Drabble (AllMemberxDaniel) pt.1

2.1K 197 27
                                    

A/n: Ada rate M nya ya hati-hati 😏

Bedak bayi.

Hwang Minhyun adalah seorang yang bukan hanya pecinta kebersihan namun ia juga sangat sensitif terhadap penciuman.

Makanya jika ia selalu menghindar dari Jaehwan yang mandi sehari atau dua hari sekali itu di sebabkan ia tidak pernah tahan akan bau keringat si namja pemilik vokal bagus.

Namun berbeda jika berhubungan dengan Kang Daniel.

"Ngghh hyung geli" Daniel terkikik pelan saat dia sedang tiduran di kamarnya sambil memainkan handphone, Minhyun memeluk tubuhnya erat dari belakang. Menempelkan hidungnya pada tengkuk yang menguarkan harum bedak bayi.

"Kenapa kamu wangi banget sih Niel?"

"Ih wangi dari mana? Padahal aku belum mandi lho"

Daniel kira perkataan itu akan membuat Minhyun melepaskan pelukannya, tapi bukannya melepaskan yang lebih tua malah...

Cup

"EOMMA! APPA MESUMIN DANIEL!"

Ucapnya histeris, yang mengundang sang leader Wanna One merangkap Eomma para member datang menghampiri sambil membawa panci ke dalam kamar salah satu anak tersayangnya.












Motor.

Daniel memacu motornya lebih kencang agar menyusul lawannya yang ada di depan. Tanpa sadar menggeram saat ia kehilangan momen untuk mendahului di belokan jalan, gas semakin di tekan keras, namun sayang finish sudah di depan mata. Dan ia masih di posisi ke dua. Hal itu membuatnya kesal luar biasa.

Menghentikan laju kendaraannya, ia membuka helm. Si pemenang dalam permainan mendapat sorak sorai gembira dari kawanannya, setelah itu menghampirinya.

"Kau tidak lupa dengan taruhan kita kan hyung?" Jihoon memberi seringai mengejek, yang di balas dengusan oleh Daniel.

"Hmm"

Ucapan itu sudah cukup bagi Jihoon untuk mengambil benda kotak beludru merah yang ada di saku. Membukanya, mengambil logam mulia putih yang memancarkan sinar akibat lampu jalanan, lalu mengambil jari manis tangan kanan Daniel.

"Kau akan resmi di kontrak menjadi istriku selama dua tahun, setelah itu kontrak selesai"

Daniel mendecih sebal, tidak ia sangka padahal ingin melarikan diri dari urusan konyolnya si Park. Tapi ia malah seperti menjebak dirinya sendiri.












Liptint.

"Ini milikku!"

Ucap seorang namja manis didepannya yang ia tebak umurnya lebih muda darinya.

Daniel menghela nafas, "Tapi aku dulu yang melihatnya"

"Hei mana aku tahu kau melihatnya lebih dulu atau tidak, yang jelas ini akan menjadi hak ku karena aku yang memegang pertama liptint ini" Ucapnya kesal sambil mengerucutkan bibir.

Sebenarnya perdebatan ini sudah terjadi selama sepuluh menit, sang pemilik toko kosmetik bahkan mengangkat tangan sebab ia pun tidak bisa melerainya.

Kalau ini bukan liptint dengan merek kesayangannya Daniel tidak mungkin akan keras kepala.

"Bagaimana kalau kita bertarung secara sehat?" Namanya Lee Daehwi, menjentikkan jari saat merasa ide ini brilian.

Daniel mengangkat alis, ia memperhatikan tubuh Daehwi dari atas sampai bawah. Meremehkan.

"Kau? Dengan tubuh kurus kering kerontang begini?" Sambil tertawa kecil.

Daehwi memutar mata, sebelum Daniel sempat mencerna, ia merasakan kerah bajunya di tarik keras membuatnya maju kedepan dan bertubrukan bibir dengan pria didepannya. Membuat ia mengaduh keras.

"Akhh!"

Karena Daniel sedang membuka mulut, Daehwi tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan memasukkan lidahnya, mengobrak-abrik isi mulut namja yang sama tingginya walau lebih besar untuk ukuran badan.

Saliva keluar dari mulut Daniel yang kewalahan, tak disangka Dehwi itu seorang Good Kisser.

"Hnng!"

Hal ini tentu saja membuatnya tanpa sadar mengerang, akibat rasa nikmat yang merasakan bagaimana bibir bawahnya di hisap kuat, lidahnya di ajak berdansa, lagi geriginya yang dijilat sensual namun menggairahkan.

Kecapan berakhir dengan saliva yang saling terhubung. Kini Daehwi lah yang menyeringai, sambil memiringkan kepala.

"Ku kira kamu hebat, ternyata payah. Masih perawan, tapi bibir mu lumayan juga sih"

Ucapnya santai sambil melenggang kearah kasir juga para pegawai yang ternganga melihat adegan itu.

Sedangkan Daniel hanya bisa menutup wajahnya yang memerah.

Karena marah, malu, dan...

Bernafsu?












Lagu

Yang Daniel tahu seorang Park Woojin itu adalah rapper underground paling menyebalkan walau ada tingkah konyaol yang selalu membuatnya terbahak.

Makanya ketika melihat, Woojin di sebuah kafe di atas panggung menyanyikan sebuah lagu khusus untuknya, sambil melayangkan senyum manis, ia hanya bisa melongo.

Wherever you are, I'll always make you smile

Wherever you are, I'm always by your side

Whatever you say, 君を想う気持ち
I promise you "forever" right now

Dengan suara yang ternyata tak kalah merdunya dari Jaehwan, nadanya sempurna, dan ia bahkan bisa mencapai nada tinggi yang mustahi bagi dirinya.

Daniel cuma bisa menatap berkaca-kaca, siapa yang tidak luluh diperlakukan se romantis ini oleh seorang Park Woojin yang terkenal karena tingkah bobrok nya itu?











Properti

Jaehwan itu paling gak suka kalau ada yang menyentuh properti berharganya, maka dari itu saat ia melihat Daniel dan Seongwu yang tertawa bersama membuatnya mengepalkan tangan.

Jadi ia tidak salahkan saat memberikan hukuman pada si pemilik gigi kelinci?

"A-ah Hwan-ie maafin Niel ah! ah!"

Daniel mengerang saat getaran dalam rektumnya semakin meningkat, ia sudah dalam keadaan sangat payah. Tubuhnya penuh dengan bekas luka cambukan, rektumnya masih mengeluarkan darah.

Anehnya Daniel malah menikmati ini. Ia suka saat Jaehwan marah padanya dan menyiksa tubuhnya seperti ini.

Tapi saat ini tubuhnya telah mencapai batas.

"Katakan kau milik siapa?"

"Ah! Ngh! Niel milik Hwan-ie Nnah! Hanya milik seorang Kim Jaehwan Ah! Ngh! KYAAAH!"

Teriakan nikmat akibat cockring yang terlepas, juga pandangannya mengabur seketika. Sebelum kesadarannya menghilang ia mendengar kata terakhir dari Jaehwan.

"Mine"

Hal itu membuat Daniel tersenyum dalam tidur lelapnya.

Fin

A/n: Ryu lagi gabut jadi lahirlah drable ini. Ini baru part satu yang lima orang, part dua nanti ada lima orang yang belum muncul di sini.

Thanks for Reading, Vote, and Coment

Ryuu

Kumpulan Oneshot/Drabble Uke DanielWhere stories live. Discover now