka Naruto akan memilih Minato, pangeran yang selama  ini di dekatnya.

Sedangkan Itachi dia menatap Naruto datar.

"Apa yang kau rencanakan gadis naif. "

Sedangkan Naruto dia hanya menatap  Itachi datar tanpa ada lautan emosi si dalamnya.

"Kenapa kau memilih pangeran ke enam, "tanya raja Butsuma.

"Karna saya mau balas dendam. "Batin Naruto, tak mungkin ia utarakan, bisa saja dia di sana penggal kepalanya dan tak bisa pulang lagi.

"Karna saya menyukainya. "Jawab Naruto dengan senyum kecilnya ta, tak peduli dengan Ino yang mengepalkan tangan nya dan para pangeran yang terbelalak.

Selama ini pangeran ke enam paling di benci oleh masyarakat karna kesadisannya, tapi ada apa dengan  wanita aneh  ini.

Putra mahkota  yang penasaran langsung  bertanya.

"Kenapa kau menyukainya, selama ini para gadis selalu takut padanya."

"Karna dia tampan. "

 "

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
My prince Onde histórias criam vida. Descubra agora