06.

3.1K 336 32
                                    

Selesai berendam   berarti tinggal ritual malam pertama, dan Naruto mulai  panik apa lagi tadi sempat di serang Itachi, meskipun  hanya   bibirnya.

Saat ini ia dan Itachi  tengah di rias oleh pelayan, karna  sebentar lagi akan melakukan   makan  malam bersama kerabat kerajaan yang lainnya.

Dari cermin dia diam - diam dia  melirik  ke arah Itachi  yang dari tadi memperhatikannya dari belakang.

"Astaga,pria itu kenapa jadi aneh begini."..

"Ya mulia mari kami antarkan keperjamuan makan malam."ucap kepala pelayan itu pada Naruto.

Naruto baru akan menjawab tapi Itachi  lebih dulu.

"Tidak usah dia akan bersamaku."perintah Itachi mutlak.

Para pelayan itu membungkukkan badannya,dan segera pergi meninggalkan Naruto dan Itachi.

Naruto berjalan dengan langkah yang cepat,dia  sengaja menghindari pria mesum itu,dia masih takut kena serangan spiderman lagi.

Tapi Itachi   mendahului langkahnya saat hampir dekat dengan ruang perjamuan,  Itachi hanya menatap  Naruto penuh isarat.

Mata tajamnya itu mengisaratkan agar dia menggandeng lengannya, dan Naruto menurut saja dari pada di  penggal hidup-hidup.

Keluarga  kerajaan  menatap ke arah keduanya,  berbagai ekspresi  dapat Naruto lihat di sana, kecuali Ekspresi Itachi  dia tak bisa menebak apa dia bahagia atau tidak dengan pernikahan ini, istana itu penuh siasat dan politik yang berjaya adalah yang paling tangguh di antara mereka.

Dan acara  makan malam pun di mulai di  selingi berbagai candaan dan terakhir adalah permintaan penerus secepatnya.Dan Naruto hanya bisa menelan makanannya bulat-bulat gara-gara omongan pulgar mereka.

"Malam ini putri Naruto terlihat cantik, bajunya sangat cocok dengan ke pribadiannya."ucap permaisuri dengan senyum ramahnya.

Naruto tersenyum tipis lalu dia berkata.

"Terimakasih anda juga  selalu  terlihat cantik dan  menawan yang mulia permaisuri."balas Naruto  dengan senyum tipisnya.

"Ya mulia raja, memang tak salah pilih, menantunya kali ini bukan hanya kuat di luar tapi dari dalam juga. Tapi bisakah dia memberikan keturunan sesuai keinginan yang mulia. "Kali ini ratu Sima yang bicara sambil melirik  ke arah Naruto, Naruto  bisa melihat   seringai kecil di ujung bibirnya  dan Naruto  tahu sekarang  kalau ratu dan antek-anteknya  tak bisa di percaya begitu saja.

"Ya memang kerajaan sekarang  membutuhkan  seorang penerus  laki-laki, tapi kita hanya bisa berencana tuhan yang menentukan. Apa pun itu anak adalah anugrah jangan terlalu memebankan keturunan. "Ucap Raja Butsuma pada Itachi  dan  Naruto.

"Ya yang mulia. "Jawab keduanya.

Setelah  makan malam bersama  Naruto  kembali  kekamar yang di tempatinya bersama Itachi.

Naruto  baru saja  akan berniat  membalikan  badannya. Pria itu sudah berdiri  di belakangnya membuat  Naruto  hampir  spot jantungnya.

Kedua tangannya mengurungnya, membuat Naruto menelan ludahnya pelan- pelan hingga tenggorokan terasa kering.

"Kenapa menghalangi jalan ku ,menyingkirlah."ucap Naruto pada Itachi tapi bukanya pria itu menyingkir malah tangan kanannya  menyingkirkan rambutnya dari leher jenjangnya.

Pria itu hanya diam tapi matanya tak pernah berhenti menatapnya  dengan  aura-aura yang membuat jantung Naruto berdetak lebih kencang dari biasanya.

My prince Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt