Part 61

933 138 56
                                    

Harap maklum kalau ada typo.

.......

Braakk!

Pukul 11.20 malam. Seorang istri yang masih terjaga di kejutkan dengan bantingan pintu yang cukup keras. Di ambang pintu, sang suami baru saja menampakkan diri.

Anehnya, pria itu berjalan tidak sesuai aturan. Seperti kejadian beberapa tahun lalu. Tahu?

"Ya ampun! Apa yang terjadi denganmu?" Tanya sang istri setengah marah seraya memapah tubuh itu. "Sudah tua. Cari mati pula" gerutunya.

Mabuk.

Ya, dia mabuk lagi. Astaga! Apa yang di lakukan pria yang sudah berkepala 4 ini. Seperti anak muda saja.

"Diam!" Pekiknya dengan suara parau seraya mendorong tubuh wanita di hadapannya.

Tak lama kemudian, tubuh sang pria sudah mengurung tubuh sang istri. Lagi-lagi, Rae Na di buat terkejut dengan tingkah suaminya.

"A-apa yang ingin kau lakukan?" Tanyanya was-was.

Yoongi tiba-tiba menyerang bibir istrinya. Jangan lupa dia di bawah sadar sekarang. Jadi, jangan heran.

"Aku marah denganmu"

Euugghh!

Ah! Lupakan!

Itu pergumulan orang tua. Mari kita tidak membahasnya.

..

Dengan tenaga seadanya. Sebagai seorang ibu, Rae Na tetap menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya. Mau bagaimana lagi? Dia cukup lelah pagi ini.

"Ibu, mana ayah?" Tanya Kiyoon yang baru datang.

"Tidak tahu. Ke sungai, mungkin" Ketus sang ibu.

Mendengar jawaban sang ibu, Kiyoon berani menyimpulkan bahwa telah terjadi sesuatu pada kedua orangtuanya. Bertengkar, mungkin?

"Ke sungai? Untuk apa, bu?" Sahut Kihoon yang juga baru datang.

Plakk!

Telapak tangan Kiyoon seketika mendarat di kepala sang adik. "Bodoh!"

"Hanyut!"

Kihoon justru mengernyitkan keningnya pertanda tidak mengerti.

"Duduk dan makanlah. Ibu telat bangun pagi ini. Jadi, hanya membuat ini. Ibu siap-siap dulu" Ucap sang ibu sebelum beranjak dari sana.

Belum ada sepuluh langkah, Rae Na harus berpapasan dengan suami gilanya. Tanpa menyapa Rae Na berjalan begitu saja. Hanya tatapan kekesalan yang dia tunjukkan.

"Ayah dan ibu kenapa?" Tentu saja ini si polos Kihoon.

"Diamlah!" Jengah sang kakak.

"Ayah, ibu kenapa?" Kihoon tidak puas sampai memberanikan diri bertanya pada ayahnya. Namun, tidak di jawab.

"Kau ini bisa diam tidak?!"

"Sudah selesai belum? Hampir siang. Nanti terlambat" datang sang ibu yang sudah siap dengan pekaian kerjanya.

"ibu? Leher ibu kenapa? Agak ungu lebam"

Kiyoon hanya bisa menepuk jidatnya sendiri. Ingin rasanya menceburkan sang adik ke dasar laut. Sementara Rae Na terpaku di tempatnya. Dia menatap tajam sang suami yang juga menatapnya.

..

Astaga!

Di sekolah, Kihoon masih di ingatkan dengan kejadian yang di alami ayah dan ibunya. Luka di leher  sang ibu dan pagi yang tidak harmonis.

"Apa mereka bertengkar? Apa mungkin ayah memukul ibu? Atau... Tidak, tidak, tidak"







Begitupun Kiyoon. Sudah jelas apa yang di lakukan kedua orangtuanya. Pikiran buruk pun menghantuinya.

"Adik? Aku harus memiliki adik lagi? Ini gila" gumam Kiyoon yang tengah berada di lantai atas gedung sekolah.

"Siapa? Siapa yang akan memiliki adik lagi?"

Kiyoon memutar kepalanya. Ada Hyun Jin di sana. Siapa lagi? Hanya dia siswi yang mau ke sana.

"Astaga! Ibumu hamil?"

Kiyoon melangkah mendekatinya. "Bukan. Kau! Apa kau mau hamil denganku?" Bisik Kiyoon dengan tatapan dingin. Lalu berlalu dari sana.

"Apa?! DASAR GILA! MATI SANA!"

..

Sementara, ibu dua anak ini tetap bekerja dengan baik. Meskipun harus memakai syal untuk menutupi lehernya. Sungguh Min Rae Na yang tidak biasa.

"Tidak biasanya kau memakai syal siang-siang begini?" Tanya rekan kerjanya.

"Hanya ingin" jawabnya.

Sungguh pertanyaan itu membuatnya harus mengingat sang suami. Membuat kesal saja. Sekarang, ingatannya di hantui oleh akibat selanjutnya. Percayalah, jika itu terjadi kedua anaknya pasti akan marah.

Tapi, lebih dari semua itu yang jadi pertanyaan adalah kenapa suaminya bisa marah dan sampai mabuk begitu. Seingatnya dia tidak melakukan kesalahan apapun.

Ddrtt!

Tertera nama sang suami muncul di layar ponselnya. Segera Rae Na menjawab panggilan itu. Meski hatinya masih kesal dan marah.

"Ada apa?"

"Aku di depan kantor. Ayo makan siang"










To be continue--

Jangan tanyakan kenapa baru ap dan gaje. Ini aja ngetiknya smbil beli PECEL LELE nunggu jadi.

Aku senyum2 sendiri ngetik ini. 😀😀😀

Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang