Jadian, Part 2

792 106 9
                                    

Daniel berdeham untuk memulihkan semu merah yang sempat mewarnai pipinya. Sedangkan sang pelaku diam-diam menyeringai, bangga akan dirinya yang sudah membuat doi malu tapi berusaha tetap cool di depan sang kekasih dengan tersenyum lembut.

"Aku sudah beli dua tiket, dan dua puluh menit lagi akan berangkat. Supaya tidak bosan di perjalanan, mau beli cemilan?"

Tentu saja ajakan itu membuat Daniel setuju tanpa pikir panjang.

"Mau!" Angguknya semangat, ia akan mendahului Seongwu karena melihat toko swalayan di kanan, namun segera berhenti saat merasakan sebuah jari yang menggenggam tangannya.

"Kita sudah resmi kan?" Tanya Seongwu retoris dengan mimik jahil, hal ini sontak saja membuat pemuda Kang menjadi bersemu kembali. Malah lebih merah.

Pelan Daniel mengangguk, cepat-cepat ia memalingkan wajah. Lalu menarik kuat Seongwu guna menghilangkan rasa malu yang menjadi. Tapi pemuda Ong malah terbahak membuat Daniel mencubit perut sang pacar.

"Duh! Sakit Nyel"

"Makanya, hyung tuh jangan jahil deh sama aku!"

"Ya harus dong, masa hyung jahilnya sama orang lain. Kalau nanti yang hyung jahilin jatuh cinta gimana? Nanti kamu nangis lagi"

"Ih ge-er banget!"

"Lah kata siapa?"

"Kata aku"

"Mana buktinya?"

"Yang tadi itu apa?!"

"Gak kok, kemarin aja siapa yang cengeng cuma gara-gara lihat aku ketawa bareng sama Mina?"

"Hyuuuuung!"

Daniel mempoutkan bibir sebal.

Kakak sama pacar sama aja. Selalu jahilin Daniel.

Tapi rasanya beda.

Kalau sama Dongho rasanya Daniel mau menyemburkan api saking kesalnya, sedangkan sama Seongwu rasanya malah....

Berdebar?

Pipi memerah?

Ya begitulah.

Karena mereka bertengkar memang bukan dalam hal serius, justru itulah cara mereka saling menyayangi.

Aneh?

Maklum namanya juga Daniel dan Seongwu.

Kang Daniel sang uke paling diincar oleh para seme karena senyum juga tingkah polosnya, juga Ong Seongwu seme yang paling diincar uke dan wanita karena wajah menawan juga sifatnya yang humble.

Tanpa sadar mereka sudah di depan toko, membuat keduanya berhenti berbicara dan segera masuk.

Daniel seperti lupa akan keberadaan Seongwu, berjalan cepat pada cemilan favoritnya.

Apalagi kalau bukan Jely.

Daniel dengan senyum teramat lebar juga kekehan kecil akibat terlalu senang melihat bungkusan berisi benda kenyal yang manis mengambil banyak bungkusan. Cepat Seongwu segera menghentikan kegiatan itu.

"Kalau kamu beli lebih dari dua bungkus ukuran sedang itu, hyung batalin kencannya"

Ucapan itu membuat Daniel berhenti bergerak, lalu menatap Seongwu bingung.

"Memang kenapa kalau lebih?" Tanyanya sambil mengerjapkan mata polos.

Bikin Seongwu hampir oleng.

"Hyung yakin di rumah kamu pasti banyak sekali stok jely, dan kita mau kencan Daniel. Jangan sampe kamu malah sibuk sama jely kesayangan mu itu bukan fokus sama acara kita berdua"

Acara kita berdua.

Daniel hanya mendengarkan kalimat terakhir yang membuatnya mukanya merah. Maka ia menganggukkan kepala, mengembalikan beberapa dan lanjut memilih cemilan yang lain.

Seongwu tersenyum puas, punya uke kayak Daniel jujur sedikit merepotkan. Bukan karena tingkahnya, tapi kebiasaan makannya yang kurang sehat membuat ia harus menaruh perhatian lebih.

Ia tahu dari Daehwi kalau Daniel sering makan jely yang bisa di bilang banyak sekali yang bisa bikin sakit gigi, ramyeon setiap keluarganya tidak ada di rumah yang bisa membuat pencernaan terganggu, daging di restoran kalau lagi malas masak di rumah walau masih muda tetapi tetap saja resiko tetap ada kan?

Makanya sebagai calon pendamping hidup Daniel di masa depan, Seongwu berusaha agar mengajak si pemuda Kang menjaga pola ngemil dan makannya dari ia mulai jadian kemarin.

Butuh sepuluh menit mereka selesai belanja.

Daniel tersenyum senang membawa makanan di kedua tangannya dengan kantung kertas yang lumayan penuh.

Seongwu menggeleng.

Ia harus banyak menabung mulai saat ini.

TBC

A/n: *tanpa narasi kabur wkwk*

Kumpulan Oneshot/Drabble Uke DanielOù les histoires vivent. Découvrez maintenant