Kumpulan Oneshot/Drabble Uke Daniel

Dream (SugaxDaniel)

Buat @IsnnHover yang sudah req pair ini, prompt dari @justVIXX yang Ryu pilih.

Makasih yang sudah berpartisispasi, kalian membantu sekali dalam memancing Ryu buat nulis 😘😘😘

Hope.

Harapan, mimpi.

Sebuah entitas dimana setiap orang yang memilikinya akan selalu berusaha menggapai, demi terwujudnya suatu kehidupan ideal bagi pemiliknya masing-masing.

Begitupun yang dilakukan oleh Min Yoongi, ia begitu bersemangat ketika mempelajari partitur-partitur terangkai unik dalam kertas bagai kaligrafi hiragana yang terlihat indah nan sakral. Bagaimana betapa takjubnya ia setelah bisa memainkan piano tanpa harus repot mengingat letak jari pada tuts hitam putih. Walau ia tidak mempunyai vokal bagus, namun suara dentingan nada yang terlantun selalu mendamaikan jiwa.

Kata gurunya 'dengarkanlah perasaanmu, maka ia akan menuntunmu dengan sendirinya'

Maka dari itu ia tahu apa tujuannya, ingin hidup seperti apa di masa depan.

Menjadi seorang pemusik.

Apapun itu, entah menjadi penyanyi (walau ia ragu bisa bernyanyi) atau menjadi seorang pembuat musik, terserah. Yang paling penting adalah musik itu sendiri.

Sebab, musik adalah belahan jiwanya. Dan piano adalah cinta pertamanya.

Gemuruh sorak sorai yang begitu hebat mengguncang panggung perdana Bangtan Sonyoundan. Walau penonton yang datang tidak sesuai ekspetasi, namun para member tetap merasakan guncangan emosional. Setidaknya mereka masih memiliki fans yang mau menerima aliran musik hip hop, walau tiket nyaris menginjak angka nol.

Yoongi begitu semangat membawakan lagu-lagu grup yang menaunginya, entah itu hasil ciptaannya sendiri maupun bukan tapi berdiri di sini melihat para penonton yang mengapresiasi karya mereka.

Tatapannya meliar saat para member berbicara, menyapa para fans dan berinteraksi. Awalnya ia melihat pada para penonton yang berseru, berteriak heboh. Namun matanya yang tajam menangkap seseorang, sedikit berbeda dari kebanyakan khalayak disana.

Seorang remaja, 18 tahunan(?) menatap berbinar dan terpana. Bahkan ia yakin mulut itu sedikit terbuka saking terdistraksi oleh suasana panggung. Hal ini tentu saja menjadi kejadian yang menarik dimatanya.

Berbeda dengan kebanyakan penonton yang menikmati musik mereka dengan histeria, orang itu, laki-laki itu hanya tersenyum lebar yang teramat manis menunjukkan daya pikat luar biasa, matanya tidak mengkhianati bahwa ia menikmatinya, terkadang juga ikut berjingkrak menghentak saat musik memekakkan telinga dengan dentum keras mengalun.

Nalurinya tersentuh. Bagaimana mungkin ada orang setulus itu mengapresiasi musik mereka?

Akibat isting memang sudah tersetel dalam diri manusia, subjek yang menjadi atensi akhirnya sadar di perhatikan begitu dalam oleh sang pemain di atas panggung.

Tatapan mereka akhirnya terpaut dalam, laki-laki di bawah sana semakin melebarkan senyum sampai matanya menyipit. Tangannya melambai, menyapanya, hal ini sampai pada relung hati Yoongi yang menghangat.

Ia pun ikut membalasnya, entah ini ilusinya atau apa, ia seperti melihat ada rona merah yang tersepuh di pipi gembilnya. Membuat seringai tak bisa Yoongi sembunyikan, spontan efek domino terarah pada penonton yang melihat sang rapper berbakat menyembulkan gigi terlampau legit.

Dalam waktu beberapa sekon, sekelebat bayangan juga bagai film terputar di otak memenuhi pikiran.

Matanya membelalak lebar, jantungnya berdegup di luar kendali. Pandangan kembali terfokus pada laki-laki tersebut.