Part 71

993 129 52
                                    

Baca kui.. Ada promonya juga

..

Mari melihat kesibukan ayah Yoongi. Di mana hari ini dia tengah bersama calon investor pada proyeknya. Dengan seksama dia menjelaskan rincian pembangunan yang tengah di kerjakan.

Terpampang jelas di depan sana pembangunan sedang berjalan. Sesekali sang investor mengangguk mengerti akan penjelasannya.

"Maaf, aku terlambat" ucap seorang pria secara tiba-tiba. Keduanya pun menoleh.

Berbeda dengan sang investor yang tersenyum ramah. Yoongi justru terpaku dengan wajah datarnya.

"Apa kabar Tuan Min?" Sapanya. "Maaf, tadi aku ke toilet dulu"

"Tidak apa-apa, Tuan" sahut sang investor atau biasa di panggil Tuan Jo.

"Kau?" Celetuk Yoongi.

"Ya, aku Park Jimin. Dan ini investor yang bekerja sama dengan perusahaanku" terangnya seraya menepuk pundak sang investor.





.

"Baiklah! Saya permisi dulu" pamit Tuan Jo.

Kini tinggal Min Yoongi dengan Park Jimin yang tersisa di sana. Di salah satu restoran tempat mereka makan siang.

"Kau tidak ingin pergi?" Tanya Yoongi datar.

Jimin justru mengulas senyum menanggapi pertanyaan pria di depannya. "Anda mengusirku, Tuan? Kau tenang saja. Tidak perlu tegang begitu. Aku tahu kau tidak suka padaku. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu"

"Mengatakan apa?"

"Aku hanya ingin bilang maaf padamu"

"Maaf?"

"Ya. Maaf sempat mengganggu istrimu. Aku tidak tahu kenapa terobsesi melakukan itu"

"Jadi, kau menyesal?"

Jimin menghembuskan napasnya. "Ya,,, bukan menyesal. Hanya saja cinta istrimu padamu begitu kuat. Sepertinya, tidak ada satu orang pun yang mampu menggoyahkannya"

"Jadi?"

"Kau benar-benar beruntung memiliki istri seperti itu"

"Ya, semua orang berkata seperti itu" sombong Yoongi.

Jimin mulai berdiri dari duduknya. Bermaksud pergi dari sana. "Baiklah. Itu saja. Aku pergi dulu. Semoga kita bisa bekerja sama denga baik, Tuan" pamit Jimin.  Lalu membungkuk hormat padanya sebelum pergi.

Yoongi pun menyusul berdiri. "Hati-hati, Tuan Park" ucapnya kemudian. Setelah Jimin beberapa meter di depannya.

..

Minggu ini, Kiyoon hanya masuk dua kali. Karena setelah dari Jepang, dia harus segera ke Hong Kong. Jadwal yang padat memang. Makanya, peran Hyun Jin sangat di butuhkan di sini.

"Besok aku pergi lagi. Tugasmu belum selesai"

"Terserahmu saja! Kenapa harus aku, sih? Teman yang lain kan banyak"

"Aku hanya membutuhkanmu, bukan yang lain"

Deg,

Hyun Jin terdiam. Jantungnya sedikit berdesir mendengar tutur tuan menyebalkannya.

"A-apa? Kau bilang apa?" Hyun Jin mencoba memastikan. Bahkan kepalanya sampai condong mendekatinya.

"Apa?! Kau tidak dengar?"

"Kau hanya membutuhkanku? Benarkah?"

Kiyoon memejamkan matanya. Menyadari apa yang sudah di ucapkannya. "Astaga!"

Sedetik kemudian matanya kembali terbuka. "M-maksudku, aku membutuhkanmu karena taruhan kita belum selesai. Jangan salah paham" dalihnya.

Hyun Jin justru terkikik pelan dan menggodanya. "Benarkah? Kau tidak bohong?"

"Jangan berpikir yang tidak-tidak"

"Tidak. Aku biasa saja. Jangan-jangan kau yang begitu?" Tambah Hyun Jin yang membuat Kiyoon semakin kesal.

Tanpa menjawab, Kiyoon pergi begitu saja. Dia tidak ingin berdebat karena hal bodoh seperti ini.

"Hei! Kau mau kemana?!" Teriak Hyun Jin.






To be continue--

Hehe...

Pendek bat. Bodo ah.

Oh, ya. Mampir yak.  Ku up book baru. Pen mencoba keluar jalur. Semoga berhasil. Gak ada ketawa-ketawanya. Semoga insprirasi gak mentok.

Semoga saya ambil judul ini cocok sama isinya.

SEESAW

Ini tadi buat hari ini, cerita ngetik hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini tadi buat hari ini, cerita ngetik hari ini. Post juga hari ini. Baca ya. Kalo jelek besok ku unpub

Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang