Chapter 27

15.3K 895 34
                                    

***

“Bisakah kita berteman ?”

Rifa menatap uluran tangan Avram padanya. “Apa kau sehat ? Kita ?” tanya Rifa skeptis. Apakah Avram sedang mode waras. Kenapa tiba-tiba memintanya untuk berteman. Setan mana yang hinggap pada tubuhnya sampai membuat sikap Avram tidak seramah biasanya.

Avram paham dengan pikiran otak cantik Rifa. Hanya saja gadis ini terdiam tanpa mau bertanya.

“Berteman,” ulang Avram dengan gurat senyum di bibirnya. “ Aku tahu. Kamu pasti bertanya-tanya kenapa Aku mendadak baik sama kamu 'kan. Niatku murni gak ada menye-menye yang lain. Aku ingin memperbaiki setiap pertemuan kita yang terkesan buruk.”

Rifa mengernyit bingung. Rasanya sulit untuk mencerna ucapan Avram karena pikirannya di dominasi oleh suaminya.

it's okay. Aku tahu ini terlalu cepat. Tapi tanpa persetujuan mu , kita akan tetap jadi teman,” putus Avram tidak terbantahkan. Avram dengan keras kepalanya mendarah daging.

Barulah Rifa tersadar “ Dasar pemaksa. Seperti inikah caramu meminta untuk berteman ? pantas saja tidak ada yang mau berteman dengan laki-laki arogan seperti kamu. Pemaksa,keras kepala,Ar—”

Okay itu memang jati diriku. Tidak perlu diucapkan secara detail. Yang terpenting sekarang adalah kamu mau jadi temanku atau tidak. Dan jawabannya hanya ada satu. Yaitu 'ya .”

Rifa membelalak, bangkit menjaga jarak dari laki-laki ini.

Baru saja Rifa membuka mulut ingin membalas perkataan Avram, laki-laki ini langsung menyelanya . “ Sampai bertemu besok. Pertemanan kita akan dimulai besok pagi. Sekarang kamu masih punya kesempatan buat memaki diriku, Tapi jangan harap dengan hari esok, bye.

Avram berlalu pergi begitu saja. Rasanya Rifa ingin menghujat laki-laki itu. Tapi sayang, dirinya sedang hamil. Ia harus menjaga setiap ucapannya. Ia tidak mau sifat anaknya nanti mirip seperti Avram. Jauhkan ya Allah.

Kamu harus memiliki sifat lemah lembut seperti Mama ya, Nak. Dan mewarisi ketampanan papa mu," gumam Rifa seraya mengusap perutnya yang datar.

☘☘

Pagi buta  Rifa dikejutkan dengan keberadaan seseorang yang sedang bermain dengan ponakannya. Mereka tampak asik bermain, Asha yang terus tertawa dan haikal yang tidak hentinya menggelitiki Asha.

Apa Haikal datang bersama Althaf

Melihat sosok Haikal hati Rifa langsung menyangkut pautkan dengan Althaf. Bukankah Haikal tempo lalu ada bersama Althaf memberikan klarifikasi itu.  Jujur saja Rifa merindukannya. Istri mana yang tidak ingin berada didekat suaminya saat tengah hamil muda ?

Rifa memejamkan matanya sejenak. Lalu menghirup napas dan menghembuskannya perlahan. Langkahnya mendekati kedua orang itu. Haikal yang menyadari kedatangan Rifa langsung berhenti menggelitiki Asha dan tersenyum menyapa Rifa.

“Apa kabar,Fa ?” tanya Haikal kikuk.

“Baik,” jawab Rifa.

“Mmm.. yang lainnya kemana ? tumben sepi,” tanya Haikal melirik kanan kiri memastikan. Sebab begitu ia datang kemari langsung disambut oleh teriakan Asha yang bersemangat menghambur kepelukannya. Tapi sedari tadi Ia tidak menemukan siapapun disini selain Asha yang mengajaknya bermain.

CINTA UNTUK RIFAWhere stories live. Discover now