Part 56

901 136 21
                                    

Pendek kok.


..

Waktu berlalu. Bohong jika Kiyoon tidak memikirkan Hyun Jin. Kalau Hyun Jin jelas memikirkan Kiyoon. Bagaimana tidak? Jika setiap hari saja harus membuat catatan untuknya.

Ini sudah satu minggu pertama. Hyun Jin pun melakukan apa yang di minta si otak seribu menyebalkannya itu. Entah Hyun Jin yang mau di bodohi atau memang sudah bodoh. Dia hanya tetap membuatkan cacatan untuknya.

Sekarang, bagaimana dengan Kiyoon?

Dia tengah berlatih untuk mendapat hasil yang memuaskan. Oh, ya? Masih ingat gadis yang menangis karena putus asa? Kini dia sedang bersamanya.

"Hei! Kenapa kau jadi rajin sekali?" Tegur teman di sebelahnya.

"Rajin apanya?! Ini gara-gara si otak sialan Kiyoon itu" marah Hyun Jin.

"Kenapa kau harus susah-susah mencacatkannya? Dia itu pintar. Tanpa melihat catatan pun dia bisa belajar"

"Benar juga"

Brakk!

Hyun jin menggebrak meja. Hingga beberapa siswa menatapnya heran. "Sialan! Dia mengerjaiku!"

"Kau saja yang bodoh!"

"Sudah! Kau! Kenapa baru bilang, hah?!"

"Sejak awal aku ingin mengingatkan. Tapi, kau terlihat bersemangat"

"Sialan! Min Kiyoon, awas kau!" Geramnya sampai kepalan tangannya memutih.




...

Sejak saat itu, Hyun Jin tidak lagi membuat dua catatan. Masa bodoh dengan lelaki yang sedang bertanding itu. Biar saja, biar!

"Hei! Hari ini Kiyoon bermain, kan? Senang sekali, dia bisa keliling dunia gratis"

"Masa bodoh dengannya. Aku-tidak-peduli!" Begitu jawab Hyun Jin penuh penekanan.

Tapi kau merindukannya. Entah itu suara siapa. Tapi, telinganya mendengar itu. Ya, itu suara hatinya yang sedang meledeknya.

Jujur saja, terkadang setiap mau tidur Hyun Jin mengingat Min sialan Kiyoon itu. Hatinya jadi kacau. Ada rasa kesal. Tapi, ada rasa ingin dekat dengannya. Rasa apa ini?

"Benarkah aku mencintanya? Hanya karena ciuman itu? Dia bahkan menyuruhku melupakan itu. Dia mempermainkanku" hampir setiap malah Hyun Jin berpikir seperti itu.





..

Turnamen berakhir, Min Kiyoon tertangkap kamera berpelukan dengan rekan satu timnya.

Begitu kabar yang beredar di media cetak maupun media sosial hingga berita televisi sekalipun.

Hyun Jin yang juga menonton televisi hanya tersenyum miris. "Pantas saja Yeri di tolak dan aku harus melupakan itu. Dia memang sudah punya yang lain" kata hati Hyun Jin meratapi nasibnya.

"Ya, benar. Aku harus melupakannya" gumamnya kemudian. "Lagipula, aku ini Kim Hyun Jin. Tidak peduli dengan hal bodoh seperti itu"


..

Dua hari sudah kabar itu beredar. Sementara, Kiyoon tidak memberi klarifikasi apapun. Ya, Kiyoon memang tidak bisa di temui media setelah pertandingan selesai.

"Hyun Jin!" Itu suara Yeri memanggilnya. Kebetulan mereka bertemu di koridor sekolah. "Kau mau kemana?" Lanjut Yeri.

"Ke kantin"

Berakhirlah mereka di taman sekolah. Mereka duduk di salah satu kursi. Ya, Yeri mengajaknya ke sana. Katanya ingin bicara sesuatu.

"Ada apa?" Hyun Jin memulai pembicaraan.

"Kau sudah tahu kabar itu, kan?"

"Emm"

"Aku akan melepas Kiyoon"

"Apa? Kenapa?"

"Sekuat apapun aku mengejarnya dia tidak akan pernah menyukaiku"

"Kenapa begitu?"

"Sejak awal dia tidak pernah melihatku. Aku bukan apa-apa baginya"

Hyun Jin hanya diam. Tidak tahu harus menjawab apa. Lagipula dia tidak berpengalaman dengan cinta.

"Bagaimana denganmu? Apa kau menyukainya?"

"Apa? Kenapa bertanya seperti itu?"

"Mungkin saja kau menyukainya?"

"Kau saja di abaikan olehnya apalagi aku" jawab Hyun Jin seolah putus asa. Keduanya tersenyum sendu.

Mengetahui kabar itu membuat Yeri berpikir ulang untuk mengejarnya. Di banding mengejar orang yang tidak menyukainya. Lebih baik ia gunakan waktunya untuk belajar.




To be continue--

Entar ya momen YoonJinnya. Cuma mau nyelesaiin masalah yeri sam kiyoon dulu. Ngurangin cast.

Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDOnde histórias criam vida. Descubra agora