Favorite (SeongwuxDaniel)

2.1K 251 18
                                    

A/n: Ini satu-satunya cerita (Drabble/Oneshot OngNiel yang dihapus oleh oknum tidak bertanggung jawab😭) yang sempet Ryu tulis dulu di aplikasi word smartphone karena waktu itu kuota lagi abis. Kan kalau nulis pas lagi gak ada kuota terus mau publish suka malah jadi ribetPencet publikasikan, nanti ada tulisan masalah dengan cerita,  riwayat revisi, pulihkan, revisi di pulihkan mau publish ada lagi masalah cerita teruuus aja gitu berulang kali sebel jadinya😑😑

Karena ada yang kangen katanya pingin baca lagi Drabble/Oneshot OngNiel yang udah di publish, jadi Ryu cuma bisa ngasih ini.

Prompt by DayuNindya: Jelly, Dokter, Komik.

Hal yang paling Daniel suka adalah Jely dan Komik. Hal yang paling Daniel benci adalah Dokter Gigi. Namun bagaimana jadinya jika ia malah menjadikan Dokter Seongwu sebagai paling Daniel sukai melebihi Jely dan Komik?

Semua berawal dari giginya yang sakit sampai membuat pipi kanannya memerah bengkak. Hari itu Daniel selalu merengek sedih bahkan menangis. Walau usianya sudah menginjak 12 tahun tapi ia masihlah cengeng untuk lelaki seumurannya.

Sang Eomma kelimpungan anaknya rewel. Kalau Appanya memilih lembur saat tahu Daniel sedang mengalami mode seperti itu. Sedangkan kakaknya Dongho dengan teganya malah memarahi sang adik yang suka sekali beli Jely terlalu banyak hingga seperti ini.

Daniel sendiri?

Sudah empat jam ia tidak berhenti menangis sampai berkali-kali tersedak batuk dan mukanya memerah. Dengan mata basah dan salah satu pipi yang membengkak. Kedua tangannya mengusap tetes air mata yang tidak pernah berhenti. Siapapun yang melihatnya pasti iba.

"Eomma huks eomma, sakit huks sakit gigi Niel" Dengan terbata ia terus mengulang kalimat itu. Mama Kang mengusap dahi sang anak lembut.

"Daniel kalau mau sembuh, ke dokter ya? Dokternya gak galak kok-"

"TIDAK MAU! NIEL GAK MAU KE DOKTER GIGI!" Teriakannya membahana, serta tangisannya kembali pecah.

Sang Eomma memijit pelipis yang tiba-tiba pening. Dongho menggelengkan kepala melihat adiknya yang begitu menyusahkan saat ini.

"Daniel kalau kamu mau ke doker gigi nanti hyung belikan dua puluh komik One Piece edisi terbaru bagaimana?"

Celetukan Dongho yang tiba-tiba itu ternyata ampuh untuk meredakan tangisan sang bocah gembil.

Daniel sambil masih mengusap tetesan air mata dan menghirup udara dari mulut karena hidungnya tersumbat bertanya, "Jinja?"

Dengan terpaksa Dongho menjawab, "Nde" Yang disambut senyuman lebar sang adik dan tepuk tangan. Walau masih ada segukan disela-sela, tapi ia sudah berada di mode ceria.

Sang kakak menghembuskan nafas, 'Dasar iblis kecil' batinnya merana. Sebab uang saku bulanannya akan habis untuk membujuk Daniel pergi ke dokter gigi.

Nyonya Kang terlihat lega, ia mengusap pundak Dongho seakan memberi isyarat bahwa tidak perlu khawatir mengenai uang. Anak sulung Kang kembali cerah melihat isyarat sang Mama.

"Ya sudah ayo kita pergi!"
.
.
.
.
.
.
.
.

Daniel bergerak gelisah dalam duduknya di kursi tunggu bersama Eomma dan hyungnya. Perasaan takut itu tetap ada namun ia memaksakan diri untuk bertahan. Demi sebuah komik yang tidak bisa ia beli beberapa minggu kemarin karena sang ayah yang memotong uang jajan akibat nilai nya turun, maka dari itu dia mau kesini.

"Eomma" Nyonya Kang menoleh pada anak bungsunya.

"Ada apa?"

"Pulang" Ucapnya lirih sambil menatap ibunya memohon. Padahal tadi ia sudah berjanji untuk memaksakan diri, namun ternyata ketakutannya lebih besar dari itu.

Kumpulan Oneshot/Drabble Uke DanielWhere stories live. Discover now