--028--

2.5K 263 65
                                    


Inspired by: The Guardian Of Devangel

***

"Eh lo berempat mau kemana?" Tanya Day saat melihat D'Stattlich hendak berjalan menuruni anak tangga.

Keempat pemuda tampan itu menghentikan langkahnya, dengan serentak mereka menoleh lalu menatap Day dengan tatapan tak sukanya.

"Bukan urusan lo" Ketus Rio yang membuat Day mendecak kesal.

"Kalian gak akan pergi kemanapun untuk saat ini. Terutama lo, Yo" Seloroh Riko tiba-tiba yang membuat Rio menatapnya emosi, begitupun dengan Alvin, Gabriel dan Cakka.

"Maksud lo apa, hah?" Tanya Cakka dengan tatapan marahnya.

Bahkan pemuda tampan dengan manik biru bening itu sudah maju kearah Riko dan mencengkeram kuat kerah baju seragam Riko sehingga kini seragam yang rapi itu terlihat sangat kusut.

Melihat keadaan sudah mulai kacau, Day mencoba untuk memisahkan Cakka dari Riko dibantu Zahra yang mencoba untuk menahan Riko dan Agni yang mencoba untuk menenangkan Cakka.

"Cakka.. Udah Kka" Pinta Agni seraya memegang lengan kokoh Cakka.

Gadis cantik itu menatap memohon pada Cakka yang hanya dilirik sekilas oleh pemuda bermanik biru bening itu. Sementara Riko, pemuda itu sama sekali tak menunjukan reaksi apapun akan sikap Cakka sekarang. Baginya sikap Cakka saat ini adalah hal yang biasa ia hadapi dan ia tak terlalu memusingkan itu.

"Cakka.. Please!" Mohon Agni dengan tatapan memelasnya yang masih belum bisa mengalihkan perhatian Cakka akan Riko.

"Kkaaa.. Please! Lo turuti apa kata Riko tadi, yaa" Mohon Agni sekali lagi yang kali ini langsung mengalihkan perhatian Cakka.

Pemuda tampan itu menatap wajah memelas Agni lalu ia mendecih kemudian melepaskan cengkeraman kedua tangannya di kerah baju Riko dengan kasar.

"Kalo alasan lo nahan gue sama temen-temen gue cuma karena ceweknya si Rio harusnya lo nahan si Rio doang. Gak usah lo nahan gue, Alvin ataupun Gabriel" Kata Cakka emosi seraya menunjuk Rio yang seketika membuat Rio menatap tajam dirinya.

"Ck" Decak Riko seraya memijit pangkal hidungnya karena mulai merasa frustasi akan tingkah laku D'Stattlich.

"Itu karena emang udah seharusnya, kan? Lagian lo, Alvin, Gabriel sama Rio udah biasa kemana-mana berempat juga, kan? Kenapa jadi ribet gini sih lo pada" Omel Riko kesal yang dibalas senyum sinis oleh Cakka.

"Lo gak usah sok tau jadi orang. Kalo bukan karena paksaan gue juga gak bakal mau ngintilin si Rio yang sok ngebos itu kemana-mana" Kata Cakka lalu beranjak dari tempatnya.

"Dasar bocah. Masih aja bersikap kayak anak kecil. Bikin malu" Desis Rio tajam ketika Cakka melewatinya sehingga membuat pemuda dengan pupil biru bening itu berhenti lalu menatap tajam dirinya yang ia balas tatapan tajam pula.

Kemudian pemuda tampan berkulit putih itu kembali melanjutkan langkahnya, melengos begitu saja dan memilih untuk ke kamarnya yang langsung diikuti Agni. Menyadari bahwa Agni mengikutinya, Cakka berhenti diambang pintu. Membiarkan Agni masuk terlebih dulu lalu tanpa menoleh lagi pemuda itu langsung menutup pintu dengan keras dan menguncinya.

"Yo.. Lo juga. Jangan nambah-nambahin napa?!" Kata Riko dengan nada memelas yang ditanggapi Rio dengan tatapan dinginnya.

Lalu pemuda dengan manik biru legam itu berjalan kearah kamarnya tanpa menghiraukan tatapan Gabriel yang menatap dingin kearahnya.

***

Saat ini Agni sedang dilanda kebingungan. Ia memang sengaja mengikuti Cakka ke dalam kamar mereka hanya untuk memastikan bahwa Cakka tak kan berbuat sesuatu yang bisa menghancurkan keadaan kamar mereka yang rapi ini.

The Reger's ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang