--016--

2.8K 229 6
                                    

Inspired by : The Guardian Of Devangel

***

Disebuah cafe yang cukup terkenal di daerah Jakarta. Riko, Day, Aren dan Zahra menghabiskan waktu malam seninnya dengan penuh keceriaan. Obrolan seputar DS pun tak luput dari pembicaraan mereka.

Meskipun Riko tak terlalu banyak menimbrung karena sibuk dengan laptopnya namun tetap saja tak mengurangi waktu hangout mereka malam ini.

Zahra yang kebetulan duduk disamping Riko sesekali menengok kearah laptop dan bertanya apa yang sedang dikerjakan oleh kekasihnya itu yang tentu saja Riko langsung menjawabnya tanpa ada rasa terganggu sedikitpun.

Sementara Aren dan Day, sepasang kekasih kocak itu sibuk melihat instagram dan sesekali tertawa saat vidio lucu di beranda terputar. Ah romantis sekali kedua pasangan ini.

"Eh iya Bang?!"

Aren berseru sekaligus bertanya pada Riko yang masih sibuk dengan laptopnya namun pemuda bertatto di lengan kanan dengan gambar burung garuda itu berdehem, pertanda bahwa ia menyahuti panggilan dari Aren.

"Gak papa nih SIVA kita tinggal sama D'Stattlich dirumah sendiri?" Tanya Aren sedikit merasa khawatir dan kekhawatirannya itu lebih dominan pada Ify.

"Emang kenapa?" Tanya Riko sembari mendongak dengan kening berkerut.

Ia menatap bertanya pada Aren yang kini sedang berekspresi serius akan pertanyaannya barusan dan jujur saja hal itu membuatnya heran akan tingkah gadis jahil ini.

"Yaa gue ngerasa khawatir aja, Bang. Secara cowok-cowok yang jadi pasangan SIVA kan bukan cowok biasa. Bisa aja kan SIVA buat masalah walau spele terus dianggap serius sama D'Stattlich. Emang lo gak khawatir apa?" Ujar Aren yang membuat Riko semakin menatapnya heran sekaligus bingung.

"Maksud lo gimana sih, Ren?" Tanya Zahra yang juga belum sepenuhnya mengerti.

Namun berbeda dengan Riko, pemuda yang memiliki watak tegas itu mengerti maksud Aren hanya saja ia sedang berpikir saat ini. Sedangkan Day? Ah pemuda posesif itu terlalu sibuk dengan aplikasi instagram yang ada di ponsel Aren. Ya sejak tadi ia dan Aren bermain instagram memang menggunakan ponsel Aren.

"Gini loh, Ra. Kok tiba-tiba gue jadi kepikiran omongan Ify tadi siang ya?" Ucap Aren yang kembali teringat akan kata-kata polos Ify.

Dalam benaknya, ia juga ikut berpikir bagaimana kalau salah satu dari D'Stattlich melakukan sesuatu dan dengan tak bertanggungjawabnya meninggalkan pasangannya? Ah kok ia jadi parno begini, sih?

"Ngaco lo" Tukas Riko seraya mengibaskan tangannya ke udara dengan kepala yang menggeleng-geleng heran.

Ia merasa aneh saja dengan pemikiran Aren yang bisa-bisanya terpengaruh oleh ucapan konyol Ify yang tentu saja itu tak kan terjadi.

"Tapi Bang.."

"Ren! Dengerin gue. Gue tau walaupun D'Stattlich itu udah kayak jelmaan iblis tapi gue yakin mereka gak akan ngelakuin hal-hal bodoh yang bisa mempermalukan diri mereka sendiri. Lo gak lupa kan? Biar gimana pun juga gue salah satu temen deket mereka.."

"..dan gue hapal betul watak mereka kayak gimana. Lagipula D'Stattlich itu paling males berurusan sama cewek" Jelas Riko yang membuat Aren terdiam namun dalam otak pintar gadis itu masih terasa ada yang ganjal.

"Tapi Bang, lo juga gak bakal lupa kan kalo SIVA itu hobi pake tangtop sama hotpants super pendek yang mendekati bikini?" Tanya Aren yang masih belum puas karena perasaan khawatirnya belum juga menghilang.

The Reger's ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang