Part 55

908 129 37
                                    

Dabel, gaes! Sedikit kok. 500an words aja.



..



Brak,

Brak,

Brak,


"AAAAAAAAA MATI SAJA KAU MIN KIYOON. MATI SAJA KAU!!!"

"AAAAAA MATI SAJA KAU. MATI MATI MATIIIIIIIIIII!!!!!!!"

Siapa lagi kalau bukan teriakan Hyun Jin yang sedang meluapkan amarahnya. Tak lupa bola besar itu terlempar-lempar mengenai ringnya.

Kenapa Hyun Jin bisa sampai menyumpah serapahi Kiyoon? Kalian bertanya-tanya?

Begini,

"Jangan-jangan kau ada hubungan dengannya?"

"Hubungan apa? Mana mungkin dia mau berhubungan dengan orang sepertiku. Ada-ada saja"

"Benar juga. Yeri saja di abaikan"






"Ikut aku!"

Entah kenapa Kiyoon tiba-tiba datang. Harusnya dia pergi ke asrama sekarang.

Tibalah mereka di atap sekolah. "Jadi, kenapa kau kesini?" datar Hyun Jin.

"Mengambil barang-barangku yang perlu ku bawa" jawab Kiyoon apa adanya.

"Lalu, untuk apa kau mengajakku kesini?"

"Aku-"

Kiyoon menggantung kalimatnya. Nampak seolah berpikir.

"Aku?" Hyun Jin bahkan sampai mengulang ucapan temannya.

Jujur dalam hati Hyun Jin berpikir bahwa temannya ini akan meminta maaf. "Aku hanya ingin minta maaf"

Sejenak Hyun Jin tersenyum walau sangat tipis. Sayangnya,

"Kenapa kau tersenyum?" Begitu tanya Kiyoon. Itu berarti benar, pernyataan maaf itu hanya imajinasi Hyun Jin saja.

"Jadi, sebenarnya kau mau apa?" ketusnya.

"Aku-"

Lagi, Kiyoon menggantung kalimatnya. Sesungguhnya, benar. Kiyoon tengah mencari keberanian untuk mengatakan kata maaf. Ini di lakukan atas saran sang ayah dalam diskusinya semalam. Tapi, entahlah lidahnya kelu mengucapkan itu. Apa mungkin otak seribunya berkurang satu hingga menjadi 999?

"Apa, hah?" Si gadis bar-bar mulai kesal sekarang.

Kiyoon justru memajukan kakinya. "Aku-"

"Kalau kau minta maaf katakan saja. Jangan terbelit-belit. Aku akan memaafkanmu" begitu sahutan Hyun Jin yang sudah seperti seorang rapper.

"Catatkan semua pelajaran yang kutinggal selama aku tidak masuk"

"Apa?!" pekik Hyun Jin yang tidak percaya dengan apa yang di katakan pemuda di depannya.

"Aku minta bantuanmu" dingin Kiyoon. Setelahnya, Kiyoon beranjak dari sana. "Jangan sampai ada yang kurang. Catatkan dengan lengkap"

"APA?! JADI KAU MENGAJAKKU KESINI HANYA UNTUK MENGATAKAN INI?! SIALAN KAU MIN KIYOON!! MATI SAJA KAU!! MATI!!"

.

Begitulah. Hingga pelajaran berlangsung hingga pulang Hyun Jin terus mengutuk si otak seribu. Pikirannya kacau hebat. Kacau penuh kekesalan. Berujunglah seperti sekarang.

Brak

Brak

Brak

Terus saja Hyun Jin melempar bola itu ke-ring. Tak peduli masuk atau tidak. Karena pikirannya hanya di penuhi umpatan. Tidak ada yang namanya otak jernih lagi.








..

"Soo Ahn! Kau di mana? Soo Ahn!"

Begitu seru Hyun Jin kala memasuki rumahnya. Pasalnya belum ada tanda-tanda ibu atau ayahnya di rumah.

"Soo Ahn! Hoo wahai penghuni rumah di mana kalian?!"

"Astaga! Kakak ini preman atau penjual di pasar? Berisik sekali" rutuk sang adik.

"Salah sendiri kau tidak menjawab"

"Aku sedang belajar"

"Wow! Rajin sekali anak Kim Seokjin dan Park Ah Soon ini?"

"Tentu saja"

Ini sedikit perdebatan Hyun Jin dengan sang adik yang setidaknya dapat menghilangkan pikirannya tentang si otak seribu menyebalkan.





..

Di asrama si otak seribu baru saja selesai mandi. Rambutnya masih basah dan harus di keringkan dengan handuk.

"Sial!" Umpatnya pelan.

Sesekali dia masih mengingat kejadian di sekolah tadi pagi. Mengingat betapa bodohnya dia yang tidak bisa mengucapkan kata maaf.

Percayalah Hyun Jin akan semakin membencimu, Kiyoon. Dan jangan rindukan sosoknya jika lama tidak bertemu. Mungkin saja dia akan memilih Park Jihoon sebagai teman sejatinya. Bahkan bisa saja mereka berkencan.

"Gila! Tidak mungkin" Kiyoon sampai harus menampik asumsinya sendiri.

"Hei! Ayo makan malam!" Ajak teman sekamarnya.

"Hmm"

Sungguh, rasa bersalah itu ada dalam hatinya. Kiyoon merasa dirinya adalah pria tidak baik yang mempermainkan seorang gadis. Memciumnya, menyakitinya hingga menangis, lalu meninggalkannya.

"Bodoh!"










To be continue--

Gimana? Makin jelek kan?

Iyain gakpapa kok

Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang