Part 66

938 130 48
                                    

Uwuuu tripel gaess!!

..








"Ini hasil ulangan minggu lalu. Saya akan bagikan. Bagi yang nilainya di bawah standar siap-siap mengulangi besok pagi saat jam saya"

Biasa, hampir setiap guru akan mengatakan hal itu.

Satu persatu-satu nama di panggil. Kini giliran Kiyoon yang di panggil. "Kiyoon!"

Dengan wajah datar dia maju ke depan. Seperti biasa, para siswa akan memandangnya. Kenapa? Karena anak itu pasti akan lepas dari yang namanya jerat remidi. Tak jarang pula ada yang menghembuskan napas putus asa kala melihatnya.

"Hyun Jin!"

Harap-harap cemas dia maju ke depan. Sadar bahwa jika nilainya buruk maka nasibnya berakhir di tangan otak seribu. Di tempatnya, Kiyoon memandang gelagat gadis itu.

"Yes!" Pekik Hyun Jin tertahan di sertai senyum.

Khmm!

Hyun Jin mengubah ekspresinya menjadi datar kala mendapati si otak seribu memandangnya. "Apa kau?!" Ketus Hyun Jin padanya.

"Bagaimana?" Tanya Yi penasaran.

"Cukup bagus. Aku tidak akan berakhir di tangannya"











..

Jam pulang sekolah.

Hyun Jin tampak bersinar. Bagaimana tidak, jika dia akan di traktir makan oleh si tuan menyebalkan. Dengan senang hati dia melangkah di belakang si tuan otak seribu.

"Hei! Mana traktirannya?! Nilaiku bagus. Aku tidak harus mengikuti kata-katamu, bukan?" Bangga Hyun Jin menunjukkan nilainya.

"Kau tetap kalah!" Balas Kiyoon.

"Kenapa begitu?!"

Kini giliran Kiyoon yang menunjukkan nilainya.

98,5

(kenapa gak 100. Karena ini bukan baek seung joo yang punya iq 200. Gue buat yang lebih riil aja)

Hampir sempurna, kawan.

"Kau kalah!"

"Tidak bisa, tidak bisa. Nilai standar 78. Aku mendapat 84,75. Itu sudah bagus"

"Tapi, nilaimu lebih rendah dariku"

"Hei! Tidak ada perjanjian seperti itu! Kau sendiri yang membuat taruhan itu. Tidak bisa. Aku tetap menang. Kau!" Hyun Jin menunjuk pria di depannya. "Kau, terserah kau saja. Yang jelas, aku tidak mau menjadi suruhanmu" Hyun Jin bergegas dari sana.

"Kalau begitu, aku kembali menantangmu"

Seketika langkahnya terhenti dan kembali memutar badannya. "Hei! Apa maksudmu?! Mana bisa begitu?!"

"Kalau begitu, turuti saja apa yang ku katakan"

"Memang apa maumu?!"

"Aku mau, ikut saja denganku" katanya seraya beranjak dari sana.

"Hei! Tinggal katakan saja. Apa susahnya?!"


Berakhirlah mereka di sini. Di depan salah satu rumah makan.

"Kita makan di sini? Kau tidak minta aku yang membayar, kan?"

"Tidak. Kita tidak makan sekarang"

"Lalu?"

"Kapan-kapan saat aku minta"

"Lalu, untuk apa kau membawaku ke sini?!" Sahut Hyun Jin malas.

"Agar kau tahu tempatnya"

"Min Kiyoon, Kenapa kau sangat amatlah menyebalkan sekali?!"

"Ingin mengelak?"

"Ini jaman canggih, Min Kiyoon! Ada ponsel canggih sekarang"

"Kalau begitu, mana nomornya? Akan kuhubungi nanti"

Hyun Jin berdecak. Namun, di sodorkan juga ponsel di sakunya. "Bodoh!" Makinya.

"Yang harus kau lakukan pertama. Berhenti memaki atau mengumpat padaku"

"Apa?! Tidak bisa! Ti-dak bi-sa. Kau saja menyebalkan bagaimana mungkin aku tidak memakimu"

"Tidak ada bantahan. Karena ini kesepakatan"

"Min Kiyoon! Kenapa kau-, oh, astaga! Aku bahkan tidak tahu harus menyebutmu apa" frustasi Hyun Jin hingga ingin menerkam pria di depannya.

"Kakak kalau kau mau"

"Apa?! Menjijikkan! Baiklah! Berapa lama aku harus menjadi alas kakimu?"

"Sampai kau bisa mengalahkanku"

"Apa?! Jangan gila! Sampai Namsang Tower tumbuh tinggi pun itu tidak mungkin. Bahkan sekalipun sungai Han sudah tidak lagi di sebutkan dalam Fanfiction sebagai tujuan pacaran, juga sangat sulit"

(btw namsang, namsan ato apa sih? Lupa akutuh)

"Itu tugasmu. Kau harus berusaha"

"Terserah! Tuan otak seribu!"

Dengan segera Hyun Jin berlalu dari sana. Meninggalkan sang tuan tersenyum jahil.

"Yang bodoh!" lanjut Hyun Jin pelan.









To be continue--

Wehheee...

Puas kan tripel yoonjin momen?

Kurang apa coba gue jadi author?. Padahal belum punya readers banyak hiks.

Biar, biarkan author miskin ini agak sombong.

Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang