"Baiklah. Kalau kalian sudah menemukan apa yang kalian inginkan, jangan lupa untuk langsung memberitahu ku"
"Hm"Mereka menganggukkan kepala mereka bersamaan.
"Oh!"Kaya tiba - tiba menepuk kedua tangannya, dia menatap ku dengan mata berbinar - binar, "Aku sudah menemukan apa yang aku inginkan! Tuan, nyonya, permintaan ku tidak lah sulit, bisa kah kalian.. meminjamkan nona Mana pada ku?"
"Ah?"
Alfred dan Nia saling menatap kebingungan.
"Aku?"Aku menunjuk diriku sendiri.
"Ya tuhan.."Klaus menepuk dahinya.
"Kami tidak keberatan! Kau bisa melakukan apapun yang kau suka! Dan jangan lupa untuk memberikan sedikit hadiah agar kami bisa melihatnya memakainya dirumah"
"Ya! Aku berjanji"
"Uh, sebenarnya.. apa yang sedang kalian bicarakan? Entah kenapa aku dapat merasakan hal yang buruk akan menimpa ku"
"Nona Mana, ku harap.. besok kau bisa bertahan"
"Ah? Bertahan? Apa maksudmu?"Aku menatap Klaus penuh teka - teki.
"Baiklah nona Mana, jangan lupa untuk datang ke toko kami besok!"Kaya tiba - tiba menarik kedua tangan ku dan tersenyum lebar. Tanpa sadar aku langsung menganggukkan kepala, Kaya meninggalkan ruangan dengan semangat yang membara, ia berseru, "Aku akan berusaha semaksimal mungkin!"
***
"Nona, kita sudah sampai"Pruistine mengingatkan ku, aku hanya mengangguk pelan.
Seperti yang aku janjikan pada Kaya kemarin, aku kembali datang ke toko Ludwig. Toko Ludwig di depan ku saat ini sudah terlihat lebih rapi dibandingkan dengan toko yang kemarin. Mereka juga sudah menambahkan beberapa tanaman sebagai hiasan di depan toko.
Pruistine mendorong pintu, kemudian terdengarlah suara bel.
KRINCING..
"Selamat datang. Oh, ternyata kau sudah datang"Klaus terlihat agak terkejut.
"Apakah aku datang terlalu awal?"
"Tidak tidak, Kaya sudah menunggu mu didalam, masuk saja"Klaus menunjuk kearah pintu tertutup yang tidak jauh darinya.
"Baiklah, kalau begitu kami masuk dulu"Aku dan Pruistine memasuki ruangan. Disana kami menemukan seorang perempuan berambut hijau panjang sedang menjahit sebuah pakaian. Gerakannya terlihat sangat elegan mampu membuat siapapun yang melihatnya terpana. Ya, perempuan itu adalah Kaya.
"Klaus? Oh! Kau sudah sampai?"Kaya langsung berdiri dari duduknya, dia menghampiri ku dan menyuruh ku duduk di kursi yang tidak jauh darinya.
Melihat gerakannya yang antusias membuat ku semakin bertanya - tanya, "Kaya, sebenarnya apa yang kau minta?"
"Mm, apa kau bisa berjanji kalau kau tidak akan melarikan diri?"Kaya menghentikan gerakannya dan memutar tubuhnya untuk menghadap ku.
Aku menaikkan sebelah alis mata, ".. melarikan.. diri?"
"Ahaha, baiklah, karena kau sudah berjanji, aku akan mengatakan yang sebenarnya pada mu. Ekhem!"Kaya membenarkan mimik wajahnya.
Aku bahkan belum berjanji.. batin ku.
"Aku hanya merasa kalau kau adalah satu - satunya orang yang mampu memuaskan hasrat ku"
"Hasrat?"Aku dan Pruistine langsung menatap Kaya waspada.
"Aku menginginkan kau untuk menjadi model ku!"
"Eh?"
".. model?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated [END]
Fantasy[Yg dicentang saja yg sdh direvisi, selebihnya belum. Ngomong-ngomong, ini karya asli ya, bukan terjemahan. Dan berhubung ini karya pertama, mohon dimaklumi jika ada kekurangan dan semacamnya.] Tubuhnya sakit. Saat dia sadar, dia tengah berbincang d...