05 - Cemburu ?

17.7K 956 5
                                    


Cemburu hanya berlaku untuk yang memiliki rasa. Dan  cemburu yang ku rasa berlandaskan apa ?

***

Rifa pov

Seorang pria bersetelan serba hitam membukakan pintu mobil untukku layaknya seorang putri. Padahal aku tidak memintanya. Apa dia salah satu Bodyguard suamiku ? . Alih-alih ada yang lebih menarik perhatian mataku. Rumah besar bag istana terpampang jelas di hadapanku.

Jadi.. Aku akan tinggal di Mansion  sebesar itu ? Menyeramkan.

Seorang wanita menghampiriku dan memberikan senyum terbaiknya . Aku terperangah saat dia menyebutku dengan sebutan Nyonya besar.

" Nyonya besar ? ” tanyaku mengulangi perkataanya. Ayolah. Sebenarnya orang-orang seperti apa yang aku hadapi saat ini. Mereka begitu tunduk dan hormat padaku. Padahal, diriku hanya orang asing yang ingin bertemu suaminya.

Maid itu mengangguk lantas mempersilahkanku untuk berjalan lebih dahulu. Aku hendak menolaknya. Dia lebih tua dariku kan ? jadi dialah yang harus jalan didepan dan bukannya diriku. Tapi nyatanya. Wanita paruh baya ini tidak mau mengalah. Semua orang disini Bertingkah aneh.

" Ini Mansion siapa, Bi ? " tanyaku pelan, seraya melihat-lihat lukisan indah terpajang rapih di dinding. Mansion  ini mirip seperti istana di dunia dongeng.

Kalau dipikir tujuh keliking. Untuk Mansion  sebesar ini pasti sangat menguras kantong. Sayang kan uangnya. Mending di sumbangin ke yayasan atau ke panti asuhan. Itu sih pemikiranku. Entahlah pemikiran Dia seperti apa.

" Ini Mansion milik Tuan besar, Nyonya ," jawabnya ramah. Mataku yang menjelajah seisi ruangan langsung tertuju pada seorang wanita yang menuruni anak tangga. Tangga yang tinggi, sampai kepalaku ikut mengadah ke atas.Dan woahh

Cantik sekali

“Siapa dia, Bi ?” tanyaku penasaran. Ada yang menganggap dihatiku. Jantungku berpacu cepat. Dan pikiranku berasumsi bahwa wanita itu——Ah sudahlah.

Mataku sama sekali tak teralihkan darinya. Sangat cantik dan mempesona. Pakaiannya memakai ala barat. Apa harus aku sumbang buat dia beli pakaian sepertiku ? Ah, sudahlah. Ini kota dan bukannya Desa. Tapi aku... Tidak suka memandangnya. Bukan pada orangnya. Tapi, pakaiannya.

“Dia Non Elisabeth ” Jawab Maid itu membisiki-ku. Melirik sekilas pada nya . Tampaknya Maid disampingku sedikit menundukkan kepala dan memberikan salam serta senyumn pada wanita yang menjadi perhatianku tadi. Dia sudah dihadapanku.

Ohh.. Lihatlah. Sepatu high heels yang tinggi. Pakaiannya membentuk setiap lekuk tubuhnya. Pahanya yang putih  terekpos begitu saja. Beda jauh dengan diriku. Sebenarnya siapa wanita itu ? Apa dia —— pikiranku benar-benar tidak waras. Tapi hatiku merasakan sayatan kecil yang membuatku meringis. Ada apa dengan diriku. Apa semua ini karena wanita itu atau ada hal lain kah.

Tuh kan. Aku jadi berpikir negatif tentang Suamiku karena melihat wanita ini. Ayah selalu mengatakan kalau Suamiku adalah lelaki yang baik. Tapi keraguan memenuhi pemikiran ku. Sampai saat ini aku belum melihat tanda-tanda kehadirannya, foto nya juga tidak terlihat satupun menghasi dinding. Seperti apa sih rupanya ? Eh. kok jadi rupanya. Akhlaknya, Rifa. Manusiawi. Namanya juga wanita. Dia pasti menginginkan pasangan yang ganteng selain Akhlaknya baik. Cukup.Kegantengan tak terlalu penting untukku.

CINTA UNTUK RIFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang