06 - She is My wife

17.1K 838 10
                                    

Yang paling  tajam untuk menyayat hati adalah Lisan.

☘☘☘

Miris sekali. Gadis sepertinya belum siap untuk bertemu suaminya. Bahkan Ia mengacuhkan ketukan pintu dari suaminya  sampai ketukan itu tidak lagi terdenger. Bosan mungkin.

Demi apa ? gadis ini mengurung diri seharian penuh di kamarnya, sampai bertemu kembali dengan malam yang gelap . Entah apa yang dilakukannya. Tapi ketahuilah. Gadis ini bisa menahan lapar walau sebenarnya perutnya sangat perih saat ini. Biarlah kelaparan. Gak sanggup kalau harus berhadapan dengan suaminya. Dia pasti sangat kejam.  Buktinya pria itu tidak berusaha membujuk dirinya. Iyalah. Orang suaminya saja tidak tahu kalau yang ada didalam kamar gudang ini adalah Rifa.Istrinya.

☘☘☘

Masih malam yang sama. Istriku belum menampakkan diri kehadapanku. Padahal aku ingin bertemu dengannya. Jujur. Diriku marah saat mengetahui kebenaran dari Bi Mirna, kalau yang ada digudang sialan itu adalah istriku. Kenapa wanita itu tidur disana dan bukannya dikamarku. Dan sampai detik ini, Bi Mirna memberitahuku. Bahwa Rifa masih belum mau keluar. Sungguh. Aku khawatir. Aku tidak tahu, ada apa dengan gadis itu.

“Bi Mirna. Saya minta tolong sama Bibi. Bujuk Rifa  supaya keluar dari kamarnya. Malam ini akan ada acara resepsi pernikahannya. Dan suruhlah dia memakai pakaian ini. Jangan memakai pakaian yang lain ,” ucap Althaf, seraya memberikan pakaian biru muda polos dengan perlak perlik yang terlihat indah. Dan juga terlihat rapih. Apa Tuan nya itu yang menyetrikanya sendiri ?

Althaf pamit mundur, entah pergi kemana.

Saya pergi dulu sebentar .”

Bi Mirna mengangguk.

☘☘☘

“Non Rifa ... Buka pintunya Non !!! Non Rifa!!! ”

Tidak ada sahutan apapun dari dalam. Hanya suara burung Mirna yang terus memanggilnya. Sampai sekian menit pintu itu akhirnya terbuka menampilkan sosok yang menatap nya tersenyum. Tapi matanya terlihat sembab.

Rifa menoleh kanan kiri. Tampaknya isi rumah ini ada yang berbeda. Terlihat lebih indah dengan beberapa dekorasi yang sederhana namun terkesan Wah .

“Didalam aja yu Bi ngobrolnya ,” kata Rifa sembari menarik pelan Bi Mirna masuk. Lalu menutup pintu. Tak lupa mengunci nya.

“Jadi – ” Alis Rifa terangkat sebelah. “Apa yang membuat Bibi harus mengetuk pintu kamarku malam-malam begini ? ” suaranya tercekat karena menahan perih yang semakin terasa  diperutnya. Butuh asupan gizi apa kasih sayang ini.

Ini Non. Tuan menyuruhku untuk memberikan pakaian ini ” Bi Mirna menyimpan pakaian itu pada Rifa. Gadis ini melotot tak percaya. Pakaian sebagus ini diberikan padanya ? Untuk apa. Rifa Hanya butuh pakaian sederhana saja, tapi ini seperti mau kondangan saja.

“Ini terlalu bagus,Bi. Apa Tuan tidak memberikan pakaian selain ini ? ” tanya Rifa. Berdiri. Lalu mencocokkan pakaian itu kebadannya. Dress yang indah . Dari mana suaminya itu tahu kalau Rifa suka mengenakan Dress  panjang. Apa dia cenayang ?

Rifa kembali duduk. “Di sana lagi ada acara apa Bi ? Kenapa mansion  ini di dekor ? ” tanya Rifa to the point .

CINTA UNTUK RIFAWhere stories live. Discover now